Mohon tunggu...
Giorgio Babo Moggi
Giorgio Babo Moggi Mohon Tunggu... Lainnya - Pembelajar yang tak berhenti untuk menulis

Dream is My Life's Keyword.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Gue Jak Lovers untuk Kepentingan Apa dan Siapa?

7 Agustus 2016   09:13 Diperbarui: 7 Agustus 2016   09:25 1687
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hingga detik ini PDIP belum mengumumkan calon penantang petahana, Basuki Tjahja Purnama. Desus-desus politik, nama Risma masuk dalam agenda PDIP sebagaimana bocoran Hugo Parera kepada media.

Entah apa penyebabnya, PDIP lambat mengumumkan nama calon gubernur DKI. Padahal PDIP memiliki kans yang besar. Tanpa melakukan koalisi pun, PDIP dapat mengajukan calon gubernur sendiri.

Lambatnya gerak PDIP ini menimbulkan teka-teki bagi publik. Masyarakat dibuat bingung oleh langkah politik Megawati Soekarno Putri.

Momentum ini pula dimanfaatkan partai tertentu dengan mendompleng relawan untuk merebut perhatian PDIP dan publik dengan mencalonkan Risma. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) melalui kaki tangannya membentuk Jak Lovers yang mendorong Risma, walikota Surabaya maju di Pilgub DKI 2017.

Jak Lovers kian gencar. Bergerak melalui berbagai komunitas warga Surabaya yang ada di Jakarta. Kelompok yang mengaku pendukung Risma yang dari Surabaya pun berangkat ke Jakarta dan memastikan dukungan warga Jakarta.

PDIP yang terkesan diam dan lamban benar-benar dimanfaatkan oleh pihak lain. Akankah PDIP (baca: Megawati Soekarno Putri) mencalonkan Risma?  

Pernyataan Megawati Soekarno Putri adalah sebuah kepastian. Selama Megawati belum bersuara, calon gubernur dari PDIP tetap sebuah puzzle. Bahkan publik mulai mereka-reka, jangan-jangan Megawati akan menjatuhkan pilihan pada Ahok.

Sejauh ini antara Megawati dengan Ahok tidak memiliki konflik. Oleh Megawati, Ahok dianggap sebagai anak emas. Hubungan mereka kelihatan akrab. Setiap acara penting Megawati, Ahok selalu dihadirkan. Hubungan baik ini akan berpotensi bagi Megawati  menjatuhkan  pilihan kepada  Ahok.

Dukungan Megawati pada Ahok tidak saja karena hubungan dekatnya, Megawati mulai mengendus ada kepentingan balik aliran dukungan kepada Risma akhir-akhir ini. Diduga dukungan ini di-setting oleh parai Hal ini dapat dibuktikan dengan beberapa pentolan Jak Lovers yang adalah kader PKS.

Memang hingga kini PKS salah satu partai yang belum memunculkan calon gubernur bersama. Gerindra, Golkar, Nasdem dan Hanura telah menetapkan calon maju pada Pilgub tahun depan. Mengapa PKS tidak secara ksatria mengajak koalisi dengan PDIP? Mengapa mereka harus kucing-kuncingan melalui kaki tangannya Jak Lovers? Apa benar Jak Lovers murni sebuah gerakan dari arus bawah atau titipan agenda partai?

Jika benar Jak Lovers buatan PKS, maka kita patut pertanyaan soal prinsip atau doktrin PKS yang menolak pemimpin perempuan?  PKS mungkin salah satu partai yang lagi galau karena belum menemukan figur yang tepat. Kemudian Risma menjadi pilihan, tetapi Risma kader PDIP. Rupanya PKS mengalami kesulitan untuk membangun komunikasi politik dengan Megawati, karenanya mereka membentuk dan mendorong relawan menggiring Risma ke Jakarta?  Tujuannya jelas, asal bukan Ahok!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun