Cahaya mentari lenyap di pusar laut
Kepak sayap kalong gugurkan bunga kapuk
Awan putih setipis kulit ari-ari
bergelantung pada langit lengang.
Maksud hati menyulangi waktu
Coba aku menulis sebait puisi
Sia-sia jua menjaring angin
Puisiku sungguh miskin kata-kata.
Hati dan imajinasi aku kawinkan
Puisi sebait pun tak kunjung lahir
Bulan sabit tampak di pucuk bukit
Pena dan kertas tiada saling jamah.
Mamlasi, 09 Mei 1990.
# Puisi ini saya buat saat masih SD.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!