Pernah mendengar istilah banjir informasi? Ya, banjir informasi merupakan sebuah efek dari kemudahan mengakses informasi. Banjir informasi diakibatkan juga oleh permintaan pembaca/ audiens akan informasi. Konsumsi dan produksi berita (informasi dalam jurnalistik) juga sama seperti hukum pada konsumsi dan produksi barang, yaitu semakin banyak permintaan dari konsumen maka akan semakin banyak barang yang diproduksi, semakin murah juga untuk mendapatkannya.
Dewasa ini, untuk memperoleh berita tidak lagi menjadi hal yang sulit dan mahal. Mencari berita dapat dilakukan di mana saja dengan sekali "klik" melalui gadget dan sambungan internet. Mudah dan murah. Namun ada efek samping yang cukup mempengaruhi akan kualitas ketika informasi yang di dapat secara murah dan mudah.
Dalam era masyarakat melek teknologi saat ini tidak dapat disamakan dengan melek informasi, ini juga lah yang menjadi salah satu efek banjir informasi. Informasi yang instan juga akhirnya mempengaruhi kerja jurnalistik dan berikut adalah kelemahan jurnalisme online:
A. Berita dapat digabungkan dari berbagai sumber
Media Online memungkinkan pembaca untuk menikmati berita dalam satu portal namun di dapat melalui banyak sumber. Sebagai contoh, ketika pembaca mengetik kata kunci di halaman Google dan Yahoo. Pembaca dapat menemukan berita dengan tema yang sama namun berbagai macam sumber.
B. Berita dapat dipersingkat
Pembaca dapat menentukan dan menyortir sendiri berita yang ingin ia baca sesuai dengan kategorisasi yang ia ingin untuk baca. Misalnya, pembaca dapat memilih berita kusus kategori seni, politik atau yang lainnya.
C. Berita dapat diranking
Berita yang terbit secara online dapat diukur melalui tingkat kepopulerannya. Berita-berita yang populer merupakan berita yang paling banyak dibaca. Hal ini juga akhirnya dapa digunakan untuk mengukur berita seperti apa yang disukai oleh pembaca.
Disamping kelemahan diatas, jurnalisme online sebenarnya memiliki sebuah kegunaan, yaitu Forum. Dalam jurnalisme online dalam hal ini melalui portal online pembaca dapat mengajukan pendapat dan komentar, bahkan saling berdiskusi dalam forum yang disediakan. Selain itu saat ini jurnalistik dapat dapat dilakukan oleh warga atau yang sering disebut dengan "citizen jurnalisme". Hal itu akhirnya menuntut seorang jurnalis untuk multi talent, dan dapat menguasai berbagai aspek dalam produksi berita.
Referensi : McAdams, M. (2012). Jurnalisme Online.
http://mindymcadams.com/ diakses pada 7 April 2016 pukul 21:00 WIB
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H