Mohon tunggu...
Giorgio Babo Moggi
Giorgio Babo Moggi Mohon Tunggu... Lainnya - Pembelajar yang tak berhenti untuk menulis

Dream is My Life's Keyword.

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Kisah Menaklukan "Si Batu Keramat" Fatuleu

1 Juli 2018   08:02 Diperbarui: 1 Juli 2018   13:43 2079
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fatuleu, Kabupaten Kupang, NTT (Foto: Dok. Pribadi)

Saya dan Bruno bertemu dengan segerombolan pengunjung di mulut tangga. Mereka tersenyum dan mengeluh.

"Kami tidak sanggup lagi."

Saya membalas dengan senyum dan terus melangkah. Bertemu lagi dengan segerombolan keluarga. Dari sorot wajahnya mereka seperti meragukan kemampuan saya untuk menaik tangga hingga separuh Fatuleu. Ada di antara mereka yang kontan berkomentar.

"Bisa, pak?"

"Oh, bisa sekali."

"Selamat mendaki." Ujarnya.

Saya belum melihat medannya seperti apa. Seberapa curam tangga. Seberapa banyak anak tangga yang tersusun. Mendengar pengakuan dua gerombolan pengunjung tadi sepertinya tangga ini merupakan medan yang berat.

Kakak Letha Keu 'terciduk' kamera di lopo Fatuleu, Kabupaten Kupang, NTT (Foto: Dok. Pribadi)
Kakak Letha Keu 'terciduk' kamera di lopo Fatuleu, Kabupaten Kupang, NTT (Foto: Dok. Pribadi)
Tapi saya tidak gentar dengan kepasahan mereka. Karena setiap melakukan travelling saya selalu memupuk semangat untuk menaklukan medan seberat apapun. Jika melihat wujud dari Fatuleu, tangganya hampir tegak lurus. Memang demikian adanya. Untungnya, tangga-tangga ini dipagari pipa yang dapat berfungsi sebagai 'pegangan' saat naik atau turun.

Sepuluh anak tangga saya lalu mulai terasa pegal di paha. Rasa-rasanya kaki mau keram saja. Bukan karena naik tangga itu, tapi dua hari berturut-turut saya dan Bruno berkunjung ke spot wisata dengan medan yang sedikit lebih berat. Rasa lelah itu masih ada karena waktu istirahat tak cukup. Lelah belum lenyap, perjalanan lain dilanjutkan.

Sebagai petualang tak perlu ragu. Harus menumbuhkan motivasi dalam diri. Berusalah untuk selalu berkata, "Saya bisa. Saya bisa." Maka kata-kata dari gerombolan pengunjung saya jumpai tadi, saya anggap lecutan untuk menakluk Fatuleu.

Fatuleu, Kabupaten Kupang, NTT (Foto: Dok. Pribadi)
Fatuleu, Kabupaten Kupang, NTT (Foto: Dok. Pribadi)
Memang saya tak boleh mengeluh. Saya menapaki satu per satu anak tangga. Sesekali berhenti untuk menghela nafas atau menyeka keringat. Berberapa pengunjung mengingatkan saya untuk hati-hati. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun