Sistem pendidikan di Indonesia terus mengalami perubahan dan pembaruan untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat. Salah satu inovasi terbaru dalam dunia pendidikan adalah Kurikulum Merdeka. Kurikulum ini menawarkan pendekatan yang lebih universal, fleksibel dan berfokus pada pengembangan kompetensi peserta didik secara holistik. Dalam Kurikulum Merdeka, terdapat tiga komponen penting yang saling melengkapi, yaitu intrakurikuler, ekstrakurikuler, dan kokurikuler. Kali ini kami akan membahas ketiga komponen tersebut dan perannya dalam mendukung implementasi kurikulum merdeka bagi pengembangan pendidikan di Indonesia.
Intrakurikuler
Intrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan dalam jam-jam pembelajaran yang resmi di sekolah. Kegiatan ini mencakup seluruh mata pelajaran yang diatur dalam kurikulum, seperti Matematika, Bahasa Indonesia, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), dan mata pelajaran yang lainnya. Intrakurikuler memiliki tujuan untuk memberikan pengetahuan dasar dan kompetensi akademik yang dibutuhkan oleh peserta didik.
Dalam Kurikulum Merdeka, intrakurikuler dirancang dengan lebih universal, fleksibel dan kontekstual. Pendidik diberikan kebebasan untuk mengembangkan materi pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan minat peserta didik. Pembelajaran tidak hanya berfokus pada konsep hafalan saja, tetapi juga pada pemahaman konsep dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, metode pembelajaran yang bervariasi seperti project-based learning dan problem-based learning digunakan untuk meningkatkan keterlibatan aktif , berpikir kritis dan motivasi bagi peserta didik.
Ekstrakurikuler
Ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan di luar jam pembelajaran resmi. Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan bakat, minat, dan keterampilan peserta didik di berbagai bidang yang tidak tercakup dalam mata pelajaran intrakurikuler. Beberapa contoh kegiatan ekstrakurikuler antara lain olahraga, seni, multimedia, pramuka, klub-klub khusus seperti klub sains, klub bahasa, dan lain sebagainya.
Dalam Kurikulum Merdeka, kegiatan ekstrakurikuler menjadi bagian integral dalam proses pendidikan. Dimana sekolah didorong untuk menyediakan berbagai pilihan kegiatan ekstrakurikuler yang dapat diikuti oleh seluruh peserta didik sesuai dengan minat dan bakat mereka. Kegiatan ini tidak hanya membantu peserta didik mengembangkan keterampilan non-akademik, tetapi juga membantu mereka belajar bekerja dalam tim, mengelola waktu, manajerial kepemimpinan dan meningkatkan rasa bertanggung jawab.