Mohon tunggu...
Herman Wahyudhi
Herman Wahyudhi Mohon Tunggu... Insinyur - PNS, Traveller, Numismatik, dan Pelahap Bermacam Buku

Semakin banyak tahu semakin tahu bahwa banyak yang kita tidak tahu. Terus belajar, belajar, dan belajar.

Selanjutnya

Tutup

Money

Cukup Sudah (Subsidi) untuk Elpiji Non Subsidi 12 Kg

21 September 2014   06:03 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:04 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat ini, elpiji 12 kg dijual Rp. 6.100 per kg.Sementara harga keekonomian adalah Rp. 12.100 per kg.Padahal Elpiji 12 kg bukan barang subsidi.

Pertamina sebagai Powerhouse Indonesia

Berdasarkan Fortune 500 pada 2014, Pertamina masuk dalam rangking 123 (turun satu peringkat dibanding tahun lalu yang berada di rangking 122).Selain Pertamina, ada satu lagi perusahaan Indonesia yang masuk dalam daftar Fortune 500 yaitu Perusahaan Listrik Negara pada ranking 477.

[caption id="attachment_360445" align="aligncenter" width="300" caption="Pertamina dalam Fortune 500 (sumber: muhsinbudiono.com)"][/caption]

Dari gambaran tersebut dapat dikatakan bahwa Pertamina adalah perusahaan nomor satu di Indonesia.Menurut Rhenald Kesali dalam bukunya ‘Mutasi DNA Powerhouse’ (2008), Pertamina adalah sebuah powerhouse Indonesia.Powerhouse adalah sebuah rumah besar berbentuk badan usaha yang mengayomi puluhan ribu hingga ratusan ribu orang, baik sebagai karyawan (langsung), maupun sebagai pemasok.Dampaknya bagi perekonomian sangat besar.Powerhouse penting bagi sebuah bangsa karena kemampuannya sangat besar untuk menciptakan lapangan pekerjaan, kontributor penting bagi GDP, pengembangan teknologi, dan simbol kemajuan bangsa.Layaknya Exxon, Coca Cola, Google, Boeing, yang menjadi powerhouse Amerika.Atau BMW, Audi, Mercedes Benz sebagai powehouse Jerman.DNA sebagai powerhouse Indonesia ada pada Pertamina.

14112271591307590538
14112271591307590538


Pertamina dan Harga Elpiji 12 Kg

Pada tahun fiskal 2013, Pertamina berhasil membukukan total pendapatan sebesar US$ 71,1 miliar, atau meningkat dari US$ 70,9miliar pada tahun 2012.Laba bersih pada tahun 2013 meningkat 11 persen menjadi US$ 3,07 miliar dari tahun sebelumnya US$ 5,7 miliar.Meski demikian Pertamina masih mengalami kerugian sebesar Rp 5,7 triliun pada bisnis penjualan gas elpiji 12 kg.

Hingga semester pertama 2014, Pertamina mencatat kerugian sebesar Rp 2,81 triliun. Tanpa kenaikan gas elpiji 12 kg diperkirakan Pertamina akan merugi Rp 6 triliun pada 2014.Sebab itu untuk menekan kerugian, Pertamina harus menaikkan harga elpiji 12 kg secara bertahap. Pertamina memiliki target agar pada tahun 2016 harga jual elpiji 12 kg sesuai dengan harga keekonomian.

14112272351782597051
14112272351782597051


Bayangkan saja, sejak tahun 2009 harga gas elpiji tabung 12 kg tidak pernah naik padahal setiap tahun harga pasaran gas elpiji dunia terus meningkat.Hal ini juga sejalan dengan rekomendasi Badan Pemeriksaan Keuangan bahwa untuk mengurangi kerugian negara, Pertamina direkomendasikan untuk menaikkan harga jual gas elpiji 12 kg.

14112273081458227552
14112273081458227552


Saat ini Konsumsi elpiji 12 kg saat ini mencapai lebih satu juta ton per tahun.Sementara itu elpiji bersubsidi 3 kg sesuai dengan kuota APBN Perubahan 2014 ditetapkan sebesar 5,013 juta ton.Berdasarkan data Pertamina, total konsumsi elpiji nasional sebesar 6,11 juta metrik ton per tahun. Rinciannya, sekitar 5 juta ton untuk elpiji 3 kg yang disubsidi dan 907.000 ton untuk elpiji 12 kilogram. Namun hanya sekitar 2,5 juta metrik ton saja yang bisa diproduksi di dalam negeri. Selebihnya harus impor dari negara lain.Sehingga kebutuhan gas elpiji harus diimpor sekitar 59 persen.Kenyataannya sulit untuk memperbesar produksi elpiji karena kandungan elpiji dalam pengelolaan minyak bumi tidak besar.Elpiji merupakan hasil dari pengolahan dari kilang minyak bumi.Produksi minyak bumi dalam negeri saat ini tidak mampu memenuhi kebutuhan akan elpiji.

Kenaikan Harga Elpiji 12 Kg

Rencananya per 1 Juli 2014, Pertamina akan menaikan harga elpiji 12 kg menjadi Rp 6.944 per kg dengan harga di konsumen menjadi Rp 106.800per tabung.Lalu per 1 Januari 2015 harga dinaikkan Rp 1.500 m pe kg.Enam bulan kemudian, Juli 2015 dinaikkan lagi sebesar Rp 1.500 per kg.Tahun 2016, per Januari 2016 dinaikan Rp. 1.500dan 1 Juli 2016 kembali dinaikkan sebesar Rp 1.500.Hingga pada Juli 2016 harga elpiji mencapai harga keekonomian Rp. 11.944 per kg (atau saat ini sudah mencapi harga keekonomian Rp 12.100 per kg ).Jadi rencananya setiap tahun akan terjadi kenaikan harga elpiji sebanyak dua kali.Namun Juli 2014 kenaikan ditunda mengingat kondisi di tanah air yang pada saat itu sedang melaksanakan pemilihan presiden dan baru selesai Lebaran.Dikhawatirkan kenaikan harga di saat itu akan menimbulkan gejolak di masyarakat.

Pertamina untuk menaikkan harga elpiji 12 kg harus terlebuh dahulu membahasnya dengan pemerintah meski keputusan berada di tangan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu.Meski demikiansebagai BUMN dimana sebagian sahamnya dipegang oleh pemerintah melalui Kementerian BUMN, keputusan kenaikan harga tersebut harus melalui mekanisme Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).Pemerintah menyadari bahwa bisnis elpiji 12 kg ini menggerogotikeuntungan Pertamina.Dan akhirmya kita tahu bahwa Pemerintah menyerahkan keputusan akhir kepada Pertamina.Artinya Pemerintah menyetujui Pertamina untuk menaikkan harga elpiji 12 kg.

Akhirnya pada 9 September 2014 pemerintah merestui usulan Pertamina menaikkan harga elpiji ukuran 12 kilogram. Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung mengatakan langkah tersebut diambil pemerintah untuk memangkas beban kerugian yang ditanggung Pertamina.

Kelas Menengah dan Kenaikan Harga Elpiji 12 Kg

Bahwa selama ini konsumen elpiji 12 kg adalah masyarakat kelas menengahatau sekitar 17% dari total penggunan elpiji.Dimana 16% masyarkat kelas menengah tersebut tinggal di perkotaan, dan 4% - 6% tinggal di perdesaan.

1411227400222606451
1411227400222606451


Kelas menengah memiliki penghasilan yang lebih baik dan terus berkembang.Hal ini terlihat dari pengeluaran mereka perbulan seperti gambar di bawah ini.

1411227493308789589
1411227493308789589


Lalu apa yang dimaksud dengan kelas menengah di Indonesia?Kelas menengah jika mengacu pada ukuran Bank Dunia adalah mereka dengan pengeluaran per kapita per harinya US$ 2 – 20.Angka pengeluaran ini pula yang menjadi acuan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bawa kelas menengah Indonesia tumbuh pesat dalam sepuluh tahun terakhir ini.

[caption id="attachment_360451" align="aligncenter" width="300" caption="Sumber: Susenas (2012"]

14112275401746273246
14112275401746273246
[/caption]


Menurut buku ‘Satu Dasawarsa Membangun untuk Kesejahteraan Rakyat’ yang diterbitkan Kantor Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Sosial (2014) terjadi peningkatan jumlah masyarakat kelas menengah dari 37 persen pada tahun 2004 menjadi 56,7 persen dari total penduduk Indonesia pada tahun 2013 (atau sekira 130 juta orang).

Selama beberapa tahun ini kelas menengah menikmati harga elpiji12 kg yang rendah.Bila kita lihat gambar dibawah bahwa angka tersebut masih jauh dari harga keekonomian, padahal harga elpiji 12 kg ini bukan termasuk yang disubsidi oleh pemerintah.Akibat selisih antara harga jual domestik dengan harga jual internasional, setiap tahun Pertamina harus menanggung kerugian sekitar Rp 5 triliun.Angka yang hampir sama dengan biaya untuk membangun 48 ribu rumah sederhana untuk rakyat.

1411227843218480875
1411227843218480875


Quo Vadis Elpiji 3 Kg?

Nah Itu baru elpiji yang 12 kg, bagaimana dengan harga elpiji 3 kg?Apakah ada kenaikan juga? Lain ceritanya kalau menyangkut elpiji 3 kg.Untuk yang satu ini tetap disubsidi oleh pemerintah sehingga jangan khawatir akan naik.

14112279061622947447
14112279061622947447


Kalau kita lihat realita kehidupan sehari-hari, pengguna tabung gas elpiji 3 kg adalah masyarakat kecil.Coba lihat deh penjaja makanan di sekeliling kita.Mulai dari tukang siomay, tukang bakso, sampai tukang gorengan keliling, mereka menggunakannya.Tapi jangan lihat tukang koran, mereka tidak memakainya saat berjualan tetapi memakainya di rumah, ha...ha...ha...Selain itu tidak ada pedagang kecil yang nekat menggunakan tabung gas 12 kg ketika berjualan.Selain mahal, berat, juga mahal lha yawww.Banyak masyarakat kelas menengah bawah menggantungkan hidupnya pada gas elpiji 3 kg.Sebab itu pemerintah berusaha melindungi ekonomi lemah ini dengan tetap memberikan subsidi pada konsumi gas mereka.

1411227980685134509
1411227980685134509


Bagaimana kalau kelas menengah atas beralih menggunakan elpiji 3 kg?

Don’t worry be happy.Pertamina sudah mengantisipasi dengan menjalankan sistem monitoring elpiji 3 kg (simol2k) yang dapat mendeteksi secara dini penyalahgunaan penggunaan elpiji termasuk migrasi dan pengoplosan akibat disparitas harga elpiji 12 kg dan 3kg.

1411228059171799707
1411228059171799707


Dengan simol3k pergerakan tabung elpiji 3 kg di 3.400 dan 143.000 pangkalan di seluruh Indonesa bisa dipantau.Jika ada lonjakan yang signifikan pada pembelian elpiji 3 kg bisa diantisipasi sejak dini.Pertamina memonitoring sejak pasokan gas diterima hingga penyalurannya hingga ke tingkat agen.

1411228196863629231
1411228196863629231


Pasti ada pergeseran penggunaan tabung 12 kg ke 3 kg namun semoga saja tidak signifikan.Apalagi Pertamina sudah menyampaikan komitmen untuk tidak menambah kapasitas tabung elpiji 3 kg.


14112282542088213281
14112282542088213281


Dari ilustrasi di atas terlihat bahwa harga gas elpiji di Indonesia masih murah.Kenaikan elpiji 12 kg ada baiknya juga ya untuk kesehatan.Sehat juga ya mengurangi konsumsi penggunaan gas elpijidengan mengurangi masakan yang digoreng dan lebih memperbanyak makanan yang direbus.Tapi setelah dihitung-hitung justru lebih mahal.Apa sebabnya?Merebus makanan ternyata lebih lama dibandingan menggoreng makanan sehingga pemakaian elpiji menjadi lebih boros.Biar saja, yang penting badan lebih sehat, he...he....Iya lho seperti di Finladia dimana rakyatnya sehat-sehat, makanan selalu direbus.Atau makan lalapan saja, segar, hemat, dan tidak perlu dimasak(Ssst, pembantu saya habis membuat pisang goreng.Enak banget, he..he..he.. )

Memang perlu revolusi mental dan harus dimulai dari diri sendiri, banyak orang-orang kaya yang tidak punya malu memborong gas elpiji ukuran 3 kilogram.Di sini berlalu homo homini lupus dan siapa cepat dia dapat.Padahal sesuai Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 26 Tahun 2009 tentang Penyediaan dan Pendistribusian Liquefied Petroleum Gas, elpiji 3 kg hanya untuk rumah tangga dengan belanja bulanan maksimal Rp1,5 juta dan usaha mikro dengan omset maksimal Rp50 juta per bulan.Menjadi tanda tanya besar jika melihat orang kaya menggunakan elpiji 3 kg untuk kebutuhan sehari-hari.Sungguhter..la..lu.....

14112283021612795279
14112283021612795279


Khusus untuk pengoplosan elpiji, hal tersebut sudah masuk ke ranah tindak pidana kriminal.Pelaku perbuatan pengoplosan tersebut dapay dilaporkan kepada Kepolisian dan diproses secara hukum.Para pengoplos dapat dikenai Pasal 53 dan 55 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi, dengan ancaman hukuman maksimal enam tahun penjara atas penyalahgunaan elpiji bersubsidi.Serta Pasal 62 ayat 1 Jo pasal 8 ayat 1 no 8 tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen dengan ancaman hukuman 5 tahun dan atau denda Rp 2 miliar.

Pengoplosan itu tidak hanya merugikan pemerintah karena penyalahgunaan kegunaan elpiji bersubsidi, tetapi juga membahayakan warga penggunanya karena merusak katup tabung gas.Agen yang diduga terlibat akan dikenai pemutusan hubungan kerja (PHU) agar ada efek jera.

Juga diperlukan peran serta masyarakat dan Kepolisian untuk membantu Pertamina mengawasi peredaran elpiji 12 kg.Pedagang wajib menolak menjual elpiji 3 kg kepada masyarakat yang mampu.Laporkan kepada pihak Pertamina dan Kepolisian jika Anda melihat penyimpangan atau pengoplosan elpiji 12 kg, kalau perlu difoto sebagai bukti (wah sudah seperti paparazi saja ya....)

Pertamina, Kepolisian dan masyarakat perlu bekerja sama mengawasi peredaran dan penjualan gas elpiji 3 kg ini.Pertamina perlu membuat hotline, email, atau sms untuk masyarakat.Ini juga sesuai dengan semangata keterbukaan infomasi lembaga negara dan BUMN.Pelaporan disertai dengan lokasi, tanggal kejadian, nomor kendaraan, dan lebih bagus lagi dilengkapi dengan foto-foto.Gambar mengalahkan beribu kata.Jadilah warga negara yang baik, e-citizen.Hayo Pertamina sudah punya hotline belum?Jangan-jangan belum.Masyarakat bisa menghubungi nomor contact Pertamina atau kantor Kepolisian terdekat.

14112284531818385466
14112284531818385466


Pengawasan ini perlu lebih digalakkan.Jangan sampai peredaran gas tabung 3 kg tidak tepat sasaran. Meskipun pihak Pertamina mempunyai data tentang peredaran gas tabung 3 kg tetapi selalu saja aja celah yang dimanfaatkan oknum-oknum.Awasi penyaluran, penjualan, peredaran dan penggunaannya.Kalau bukan kita, siapa lagi.

Bagaimana dengan saya sendiri?

Jujur, saya sih tidak terpengaruh secara langsung dengan kenaikan elpiji 12 kg ini karena kompleks perumahan tempat tinggal di Cimone Tangerang menggunakan saluran pipa gas bumi milik Perusahaan Gas Negara (PGN).Jadi tinggal bayar bulanan saja layaknya listrik dan air.Tentu saja gas bumi PGN berbeda dengan gas elpiji Pertamina yang merupakan gas hasil produksi kilang minyak atau kilang gas.

Kalau teman-teman di kantor tetap setia memakai gas elpiji 12 kg.

“Ya kita sih ikut saja ketentuan pemerintah.Kita tetap memakai elpiji 12 kg.Masak mau kembali memakai kayu bakar atau minyak tanah.Paling kita mengurangi jalan-jalan atau makan di luar saja.”

Memang seperti saya dan teman-teman pegawai negeri sipil (PNS) salah satu pengeluaran besar bulanan ada pada rekreasi.Yang lain ada yang berencana mengurangi nonton film di bioskop.Kenaikan elpiji 12 kg masih masuk akal kok.Tinggal bagaimana kita menyiasati kenaikan harga ini.

Begitu pula orangtua dan mertua yang tinggal di Bandung, dalam wawancara singkat dan padat, mereka tetapsetia menggukan elpiji 12 kg.Penggunaan gas elpiji selain untuk keperluan sehari-hari seperti memasak, juga digunakan sebagai pemanas air.Maklum, Bandung tiris euy.... (Bandung tuh dingin).Tapi jangan salah, mereka tetap menggunakan elpiji 12 kg bersubsidi lho.Bukan subsidi Pertamina tetapi subsidi dari saya dan isteri, ha..ha..ha..

Kesimpulannya, ada dua opsi yang dapat dilakukan konsumen menghadapi kenaikan elpiji ini.Pertama, mengalihkan dana dari kegiatan lain untuk tetap menggunakan gas elpiji 12 kg seperti biasa.Atau opsi kedua, berhematlah menggunakan gas elpiji.Hidup adalah pilihan.Begitu pula Pertamina, pilihannya terus menanggung kerugian atau menaikkan harga elpiji 12 kg.Dan akhirnya, pilihan kedua yang diambil.Maju terus Pertamina dan semoga tahun depan masuk dalam Fortune 100.

Sumber data : pertamina.com


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun