Mohon tunggu...
Giorgio Babo Moggi
Giorgio Babo Moggi Mohon Tunggu... Lainnya - Pembelajar yang tak berhenti untuk menulis

Dream is My Life's Keyword.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Gelora Rindu Membuncah Kunjungi Sumba, Temukan Keunikan di Kodi Utara

2 Februari 2019   07:48 Diperbarui: 2 Februari 2019   07:53 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sampai di jalur utama kota Tambolaka, ia menanyakan soal penginapan.

"Saya coba menghantar bapak-mama di sini. Kalau bapak---mama rasa tidak cocok, kita bisa cari yang lain."

Ia menurunkan kami di Ella Hotel. Sebuah hotel tak jauh dari bandara. Bersebelahan langsung dengan Hotel Sinar Tambolaka. Kami turun dari mobil dan bergegas ke meja resepsionis untuk memastikan ketersediaan kamar.

Suasana hotel baru ini menjadi daya pikat. Aroma kebaruan masih terasa. Suasananya hening mampu menjaga privasi, ketenangan dan kedamaian. Sepertinya kami sulit berpindah ke lain tempat apalagi setelah resepsionis menyampaikan ada beberapa kamar kosong  hari itu. Karena tamu yang check out hari ini belum keluar, kami diminta untuk bersabar hingga jam 12 siang.

Masih lama menunggu jam 12, kami pun menitipkan tas-tas di hotel dan menuju lokasi sekolah baru di Kecamatan Kodi Utara. Tugas kami melakukan survei kebenaran lokasi ini benar-benar ada dan bebas dari masalah hukum atau tidak.

Salah satu teman seperjalanan mengingatkan kami untuk menyiapkan perbekalan atau sarapan sebelum berangkat. Karena lokasi yang dituju dapat ditempuh dalam waktu 1 jam bahkan lebih serta tak ada warung atau rumah makan.

Pilihan kami pada Rumah Makan Padang. Tersedia makan cepat saji sehingga kami tak harus menunggu lama untuk melahap hidangan. Setelah makan, kami menerukan perjalanan. Tapi kami tak tau persis lokasi survei. 

Begitupula salah satu pejabat dari UPT Pendidikan. Ia dan timnya menunggu kami di Homba Karipit. Menunggu bapak Hugo Kalembu yang menghibahkan tanahnya untuk pembangunan SMA. Ia memang sedang dalam perjalanan dan berjanji akan bertemu di simpang tiga yang tak jauh dari sebuah SD.

Saat meninggalkan kota Waitebula, sang driver memulai dengan joke-joke ringan ala Sumba. Dialeknya yang khas menambahkan ciri kesumbaan kian kental.

"Bapak dan mama nanti lihat, kalau lewat di jalan Kodi hanya dua jenis pelat kendaraan saja yang ditemui di sini."

"Maksudnya, "tanya saya penasaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun