Gara-gara kunjungan ke pabrik PT Federal Karyatama, yang memproduksi oli berkualitas “Spesialis Dingin” dengan merek Oli Federal, saya pun turut menjajal ketangguhan dan ke-spesialis-an oli Federal.
Ngga tanggung-tanggung, oli yang saya pergunakan adalah oli sintetik Federal Supreme XX Racing dengan spesifikasi SAE 10W-40. Oli ini saya dapat dari goody-bag dari PT Federal Karyatama, namun yang ini kemasannya berwarna gold, bukan perak seperti yang ada di websitenya http://federaloil.co.id/product.
Mereka mengambil jalur Sukabumi, selain untuk wisata, melepas lelah, juga untuk menjajal trek menanjak dan kelak-kelok jalur Sukabumi. Apalagi jalur ini juga terkenal macet. Kebayang kan, macet, bawa beban, dan menanjak.
Paket komplit untuk menjajal ketangguhan oli Federal, untuk membuktikan apakah benar seperti yang dikatakan para penguji di Endurance Test Banda Aceh - Jakarta, bahwa oli yang digunakan, yang sama dengan yang saya gunakan, memang benar-benar spesial untuk turing.
Apakah benar oli Federal Supreme XX Racing ini memang terbukti mengentengkan tarikan dan cocok untuk perjalanan jauh dengan rintangan macet dan tanjakan?
Sebenarnya sih saya bukan menjalankan turing resmi, tapi menjenguk anak yang sekolah di sekitar Parung Kuda, Parakan Salak, Sukabumi. Namun perjalanan jauh dan kondisi medan, tidak jauh berbeda dengan touring untuk pengujian “endurance”.
Cuma bedanya turing ala tim Motorsport dengan saya adalah, mereka benar-benar melakukan pengujian dengan serius, dari mulai A – Z. Dari membongkar mesin sejak awal, untuk dicek kondisi sebelum menggunakan oli Federal, hingga pengisian oli, penggeberan sejauh 3.500 km lebih, dan akhirnya setelah sampai di Jakarta, membongkar kembali blok mesinnya, melihat kondisi spare-part yang bergesekan dengan oli Federal, juga yang paling canggih mengukurnya dengan tabel-tabel perbandingan yang biasanya dilakukan penguji-penguji profesional.
Namun, kalau tau trek Sukabumi, Parung Kuda, trek menanjak yang berkelok-kelok memang menantang pengendara untuk menggeber di kecepatan 60-80 km/jam. Biar ngga ngantuk dan bosen di jalan, dan biar terasa beda saat touring maupun berkendara harian. Tau sendiri kan mengendarai motor di Jakarta itu, selalu menemukan kemacetan.
Jika hasil pengujian menunjukkan keburukan, maka para penguji akan mempublikasikan hasil apa adanya ke pembacanya. Apalagi media sudah banyak yang online, aksesnya tidak hanya didapat oleh para pembeli tabloidnya, namun juga pengakses media online di seluruh dunia. Walau berbahasa Indonesia, seluruh dunia bisa membacanya dengan menggunakan google translate.
PT Federal Karyatama tidak hanya kali ini melakukan pengujian untuk oli produksinya. Di bulan Oktober 2012, untuk memeriahkan hari Sumpah Pemuda, PT Federal Karyatama menguji oli barunya saat itu, yaitu Federal Oil Flick 40 dan Evotec 40, yang memiliki kekentalan SAE 10W-40W. Rutenya dari Jakarta hingga Denpasar Bali, dengan jarak tempuh lebih dari 1.600 km. Dalam pengujian di tahun 2012 ini, PT Federal Karyatama membandingkan dengan oli standar pabrikan motor.
Hasilnya ternyata oli buatan Federal lebih dingin dan minim penguapan. Oli tidak berkurang di dalam blok mesin. http://news.federaloil.co.id/read/1721/20120928/Hasil-Uji-Federal-Oil-SAE-10W-40-Lebih-Adem-dan-Minim-Penguapan
Yang membanggakan bagi pihak PT Federal Karyatama adalah pihak penguji, MotorSport, setelah membeberkan hasil pengujiannya, menyebutnya dengan kata “SPESIAL” untuk oli Federal, dalam arti, oli Federal yang digunakan benar-benar Spesial untuk digunakan touring dengan trek dan kondisi mengendara yang cukup berat.
Efek dari penggunaan zat-zat aditif ini membuat tarikan mesin menjadi enteng, BBM lebih irit dan optimal pada suhu tinggi karena beban mesin yang berat karena dikendarai dengan kencang dalam waktu yang lama.
Memang saya sengaja mengukur keiritan bensinnya. Saat awal mengisi (Sabtu, 12 September 2015), bensin mencapai bibir tangki. Begitu juga di malam hari besoknya (Minggu 13 September 2015), bensin mencapai bibir tangki di posisi yang sama. Jumlah bensin yang terisi ternyata 5,51 liter. Jika dihitung rata-rata, bensinnya menghabiskan 39,9 liter/km.
Lumayan irit karena saya berboncengan, plus beban tas, trek yang banyak menanjak, terkena macet di sepanjang jalur Sukabumi. Apalagi di sekitar Parung Kuda, kemiringan tanjakan ada yang mencapai hingga 40 derajat. Cukup curam. Di saat pulang ke Jakarta, saya sengaja melalui jalur alternatif, masuk dari Stasiun Cigombong, yang tembus ke perkebunan duren Warso, dan muncul di Stasiun Batu Tulis, Bogor.
Trek tanjakan dan turunan di sini lumayan mengasyikkan. Sepanjang touring ini, saya tidak mempraktekkan meng-gas halus (menghiraukan tehnik berkendara irit), tapi tetap menggeber, dikarenakan kondisi jalan tanjakan dan macet. Bisa repot jika menggunakan tehnik irit karena takutnya disundul oleh kendaraan di belakang yang umumnya melaju dengan kencang.
Oh ya, Kompasianer ada yang mau touring rame-rame? Barangkali pihak PT Federal Karyatama akan turut mensupport acara Kompasiana Test Drive menggunakan motor, seperti yang sering dilakukan oleh PT Federal Karyatama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H