Mohon tunggu...
Giorgio Babo Moggi
Giorgio Babo Moggi Mohon Tunggu... Lainnya - Pembelajar yang tak berhenti untuk menulis

Dream is My Life's Keyword.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

5 Presiden Pernah Wacanakan Pemindahan Ibu Kota Negara, Siapa Saja Mereka?

8 Mei 2019   12:50 Diperbarui: 8 Mei 2019   13:15 758
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 5. Presiden Joko Widodo

Tanda pemindahan ibukota mulai nyata pada masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo periode yang kedua ini. Ia ingin mewujudkan gagasan Presiden Soekarno untuk memindahkan Ibu Kota RI dari Jakarta ke Palangka Raya meskipun hingga saat ini masih meninggalkan calon ibukota sebagai teka-teki bagi rakyatnya. Pemindahan ini bukan atas dasar politis  tetapi pelik persoalan yang melanda Jakarta seperti masalah transportasi dan lingkungan hidup. Hal ini hanya bisa diurai dengan memecah konsentrasi kegiatan nasional ke luar Pulau Jawa.

Pemindahan ibu kota bukan usaha yang gampang. Pemerintah membutuhkan waktu lama untuk menyiapkan infrastruktur dasar penunjang pusat pemerintahan seperti jalan, transportasi, air bersih, hingga energi listrik yang memadai. Dana 400-an triliun merupakan angka yang fantastis tetapi tak ada yang tak mungkin bagi seorang Jokowi. Demi mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, apapun dilakukannya.

Tujuh presiden yang pernah dimiliki bangsa ini, 5 orang yang terus mewacankan pemindahan ibukota. Gus Dur dan Megawati tidak sempat mewacanakan pemindahan ibukota. Itu mungkin sebab dari usia pemerintahan mereka yang singkat sehingga perpindahan ibukota tak ada dalam skala prioritas kepemimpinan mereka.

Lima presiden sudah mewacanakan, siapakah yang akan mendekatkan kenyataan Indonesia memiliki ibukota baru? Empat orang presiden sudah lewat masanya, tantangan dan bukti itu hanya ada pada Jokowi saat ini. Atau, kita harus menuggu pemimpin yang baru lagi?

Vini, vidi,vici. Datang, lihat dan menang. ***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun