Bagaimana dengan Liberia?  Pada tahun 2015 negara di pesisir barat Afrika ini hanya memiliki nilai GDP per kapita mencapai US$ 934 saja. Akibat rendahnya GDP ini, Liberia harus rela  berada di jajaran atas negara paling miskin di dunia. Padahal negeri ini memiliki banyak sekali sumber daya alam yang sangat berharga. Emas dan permata adalah produk unggulan yang sebenarnya bisa menyokong GDP Liberia secara keseluruhan, namun beberapa masalah seperti konflik menutup kemungkinan itu.
Pada tahun 1970-an Liberia mulai menambang emas secara masif hingga menyokong 25% GDP negara. Sayangnya konflik berkepanjangan membuat produksi nyaris mendekati nol. Selanjutnya sebanyak 155.000 karat berlian dicuri oleh para penambang asing dari negara tetangga. Akibatnya penduduk tak bisa menikmati kekayaan alamnya secara menyeluruh. Seperti Kongo, di Liberia juga ditemukan sumber  tambang lain seperti besi, bauksit, beril, fosfat, pasir silika, nikel, seng, dan uranium. Â
Recycling Tecnology.
Permasalahannya adalah semakin banyaknya sampah dari konsumsi bahan tambang ini di Indonesia. Â Kita bisa melihat sampah kaleng bekas, kulkas rusak, rangka mobil bekas, besi rongsokan yang teronggok di pinggir jalan, komputer bekas yang sudah ketinggalan jaman. Â Mau diapakan semua barang tersebut?
Masyarakat perlu melakukan efisiensi pemanfaatan sumber daya alam mempunyai arti penggunaan sumber daya alam dengan cara memaksimalkan kegunaannya dan meminimalkan sumber daya yang terbuang. Â Sejalan dengan berkurangnya penggunaan sumber daya berarti mengurangi limbah yang dihasilkan sehingga mengurangi dampak terhadap lingkungan
Penggunaan sumber daya diusahakan dapat bermanfaat ganda, karena sumber daya yang telah digunakan masih dapat digunakan lagi. Bahkan barang bekas dari produk tambang ini juga memberi kehidupan bagi orang lain. Â Coba saja lihat di sekitar kita, ada pemulung sampah, pembeli barang rongsokan atau loakan, hingga pemanfaatan batang bekas sebagai barang baru yang memiliki nilai ekonomis.Â
Besi dan baja  adalah jenis logam yang paling banyak didaur ulang di dunia. Termasuk salah satu yang termudah karena mereka dapat dipisahkan dari sampah lainnya dengan magnet. Daur ulang meliputi proses logam pada umumnya; peleburan dan pencetakan kembali. Hasil yang didapat tidak mengurangi kualitas logam tersebut.  Contoh lainnya adalah alumunium, yang merupakan bahan daur ulang paling efisien di dunia. Namun pada umumnya, semua jenis logam dapat didaur ulang tanpa mengurangi kualitas logam tersebut, menjadikan logam sebagai bahan yang dapat didaur ulang dengan tidak terbatas.
Bahkan limbah elektronik macam PCB komputer , PCB telepon genggam, Prosesor, RAM, motherboard, hard disk , soket – soket pada komputer, IC , kartu chip, memori dan masih banyak komponen lainnya ini mengandung logam mulia seperti emas,perak dan tembaga.  Tentu kita bertanya-tanya mengapa di dalam perangkat-perangkat elektronik terdapat logam mulia seperti emas?   Ternyata emas digunakan karena terbukti mampu menyalurkan arus elektronik lebih baik dibandingkan tembaga dan logam lainnya.  Produsen ponsel atau kartu SIM ataupun para pembuat alat-alat elektronik tidak pernah mengurangi atau meniadakan kandungan logam mulia itu, walaupun dalam setiap unit jumlahnya mungkin hanya seper seribu gram.
Peluang inilah yang dilihat oleh pengusaha di Jepang dan China, sehingga banyak perusahan yang mengincar limbah elektronik ini karena bernilai ekonomis tinggi. Â Jadi jangan salah, barang bekas pun mempunyai nilai ekonomis. Â Sayangnya limbah-limbah elektronik bernilai tinggi tersebut di negeri ini masih belum tergarap secara maksimal.
Dunia tanpa Hasil Tambang
Apakah mungkin hidup ini dilakoni tanpa menggunakan bahan tambang?  Jawabnya, ya mungkin saja.  Kita akan kembali ke zaman batu alias jaman primitif macam film kartun The Flinstones.  Semua menggunakan bahan baku batu dan kayu, seperti mobil dengan roda batu dan rangka kayu.  Atau rumah yang terbuat dari batu, demikian juga dengan perabotan rumah tangga yang terbuat dari batu.  Piring batu, sendok garpu, mobil pun  dari batu.  Malam terpaksa tidur hanya ditemani dengan cahaya dari api unggun.  Dari Jakarta ke Bandung butuh waktu berhari-hari dengan menunggang kuda.  Siapa yang mau kembali ke zaman itu?  Saya sih memilih mengetik tugas kantor di laptop di ruang kerja yang sejuk karena menggunakan AC sambil menikmati alunan musik yang dinyanyikan Louis Amstrong,  Yes, I think to myself, what a wonderful world.