Mohon tunggu...
Taufiq Ariefianto
Taufiq Ariefianto Mohon Tunggu... Guru - Guru Informatika SMA Negeri 3 Purwokerto

Penulis Juga Bagian Dari Netizen Dengan Nama Babeh Opiq 76 Dapatkan juga tulisan kami di https://babehopiq76.blogspot.com/ dan video dari kami di https://www.youtube.com/channel/UCFnbiRF9h_OQRSLsoMcyzVw serta medsos kami di https://instagram.com/taufiq.ariefianto?igshid=YmMyMTA2M2Y= dan https://www.facebook.com/taufiq.ariefianto

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Belajar Menjadi Senior yang Bijaksana, Bukan Pijaksini dalam Lingkungan Kerja yang Positif

10 Juli 2024   07:00 Diperbarui: 10 Juli 2024   12:04 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Halo, para senior di dunia kerja yang positif ! Mari kita bersama-sama untuk bicara dan belajar  tentang bagaimana menjadi senior yang bijaksana dalam lingkungan pekerjaan yang positif. Ya, senior yang bijaksana, bukan pijaksini. "Pijaksini" adalah istilah baru yang kami tuliskan untuk memberikan penggambaran orang yang senang "memijak" rekan-rekan kerjanya tanpa rasa bersalah. Tetapi santai, artikel yang kami tulis ini penuh dengan selera humor, jadi mari kita tertawa bersama tetapi tetap sambil terus belajar, karena hidup itu sebuah proses yang tidak ada akhirnya, setuja?

1. Bijaksana dalam Menyampaikan Kritik

Kritik itu ibarat buah durian, kalau disampaikan dengan kebaikan dan kerendahan hati bisa jadi sesuatu yang nikmat, tapi kalau tidak, ya, bisa bikin orang menjadi kapok untuk bertindak apalagi dengan pembicaraan-pembicaraan dibelakang. 

Sebagai senior yang bijaksana, sampaikan kritik dengan cara yang membangun dengan obyektifitas yang tinggi dan sumber data yang berimbang. Jangan seperti pijaksini yang suka menebar kritik seperti seakan-akan menebar garam di area luka. Ingat, tujuan kritik adalah untuk membangun kebaikan, bukan untuk menjatuhkan orang lain atau rekan kerja apalagi menjadi sebuah ancaman.

2. Mendengarkan dengan Penuh Perhatian

Kalau ada rekan-rekan junior yang curhat dan konsultasi, dengarkan dengan penuh perhatian. Dan apabila ada perbedaan-perbedaan untuk dipertemukan untuk dicari solusi bersama-sama secara netral dan berimbang. Jangan sambil main game di ponsel atau mengunyah cemilan keras-keras. 

Tunjukkan bahwa anda sebagai seorang yang benar-benar peduli dengan curhatan para rekan kerja. Pijaksini seringkali lebih fokus pada ponselnya daripada pada rekan kerjanya atau bahkan hanya mendengar dari satu sumber saja. Jadi, jangan seperti pijaksini, jadilah senior yang mendengarkan dengan hati dan informasi yang berimbang.

3. Berbagi Ilmu, Bukan Cuma Cerita Horor

Junior sering kali takut untuk mendekati senior karena cerita horor tentang senior yang suka mendominasi atau bahkan enggan untuk berbagi ilmu atau terkadang memberikan penilaian yang belum berdasar. Jangan seperti itu. Jadilah sebagai sumber pengetahuan yang berimbang dan bisa diandalkan. Bagikan ilmu dan pengalaman Anda dengan cara yang hangat dan menyenangkan. Ingat, karena anda dulu juga pernah jadi seorang junior yang membutuhkan bimbingan.

4. Menghargai Usaha Kecil

Tidak semua orang bisa langsung hebat dalam menjalankan pekerjaannya. Hargai setiap usaha kecil yang telah dilakukan rekan junior. Jangan jadi pijaksini yang hanya fokus pada mencari-cari kesalahan apalagi langsung memvonis kesalahan tanpa informasi yang berimbang dari pihak-pihak yang ada atau hanya berdasar pada satu sumber. Beri apresiasi dan dorongan semangat. Kadang, cukup satu pujian kecil dari senior bisa membuat hari junior jadi lebih cerah dan berbahagia.

5. Jadi Teladan, Bukan Tukang Perintah

Seorang senior yang bijaksana adalah contoh suri teladan yang baik. Jangan hanya memberi perintah tanpa ikut mendampingi bekerja karena dengan ikut mendampingi juga sudah menjadi bentuk apresiasi pada sebuah pekerjaan. Kalau Anda minta rekan junior datang tepat waktu, pastikan Anda juga melakukannya. Jangan jadi pijaksini yang hanya bisa memerintah tanpa memberi contoh atau panutan bagi para rekan kerja.

6. Humor sebagai Jembatan

Humor adalah cara yang bagus untuk menciptakan lingkungan kerja yang positif. Tertawalah bersama rekan kerja Anda, buat suasana jadi segar dan menyenangkan. Tapi ingat, humor juga harus bisa bijaksana dan berimbang. Jangan sampai bercanda yang berlebihan apalagi menyinggung perasaan orang lain atau bahkan sampai merendahkan orang lain. Jadilah senior yang bisa membuat suasana jadi ceria tanpa harus jadi pijaksini.

7. Empati adalah Kunci

Pahami bahwa setiap orang pasti punya masalah dengan tantangannya masing-masing. Jadilah senior yang berempati, yang bisa mengerti dan memberikan dukungan positif pada saat dibutuhkan. Pijaksini seringkali hanya peduli pada dirinya sendiri atau ego. Jadi, tunjukkanlah bahwa Anda seorang pribadi yang berbeda.

Menjadi senior yang bijaksana memang tidaklah mudah, tapi sangat mungkin dan menyenangkan. Dengan menjadi bijaksana, Anda tidak hanya membantu rekan kerja, tetapi juga menciptakan lingkungan kerja yang lebih positif dan produktif. Jadi, mari kita tinggalkan perilaku pijaksini dan beralih menjadi senior yang bijaksana. Tertawa, belajar, dan berkembang bersama!

Ingat, dunia kerja itu bukan tentang siapa yang paling tinggi, tapi siapa yang bisa membawa semua orang ke puncak bersama-sama. Jadi, mari jadi senior yang bijaksana dan berkontribusi untuk kebaikan bersama!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun