Mohon tunggu...
Baca Anime
Baca Anime Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Anime Lover

Tak pernah ada saat yang lebih menggembirakan bagi seorang pecinta anime! Selamat datang di tempat yang tepat, di mana kecintaan pada anime dihargai dan dirayakan.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Review Anime A Sign of Affection

16 Januari 2024   19:25 Diperbarui: 16 Januari 2024   19:48 1604
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Review Anime A Sign of Affection | tiyarmangulo.com

A Sign of Affection atau "Yubisaki to Renren" adalah anime yang sedang tayang pada musim dingin 2024. Dibuat oleh Ajia-do, anime ini mendapat peringkat 4.231 dari 5 dari 408 suara, menempatkannya di peringkat ke-265.

Anime ini mengikuti kehidupan Yuki, seorang mahasiswi yang hidupnya berputar di sekitar teman-temannya, media sosial, dan diskon terbaru. Segalanya berubah ketika dia bertemu Itsuomi-san, seorang teman dari temannya, di dalam kereta. Itsuomi-kun, meskipun bisa berbicara dalam tiga bahasa, sayangnya tidak bisa bahasa isyarat. Pertanyaannya adalah, apakah keduanya bisa belajar berkomunikasi dan menyampaikan perasaan yang tumbuh di antara mereka?

Genre dan Tag

"A Sign of Affection" membawa penontonnya ke dalam dunia yang memikat dengan menggabungkan beberapa genre sekaligus. Anime ini memadukan elemen romance, shoujo, slice of life, disability, dan mature romance, memberikan pengalaman yang beragam bagi para penontonnya. Kehadiran genre slice of life menambahkan sentuhan realisme pada cerita, sementara tema disability menawarkan sudut pandang yang unik dan menyentuh. Dengan dasar cerita yang diadaptasi dari manga, "A Sign of Affection" memberikan harapan bahwa esensi dan kedalaman karakter dalam sumber materi dapat tersampaikan secara baik ke dalam versi animasinya.

Melalui genre romance, anime ini menggambarkan perkembangan hubungan antara karakter utama, Yuki dan Itsuomi, yang diwarnai oleh ketidakmampuan Itsuomi dalam menggunakan bahasa isyarat. Keberagaman genre dalam anime ini menciptakan nuansa yang kompleks, di mana romantisme tidak hanya menjadi fokus, tetapi juga keterbatasan dan tantangan komunikasi yang dihadapi karakter. Dengan demikian, "A Sign of Affection" menjanjikan sebuah kisah cinta yang tak hanya manis, tetapi juga menyentuh hati penonton dengan porsi yang pas dari elemen drama.

Dengan adanya basis cerita yang diambil dari manga, diharapkan bahwa anime ini dapat mempertahankan esensi dan kualitas cerita yang membuat karya sumbernya populer. Penggemar manga yang sudah mengenal cerita mungkin berharap melihat adaptasi animasi yang setia, sementara bagi penonton baru, anime ini memberikan peluang untuk menjelajahi dunia yang menarik dan menginspirasi dari sudut pandang yang berbeda. Dengan kombinasi genre yang beragam, "A Sign of Affection" memberikan janji untuk menjadi sebuah pengalaman anime yang mendalam, menggali nuansa emosional dan kompleksitas kehidupan sehari-hari.

Karakter Utama

Itsuomi Nagi memasuki panggung sebagai karakter sentral dalam "A Sign of Affection," diisi suara dengan penuh keahlian oleh Yuu Miyazaki. Meskipun memiliki keunggulan berbicara dalam tiga bahasa, kehidupan Itsuomi menjadi lebih kompleks karena ketidakmampuannya dalam bahasa isyarat. Keterbatasan ini membawa elemen tantangan yang menarik dalam hubungannya dengan Yuki dan menciptakan dinamika yang mengharukan. Dengan latar belakangnya yang unik, Itsuomi Nagi menawarkan nuansa keberagaman yang memperkaya narasi anime ini.

Yuki Itose, karakter utama yang dihidupkan oleh suara Sumire Morohoshi, membawa kehidupan sehari-hari yang penuh warna ke dalam cerita. Hidupnya yang berpusat pada teman-teman dan media sosial menciptakan gambaran karakter modern yang dapat dicerna oleh banyak penonton. Pertemuan tak terduga dengan Itsuomi di dalam kereta menjadi pemicu perubahan yang mengubah dinamika hidupnya. Dengan fokus pada perjalanan Yuki dalam menavigasi perasaannya dan hubungannya dengan Itsuomi, Sumire Morohoshi berhasil memberikan dimensi emosional yang kuat pada karakternya.

Kombinasi antara Itsuomi Nagi, yang menawarkan lapisan kompleks dengan latar belakangnya, dan Yuki Itose, karakter yang mencerminkan aspek modern kehidupan remaja, menciptakan dinamika yang menarik dalam "A Sign of Affection." Perbedaan keterampilan komunikasi antara keduanya memberikan latar belakang unik untuk pengembangan hubungan mereka. Dengan dukungan suara yang kuat dari Yuu Miyazaki dan Sumire Morohoshi, karakter-karakter ini berhasil menggambarkan perasaan, tantangan, dan pertumbuhan pribadi dengan cara yang menarik, menjanjikan pengalaman yang mendalam bagi penonton anime ini.

Staff Produksi

Suu Morishita merupakan otak di balik cerita asli manga "A Sign of Affection." Dengan kecerdasannya dalam membangun alur cerita dan karakter, Morishita menciptakan dasar yang kuat bagi anime ini. Sebagai pencipta, dia berkontribusi pada keberhasilan dan daya tarik unik dari kisah romantis ini, memberikan landasan yang kokoh bagi pengembangan karakter dan plot.

Yuta Murano menjabat sebagai sutradara dan penulis naskah dalam produksi "A Sign of Affection." Perannya tidak hanya terbatas pada membawa visual cerita ke layar, tetapi juga merangkai narasi dengan cermat. Dengan kreativitasnya, Murano memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan bahwa esensi dan emosi dari manga tetap terjaga dalam versi animasinya. Sebagai penulis naskah, kontribusinya memainkan peran kunci dalam membentuk aliran cerita yang komprehensif dan memikat.

Youko Yonaiyama memiliki tanggung jawab sebagai penulis naskah dan komposisi seri dalam "A Sign of Affection." Dengan pengalaman dalam menggarap skenario, dia berkontribusi pada penyampaian cerita secara keseluruhan. Peran Yonaiyama sebagai penulis naskah membantu menghadirkan dialog dan interaksi karakter yang meyakinkan, sementara kontribusinya dalam komposisi seri memberikan struktur yang kokoh untuk menjaga kelancaran narasi.

Yukari Hashimoto bertanggung jawab sebagai penggubah musik untuk anime ini. Musik memiliki peran penting dalam menghadirkan atmosfer yang tepat dalam setiap adegan. Dengan kepiawaiannya dalam menciptakan komposisi yang mendukung emosi dan nuansa cerita, Hashimoto memberikan tambahan nilai pada pengalaman menonton, membuat momen-momen dramatis semakin memikat.

Kasumi Sakai mengisi peran sebagai perancang karakter dalam produksi ini. Desain karakter yang baik dapat membantu menggambarkan kepribadian dan perasaan karakter dengan baik. Sakai dengan keterampilannya menciptakan visual yang kuat dan mengesankan, memberikan identitas visual yang membedakan setiap karakter dalam "A Sign of Affection."

Kombinasi dari semua kontributor ini, dari pembuat asli manga hingga perancang karakter, menciptakan sinergi yang membawa kehidupan pada kisah romantis ini, menghasilkan sebuah anime yang kaya akan elemen-elemen artistik dan naratif.

Perbandingan dengan Anime Lain

Jika Anda menemukan kesenangan dalam menyaksikan "A Sign of Affection," kemungkinan besar Anda akan terpikat oleh "A Silent Voice." Anime ini menawarkan pengalaman yang mendalam dengan tema komunikasi yang penuh emosi. Baik "A Sign of Affection" maupun "A Silent Voice" memiliki nuansa yang mengharukan, menggali aspek-aspek manusiawi melalui hubungan karakter-karakternya. Kedua anime ini memperlihatkan betapa pentingnya komunikasi, baik verbal maupun non-verbal, dalam membentuk ikatan emosional.

Selain itu, bagi yang mencari cerita romantis yang dapat memikat hati, "Josee, the Tiger and the Fish" mungkin menjadi pilihan yang tepat. Anime ini menawarkan cerita romantis yang menggugah perasaan, dengan karakter-karakter yang memiliki dinamika hubungan yang kaya. Seperti "A Sign of Affection," "Josee, the Tiger and the Fish" menghadirkan suasana romantis yang bisa membuat penonton terbawa perasaan, menjelajahi kompleksitas perasaan cinta dan pertumbuhan emosional karakter-karakternya.

Keterkaitan antara ketiga anime ini adalah kehadiran elemen emosional yang kuat. Baik itu melalui tantangan komunikasi, kisah romantis yang menyentuh, atau perjalanan karakter yang penuh perasaan, ketiganya menyajikan pengalaman menonton yang memikat hati. Bagi penonton yang menikmati kisah-kisah yang tidak hanya menghibur tetapi juga menyentuh ke dalam hati, rekomendasi ini dapat menjadi pintu gerbang menuju dunia anime yang penuh emosi dan keindahan relasi manusia.

Pendapat Pribadi

Dengan hanya lima episode tayang, "A Sign of Affection" berhasil mencuri perhatian penonton dengan sentuhan romantis dan pertanyaan emosional seputar komunikasi. Karakter-karakternya terasa hidup, dan penggambaran keterbatasan Itsuomi dalam bahasa isyarat menambah kompleksitas hubungan mereka.

Kesimpulan

"A Sign of Affection" menjanjikan petualangan romantis yang menyentuh hati dengan sentuhan slice of life yang realistis. Meskipun baru beberapa episode, potensi untuk menjadi salah satu anime paling berkesan musim ini terlihat besar. Bagi penggemar genre romance dan slice of life, anime ini patut dicoba.(*) -tiyarmangulo.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun