b. Menghadirkan Pengalaman Belajar Bermakna: Sikap ikhlas dalam membimbing siswa akan menciptakan lingkungan belajar yang positif dan menyenangkan. Siswa akan merasakan kepedulian dan dukungan dari guru, sehingga pengalaman belajar menjadi bermakna dan berkesan.
c. Mendukung Kreativitas dalam Pembelajaran: Ketulusan memampukan pendidik untuk berpikir kreatif dan inovatif dalam menghadirkan pembelajaran yang menarik dan relevan bagi siswa.Â
Guru yang menjadi lillah akan mencari cara-cara baru untuk memahami kebutuhan siswa dan mengembangkan metode pembelajaran yang efektif.
3. Sikap dan Amal Tulus dalam Kehidupan Sehari-hari sebagai Pendidik
a. Memberikan Dukungan dan Perhatian: Mengedepankan sikap empati, mendengarkan, dan memberikan dukungan kepada siswa adalah bentuk ketulusan dalam memahami dan membantu mereka dalam proses belajar.
b. Menerapkan Pendekatan Pedagogi yang Inovatif: Berusaha menerapkan pendekatan pedagogi yang inovatif dan mengadaptasi metode pembelajaran sesuai dengan kebutuhan dan minat siswa adalah wujud dari menjadi lillah.
c. Berperan sebagai Role Model: Menjadi panutan dan contoh teladan bagi siswa dengan menunjukkan sikap positif, integritas, dan semangat belajar yang tinggi.
4. Kebahagiaan dalam Lelah Menjadi Lillah
Dalam perjuangan seorang pendidik, kebahagiaan yang sejati terletak pada keikhlasan dalam memberikan pengaruh positif bagi siswa. Ketika pendidik menemukan arti dari menjadi lillah, mereka akan merasakan kepuasan dan kebahagiaan yang mendalam ketika melihat siswa tumbuh dan berkembang menjadi generasi yang cerdas, berdaya saing, dan berbudi luhur.