Kedua, e-cash adalah transaksi bisnis masa depan.Â
Sejalan dengan kemajuan teknologi. Transaksi pembayaran menggunakan uang tunai mulai ditinggalkan apalagi di dunia usaha yang telah bertransformasi menggunakan teknologi digital. Selain alasan kejahatan dan perampokan seperti pada point pertama, alasan lain adalah inovasi. Teknologi e-cash merupakan inovasi transaksi tanpa batas.
Beberapa restoran di San Francisco telah mengadopsi kebijakan bebas tunai. Roti Split dan Melt, misalnya, dibuka dengan kebijakan pembayaran tanpa uang tunai. The Melt bahkan melangkah lebih jauh, memulai debutnya dengan pemesanan online, mobile, dan QR-code seperti dilansir oleh Lavu.com (27/07/2018)
Ketiga, biaya lebih mudah dibukukan daripada uang tunai.
Dengan bantuan sistem point-of-sale modern, biaya menjadi lebih mudah untuk dilacak. Transaksi dapat ditinjau di satu tempat guna meminimalkan kesalahan manusia dan pencurian di rumah. Selain itu, tanpa uang tunai, pemilik bisnis tidak perlu lagi melakukan penyetoran di bank.
Keempat, uang kotor yang digunakan dalam transaksi terkontaminasi penyakit.Â
Tak dapat dipungkiri bahwa uang kertas mengandung kuman penyakit. Hal ini disebabkan adanya perpindahan uang dari tangan yang satu ke tangan yang lain. Lalu ada klaim yang mengatakan uang kertas membawa lebih banyak kuman. Kiranya alasan terakhir ini, menjadi dasar penolakan restoran menerima pembayaran uang tunai.
Sebuah studi mengungkapkan bahwa sebagian besar Dolar AS terkontaminasi jejak kokain Lavu.com (27/07/2018). Menyentuh uang dan kemudian menangani makanan tidak ideal untuk sanitasi. Setiap restoran yang disebutkan sejauh ini sudah termasuk kebersihan sebagai manfaat dari kehilangan uang tunai.
Kesimpulannya, uang elektronik bukan lagi sebuah impian. E-cash adalah teknologi pembayaran masa depan. Di Indonesia, beberapa perusahaan seperti Grab telah menyediakan layanan pembayaran menggunakan uang digital.
Sementera itu, di bagian lain dunia, Korea Selatan, Denmark, Norwegia, dan Swedia, jauh sebelum itu telah mendorong metode pembayaran digital melalui uang tunai. Uni Eropa berencana untuk menghapus uang kertas 500-Euro pada tahun 2020.Â
Maka saatnya restoran-restoran Indonesia bertransformasi pembayaran menggunakan e-cash dengan mempertimbangkah 4 alasan di atas agar tidak dicap ketinggalan kereta dalam bertransformasi ke era digitalisasi. ***