Switch 3 : Menjadi Mahasiwa
Sebagai anak kuliah saya juga butuh mencari referensi yang cepat. Â Saya memang sudah menyelesaikan pendidikan S1 (Memuaskan) dan S2 (Sangat Memuaskan) namun tetap kuliah S1 Teknik Sipil khusu untuk kelas karyawan di sebuah perguruan tinggi di Jakarta. Â Mengapa? Â Karena sebagai PNS di Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat, sangat membutuhkan sarjana-sarjana di bidang ini. Â Apalagi semakin banyak PNS senior yang telah pensiun. Â Ditambah lagi dengan moratorium penerimaaan CPNS baru. Â Sehingga perlu memberdayakan sumber daya yang ada. Â Atasan pun mendukung saya untuk kuliah lagi. Â Serasa muda kembali meski tak bisa dibohongi dengan lingkar perut yang semakin besar. Â Bahkan pernah suatu kali saya dikira dosen oleh adik-adik angkatan.
Apa bedanya kuliah dulu dan sekarang? Â Jaman saya kuliah S1 dulu di Depok, notebook adalah barang memang. Â Tak banyak bahkan hampir tak ada yang membawa notebook ke kampus. Â Â Seingat saya dosen pun tak ada yang membawanya. Â Â Presentasi kuliah pun masih menggunakan overhead projector (OHP). Â Di kost pun, teman-teman masih menggunakan komputer desktop yang besar dan berat.
Sedangkan mahasiswa sekarang rasanya sudah lazim menggunakan notebook untuk tugas mereka sehari-hari.  Materi kuliah pun dengan mudah ditransfer baik via email, bluetooh, atau melalui flash disc.  Performa Acer  Switch Alpha 12 inilah yang membuat tugas-tugas kuliah menjadi lebih cepat diselesaikan.  Â
Tugas menggambar bangunan atau membuat perencanaan jalan dengan menggunakan aplikasi Autocad, Corel Draw, atau MatLab menjadi lebih mudah.  Selain itu, gambar yang ditampilkan juga lebih tajam karena Acer Switch Alpha 12 menggunakan layar berukuran 12″ dengan panel In-Plane-Switching (IPS)  dan resolusi qHD 2160 x 1440 dan telah didukung mode pengoperasian layar sentuh.  Â
Teknologi IPS ini memiliki kemampuan untuk memberikan tampilan yang konsisten di seluruh sudut dengan sudut pandang hingga 178 derajat, warna tampilan yang lebih realistis, merespon lebih cepat untuk mengurangi ketegangan mata dan pandangan yang stabil. Sehingga terasa lebih nyaman saat menonton video presentasi dan browsing materi perkuliahan.
Tidak lupa Acer juga turut membenamkan beberapa fitur konektivitas berupa 802.11 AC dan Bluetooth v4. Â Â Termasuk fitur teknologi terdepan seperti port USB Type-C dengan USB 3.1 gen 1. Â Melalui port tersebut transfer data dapat mencapai kecepatan hingga 5 Gbps atau 10 kali lipat lebih kencang dibanding USB 2.0. Â Hebatnya, port USB Type-C juga bisa difungsikan sebagai output video dan sumber daya yang dapat mengalirkan hingga 4.5W untuk gadget.
Jadi belajar menjadi lebih mudah dan menyenangkan.  Membawa notebook ke kampus pun tidak lagi menjadi beban karena Acer Switch Alpha 12 begitu ringan.  Sebagai produk 2-in-1 yang simple dan tipis dengan dimensi 292 x 201 x 15 mm dan berat hanya 1.25kg.   Ringan dibawa-bawa sehingga tidak membuat bahu atau pinggang pegal-pegal (bag syndrome).
Memang Switch Alpha 12 dirancang dengan bodi yang tipis dan bobot yang ringan untuk membantu mobilitas penggunanya. Â Â Sangat cocok untuk membantu saya bekerja di mana saja secara efisien, karena Switch Alpha 12 memang didesain sangat fleksibel guna mengikuti kebutuhan penggunanya.
Belajar berlama-lama di depan layar komputer, apalagi saat ini sedang dikejar-kejar untuk menyelesaikan Tugas Akhir sudah hal yang lazim. Â Â Padahal, hal itu bisa membahayakan mata karena mata akan menjadi cepat lelah dan kering (Computer Vision Syndrome). Â Â Nah, untuk mengantisipasi hal tersebut, Switch Alpha 12 telah melengkapi perangkatnya dengan fitur Acer BlueLight Shield. Â Â Teknologi ini mampu melindungi mata dari emisi cahaya biru dari layar notebook penyebab mata lelah dan kering. Â Jadi tak lagi khawatir berlama-lama di depan layar.Â
Acer juga melengkapi Switch Alpha 12 dengan pena digital Active Pen. Â Stylus ini membuat krativitas semakin meningkat. Â Stylus dengan sensitivitas hingga 256 tingkat tekanan mampu memberikan pengalaman menulis digital yang rapi dan mudah di layar Switch Alpha 12. Pena ini juga sangat membantu saat menggunakan fitur Windows Inks, seperti mengatur ketipisan dan ketebalan garis atau membuat sketsa digital lebih presisi saat layar menjadi kanvasnya. Â Anak-anak juga akan menyukainya. Â Mereka akan senang menggambar menggunakan stylus yang responsif iniÂ