Mohon tunggu...
Giorgio Babo Moggi
Giorgio Babo Moggi Mohon Tunggu... Lainnya - Pembelajar yang tak berhenti untuk menulis

Dream is My Life's Keyword.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Makna Topi Songkok Songke Manggarai di Tangan Andrew Evaldo untuk Paus Fransiskus

24 Oktober 2023   12:39 Diperbarui: 24 Oktober 2023   12:48 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kompas.com/Dok. Frater Andrew Evaldo

Pada Hari Minggu, 22 Oktober 2023, Andrew Evaldo, mahasiswa asal Indonesia yang sedang menempuh studi agama di Roma, mengalami momen bersejarah. 

Dalam pertemuan penuh makna ini, ia berkesempatan untuk bertemu langsung dengan Paus Fransiskus. Andrew Evaldo adalah seorang calon imam Katolik yang sedang menekuni studi filsafat dan teologi. 

Ia berasal dari Kabupaten Manggarai Timur, NTT, yang merupakan salah satu daerah dengan budaya yang kaya dan unik di Indonesia.

Meski sedang berada di jauh dari tanah air, cintanya pada budaya Manggarai tidak pernah luntur.

Pertemuan ini adalah bagian dari rangkaian peringatan Hari Misi Sedunia. Andrew Evaldo tinggal di Collegio, sebuah seminari di bawah Dikasteri Tahta Suci untuk Evangelisasi. 

Di sana, ia bersama frater-frater lainnya dari berbagai negara, termasuk Asia, Afrika, dan Amerika Latin. Pertemuan dengan Paus Fransiskus menjadi salah satu momen bersejarah dalam perjalanan mereka.

Keberagaman dalam Misi Sedunia

Misi Sedunia adalah saat di mana para frater dari berbagai tanah misi berkumpul. 

Mereka adalah utusan Gereja Katolik yang menjalani pendidikan di berbagai negara dengan tujuan menjadi rohaniwan yang akan melayani komunitas mereka. 

Pertemuan dengan Paus Fransiskus menjadi salah satu puncak dari perjalanan mereka dalam memahami dan mendedikasikan diri pada Misi Sedunia.

Mengapa Paus Fransiskus Begitu Penting dalam Konteks Ini?

Paus Fransiskus adalah pemimpin langsung untuk Dikasteri Evangelisasi, yang menjadikannya figur sentral dalam upaya penyebaran ajaran Katolik di seluruh dunia. 

Sebagai seorang calon imam yang sedang menempuh studi di Roma, bertemu langsung dengan Paus Fransiskus adalah kehormatan dan kesempatan langka. 

Momen ini memberi Andrew Evaldo dan rekan-rekannya semangat dan motivasi baru dalam menjalani perjalanan mereka di dalam misi sedunia.

Menghadiahkan Keunikan Manggarai

Andrew Evaldo, dengan bangga, mengenakan pakaian tradisional Manggarai saat bertemu Paus Fransiskus. 

Dia mengenakan baju putih yang dipadukan dengan kain lipa songke khas Manggarai, lengkap dengan destar di kepala dan tas songke.

 Namun, hal yang paling mencuri perhatian adalah hadiah yang dia berikan kepada Paus Fransiskus: topi songkok songke Manggarai.

Mengapa Andrew Evaldo Memilih Hadiah Ini?

Kita tahu bahwa topi songkok songke adalah salah satu ciri khas budaya Manggarai yang sangat berharga. 

Mempersembahkan topi songkok songke kepada Paus Fransiskus adalah cara bagi Andrew untuk mengenalkan budaya dan keunikan Manggarai kepada dunia. 

Topi ini memiliki makna mendalam dalam konteks budaya Manggarai dan juga memberikan pesan penting.

Songkok Manggarai memiliki pola dan warna yang beragam, melambangkan keanekaragaman budaya dan masyarakat Manggarai.

Setiap pola dan warna memiliki arti dan makna khusus yang terkait dengan sejarah, nilai-nilai, dan keyakinan masyarakat Manggarai.

 Andrew Evaldo berharap bahwa dengan memberikan topi songkok songke kepada Paus Fransiskus, beliau dapat mengenali dan menghargai kekayaan budaya Manggarai.

Topi songkok songke adalah lambang kebesaran, kearifan, dan tinggi derajat dalam budaya Manggarai. 

Memilih hadiah ini juga dapat diartikan sebagai penghormatan dari Andrew kepada Paus Fransiskus, sebagai pemimpin gereja yang menginspirasi dan memotivasi frater-frater dalam perjalanan mereka.

Pesan dan Makna yang Dapat Diambil dari Aspek Budaya dan Paus Fransiskus

Dalam konteks budaya Manggarai, pesan yang dapat diambil adalah pentingnya mempertahankan dan mempromosikan keunikan budaya lokal.

 Dengan memberikan topi songkok songke kepada Paus Fransiskus, Andrew Evaldo mengajarkan nilai-nilai dan warisan budaya Manggarai kepada dunia. 

Pesan ini penting untuk menjaga keberagaman budaya di Indonesia dan memastikan bahwa warisan budaya kita tidak hilang begitu saja.

Dari aspek Paus Fransiskus, pesan yang dapat diambil adalah pentingnya kerendahan hati dan kepedulian terhadap semua orang dan budaya. 

Frasa "Who am I to judge?" menjadi mantra Paus Fransiskus yang menyuarakan pentingnya menghormati dan mengasihi sesama manusia tanpa memandang perbedaan. 

Pertemuan Andrew Evaldo dengan Paus Fransiskus adalah contoh nyata bagaimana pemimpin gereja dapat menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi umatnya.

Dalam perjalanan hidupnya sebagai seorang calon imam, Andrew Evaldo telah mengambil langkah penting dalam menjaga dan mempromosikan keunikan budaya Manggarai. 

Pertemuan bersejarah dengan Paus Fransiskus di Roma pada 22 Oktober 2023 telah membuktikan bahwa cinta terhadap budaya dan agama dapat bersatu dalam menjalani perjalanan hidup yang bermakna. (*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun