Mohon tunggu...
Giorgio Babo Moggi
Giorgio Babo Moggi Mohon Tunggu... Lainnya - Pembelajar yang tak berhenti untuk menulis

Dream is My Life's Keyword.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Tepian Surga yang Tersembunyi di Desa Erbaun

21 Juni 2018   13:35 Diperbarui: 21 Juni 2018   13:58 692
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tepian Surga yang Tersembunyi di Desa Erbaun, Kabupaten Kupang, NTT (Dok. Pribadi)

Hari berangsur-angsur senja. Tapi kami meluruskan tekad untuk melanjutkan perjalanan ke spot wisata lain. Kami tidak ingin menyia-nyiakan kedatangan kami di Baun. Selama matahari masih menyembulkan cahayanya dari balik mega, kemana dan dimana pun spot wisata berada kami akan gapai.

Jalan menuju tepian surga tak bernama, Desa Erbaun, Kabupaten Kupang, NTT (Foto: Dok. Pribadi)
Jalan menuju tepian surga tak bernama, Desa Erbaun, Kabupaten Kupang, NTT (Foto: Dok. Pribadi)
Tidak seperti wisatawan asing yang selalu menggengam guide book atau mengumpulkan informasi sebanyak mungkin tentang destinasi wisata yang akan dikunjung. Kami hanya bermodalkan informasi mulutgram dari orang-orang. Destinasi wisata yang akan dikunjung tak terdaftar dan direncanakan dengan baik. Seperti halnya mata air Baun, begitu pula pantai tak terdaftar. Semua terjadi begitu saja setelah melihat waktu yang cukup untuk bergerak ke arah pantai.

Tepian Surga yang Tersembunyi di Desa Erbaun, Kabupaten Kupang, NTT (Dok. Pribadi)
Tepian Surga yang Tersembunyi di Desa Erbaun, Kabupaten Kupang, NTT (Dok. Pribadi)
Setelah foto-foto dengan latar belakang pohon besar, kami menyusur ke arah pantai. (Baca: Se'i yang Manjakan Lidah, dan Istana Raja Amarasi serta Pohon-pohon Tropis Raksasa yang Manjakan Mata).  Kata Bruno, pantai dekat sa. Kalimat yang sama dan sering diucapkan tiap kali saya menanyakan jarak lokasi tujuan. Kami sedikit terkecoh dengan jalan aspal sejauh 5 kilometer. Setelah itu, kami harus melewati ruas jalan tak beraspal sejauh 4-5 kilometer. Kerikil-kerikil lepas bertebaran. Kondisi ini menghambat laju kendaraan. Kami pun ekstra hati-hati.

Tepian Surga yang Tersembunyi di Desa Erbaun, Kabupaten Kupang, NTT (Dok. Pribadi)
Tepian Surga yang Tersembunyi di Desa Erbaun, Kabupaten Kupang, NTT (Dok. Pribadi)
Tak ada rambu-rambu jalan seperti penunjuk arah. Apalagi papan nama lokasi wisata. Karena diburu waktu, kami tidak sempat tanya kepada penduduk di sekitar. Mengikuti saja arah jalan. Tujuannya kami ke pantai. Pada sebuah simpang tiga, kami harus memilih; belok kiri atau kanan? Lagi, ini berdasarkan feeling, Bruno mengambil haluan kanan. Pula kondisi jalan kanan lebih baik dari pada jalur kiri. Semakin jauh kami berjalan, kami jumpai medan jalan yang curam dan berdebu sangat tebal. Saya dan Ocha harus turun beberapa kali, lalu naik lagi motor. Sampai di lembah, kami seperti dihadapkan pada dua opsi; belok kiri atau belok kanan. Kami pilih belok kanan. Tak jauh dari simpang tiga atau belokan tersebut, kami harus melewati ruas jalan dengan cekungan yang sangat dalam. Ocha harus turun dari motor dan berjalan kaki.

Tepian Surga yang Tersembunyi di Desa Erbaun, Kabupaten Kupang, NTT (Dok. Pribadi)
Tepian Surga yang Tersembunyi di Desa Erbaun, Kabupaten Kupang, NTT (Dok. Pribadi)
Kami berjalan terus hingga menemukan pertigaan lagi yang mempertemukan dengan jalan yang kami abaikan pada pertigaan pertama. Kami benar-benar terkecoh dengan jalan ini. Kami berputar begitu jauh dan pada akhirnya kembali ke jalan tersebut. Pantai memang sudah tampak di depan mata tapi jalan untuk mencapai pantai masih panjang.

Kami mengikuti saja jalan. Melewati perkampungan. Berhenti sejenak di kali mati. Yang mana muaranya ada aktivitas penambangan pasir. Kami tetap mengikuti jalan raya hingga menemukan sebuah perkampungan yang namanya Erbaun. Di sebuah simpang tiga desa Erbaun, kami berpepasan dengan seorang gadis. Gadis itu menujukkan jalan ke arah pantai.

Lagi-lagi, jalan ke pantai ini masih alamiah. Berupa jalan tanah. Suasananya sepi. Hanya terdengar deburan ombak yang samar-samar. Akhirnya, kami menembus pantai dan memarkir motor di sebuah hamparan datar. Tersedia beberapa lopo yang beratapkan daun lontar. Dari perawakannya, lopo-lopo ini seperti baru di bangun.

Tepian Surga yang Tersembunyi di Desa Erbaun, Kabupaten Kupang, NTT (Dok. Pribadi)
Tepian Surga yang Tersembunyi di Desa Erbaun, Kabupaten Kupang, NTT (Dok. Pribadi)
Kami melangkah ke arah pantai. Bentangan pantai panjang dan lebar. Di sisi kiri terlihat dinding-dinding karang yang menahan gepuran ombak. Pula ada batu karang yang berukuran besar. Keberadaanya mempercantik pemandangan pantai ini. Sementara di sisi kanan, sejauh mata memandang tampak semenanjung.

Dua truk parkir persis di mulut muara kali mati yang kami lalui. Aktivitas penambangan ini, cepat atau lambat, dapat merusakan lingkungan di sekitarnya. Secepatnya, pemerintah mencegah kegiatan ini demi pelestarian ekosistem yang ada. Pantai yang indah tak dirusaki oleh manusia sendiri.

Tepian Surga yang Tersembunyi di Desa Erbaun, Kabupaten Kupang, NTT (Dok. Pribadi)
Tepian Surga yang Tersembunyi di Desa Erbaun, Kabupaten Kupang, NTT (Dok. Pribadi)
Pantai ini menghadap ke laut Timor. Berbatasan langsung dengan Australia. Gulungan ombaknya tinggi seperti kebanyakan pantai yang berhadapan langsung dengan samudera. Saat kami tiba, dua remaja sedang asyik selfie di atas batu karang di sebelah kanan. Tak jauh dari tempat mereka berdiri, terdapat beberapa batu karang besar. Membentuk seperti pulau-pulau mungil kala pasang naik.

Tepian Surga yang Tersembunyi di Desa Erbaun, Kabupaten Kupang, NTT (Dok. Pribadi)
Tepian Surga yang Tersembunyi di Desa Erbaun, Kabupaten Kupang, NTT (Dok. Pribadi)
Dua orang remaja ini menarik perhatian kami. Tak lama berselang mereka meninggalkan batu tersebut dan berjalan ke arah perahu yang sedang menepi ke darat. Kami berjalan ke arah batu tadi dan memanjatnya. Dari atas batu ini, kita dapat memandang sisi kiri dan kanan pantai ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun