Mohon tunggu...
Giorgio Babo Moggi
Giorgio Babo Moggi Mohon Tunggu... Lainnya - Pembelajar yang tak berhenti untuk menulis

Dream is My Life's Keyword.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Destinasi Spiritual yang Menakjubkan: Jejak Sejarah Air Wudhu Ajaib di Desa Ululoga, Flores

25 September 2023   09:56 Diperbarui: 25 September 2023   09:57 540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kampung Pajoreja, Desa Ululoga, dimana mengalir Air Wudhu Alami [Foto: Facebook Desa Wisata Ululoga)

Ebulobo, dengan ketinggian mencapai 2.169 meter, adalah salah satu gunung yang megah yang menjulang tinggi di Pulau Flores, Indonesia. 

Terletak di Kabupaten Nagekeo, gunung ini bukan hanya sebuah fenomena alam yang memukau tetapi juga menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat setempat. 

Artikel ini akan membawa Anda dalam perjalanan yang memukau ke Gunung Ebulobo dan Desa Ululoga di kakinya.

Keindahan Alam yang Memikat

Gunung Ebulobo, dengan kokohnya berdiri di tengah pulau Flores, memancarkan pesona alam yang luar biasa. Dari mana pun Anda melihatnya, gunung ini selalu tampak mengintimidasi, dengan puncaknya yang terselimuti awan dan kabut. Terlepas dari keteguhannya, Ebulobo juga menjadi saksi bisu dari kehidupan sehari-hari di sekitarnya.

Di sekitar kaki Gunung Ebulobo terdapat sejumlah perkampungan yang menjadikannya latar belakang yang memukau. Salah satunya adalah Kampung Pajoreja, yang terletak di Desa Ululoga, Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo. Pemandangan Gunung Ebulobo yang menjulang di belakang Kampung Pajoreja adalah pemandangan yang sangat dekat dan menakjubkan.

Desa Ululoga, sebelumnya mungkin asing bagi banyak orang, telah menjadi sorotan dalam beberapa tahun terakhir. Sebelum perkembangan media sosial dan pariwisata, desa ini hampir tidak dikenal oleh masyarakat luar. Namun, saat ini, Desa Ululoga telah bertransformasi menjadi destinasi pariwisata yang menarik perhatian dari berbagai tingkatan pemerintahan, mulai dari pemerintah kabupaten hingga pemerintah pusat. Salah satu hal yang menarik adalah tingginya antusiasme pemerintah desa dan masyarakat setempat dalam mengembangkan pariwisata, dengan mengadopsi konsep pengelolaan pariwisata berbasis masyarakat (community based tourism).

Desa Ululoga: Jejak Sejarah dan Potensi Wisata

Desa Ululoga adalah contoh nyata pemekaran desa yang dilakukan pada tahun 1969. Pemekaran tersebut terjadi karena wilayah Desa Sa Woe yang sangat luas, sehingga pelayanan kepada masyarakat menjadi tidak maksimal. Pemekaran ini diresmikan oleh Bupati Ngada dan dipimpin oleh Kepala Desa pertama, Fransiskus Gelu. Fransiskus Gelu, selain sebagai kepala desa, juga dikenal sebagai seorang pengusaha, politisi, dan tokoh gereja paroki Wolosambi.

Sejak berdirinya Desa Ululoga, desa ini telah dipimpin oleh delapan kepala desa yang berbeda. Saat ini, kepala Desa Ululoga adalah Petrus Leko, yang menjabat untuk periode bhakti 2019-2025. Desa Ululoga terbagi menjadi tiga dusun dengan delapan RT. Populasi Desa Ululoga mencapai 924 jiwa, terdiri dari 202 kepala keluarga, dengan komposisi penduduk laki-laki sebanyak 455 jiwa dan perempuan sebanyak 469 jiwa.

Desa Ululoga bukan hanya memiliki keindahan alam yang memukau tetapi juga potensi wisata yang beragam. Beberapa atraksi wisata yang bisa dinikmati di Desa Ululoga dan sekitarnya antara lain:

  1. Atraksi Budaya. Desa Ululoga kaya akan budaya lokal yang dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan yang tertarik untuk memahami tradisi dan adat istiadat masyarakat setempat.

  2. Wisata Trekking. Bagi para pecinta petualangan, trekking di sekitar Gunung Ebulobo adalah pengalaman yang menantang. Anda dapat menjelajahi berbagai jalur trekking yang memungkinkan Anda menikmati keindahan alam dan pemandangan gunung.

  3. Pendakian Gunung Ebulobo. Gunung Ebulobo sendiri adalah tujuan pendakian yang populer. Meskipun menantang, pendakian ini memberikan pengalaman tak terlupakan dengan pemandangan puncak yang spektakuler.

  4. Air Wudhu. Salah satu daya tarik unik di Desa Ululoga adalah air wudhu alami yang menjadi peninggalan umat Muslim. Konon, air wudhu ini telah ada sejak abad ke-18 dan masih mengalir hingga hari ini. Kisah unik di balik air wudhu ini akan memukau Anda.

  5. Sumber Air Hangat. Desa Ululoga juga memiliki sumber air hangat yang dapat dinikmati oleh pengunjung yang ingin bersantai dan merasakan manfaat air panas untuk kesehatan.

Jejak Sejarah dan Air Wudhu yang Ajaib

Salah satu cerita menarik yang terkait dengan Desa Ululoga adalah tentang air wudhu alami yang ada di desa ini. Konon, air wudhu ini berasal dari abad ke-18 dan memiliki kisah yang unik. Ceritanya mengenai seorang wanita bernama Ine Buka Oma yang beragama Islam. Ine Buka Oma, asli dari kampung Tonggo-Nangaroro, mengikuti suaminya, Ema Bu'u Moni, ke kampung Pajoreja. Yang menarik, suaminya, Ema Bu'u Moni, pada saat itu belum beragama Islam.

Meskipun suaminya belum beragama, Ine Buka Oma tetap melaksanakan shalat sebagai kewajibannya sebagai seorang Muslim yang taat. Dia mengambil air wudhu dari sumber mata air yang sekarang dikenal sebagai sumber air wudhu di Desa Ululoga. Tempat ini terletak di bawah sebuah pohon tua yang diyakini tumbuh sebelum Ine Buka Oma datang ke Pajoreja. Bahkan hingga hari ini, air wudhu peninggalan Ine Buka Oma tidak pernah kering, bahkan di musim panas yang panas sekalipun.

Masyarakat setempat memiliki cerita unik tentang tempat ini. Mereka mengatakan bahwa di Watu Noa, lokasi tempat shalatnya Ine Buka Oma, sering terdengar suara seperti orang sedang shalat. Cerita ini menambahkan aura mistis dan keagamaan pada tempat ini, membuatnya menjadi salah satu tujuan spiritual yang penting bagi umat Muslim di sekitarnya.

Pengalaman Wisata yang Tidak Terlupakan

Jika Anda ingin menjelajahi keindahan Gunung Ebulobo dan merasakan pesona Desa Ululoga, ada beberapa rute yang bisa Anda pilih. Dari arah Ende, Anda dapat berbelok kiri melalui Wudhu atau Gako. Alternatifnya, jika Anda datang dari arah Bajawa, Anda bisa belok kanan di Malanuza, kemudian menyusuri Laja, Maumbawa, Mauponggo, Wolosambi, hingga tiba di tujuan.

Baik dari arah timur maupun barat, perjalanan Anda akan dihiasi dengan pemandangan yang memukau. Anda akan melintasi hamparan sawah bertingkat, hijaunya pepohonan tropis, dan terkadang balutan kabut yang muncul secara tiba-tiba. Selain itu, aroma cengkeh, durian, dan vanila akan menyambut Anda, terutama jika Anda datang pada musim yang tepat.

Untuk penginapan, Anda dapat merasakan suasana lokal dengan menginap di homestay milik warga. Harganya terjangkau, cocok untuk para backpacker yang mencari pengalaman autentik. Dengan menginap di sini, Anda juga dapat lebih dekat dengan masyarakat setempat dan memahami kehidupan mereka. 

Gunung Ebulobo dan Desa Ululoga adalah contoh nyata bagaimana alam dan budaya dapat bersatu dalam pesona wisata yang memikat. Keindahan alam Gunung Ebulobo yang megah dan sejarah unik air wudhu di Desa Ululoga menambahkan dimensi yang istimewa pada destinasi ini. Dengan adanya upaya pengembangan pariwisata berbasis masyarakat, Desa Ululoga semakin menjadi destinasi yang menarik perhatian para wisatawan.

Jika Anda ingin mengalami petualangan alam yang menantang, merasakan kekayaan budaya lokal, atau sekadar bersantai di sumber air hangat yang alami, Desa Ululoga dan Gunung Ebulobo adalah tempat yang patut Anda kunjungi. Datanglah dan nikmati pesona alam dan budaya yang memukau di Mauponggo, Nagekeo, Flores, NTT, Indonesia. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun