Iya, mewah-mewahan saat acara Kompasiana Drive n Ride. Gimana ngga dibilang mewah, lha semua peserta yang berjumlah 24 orang dikasih duit Rp 800.000,- per-orang buat belanja pakaian. Hihihi. Etapi, maksud dikasih duit ini adalah buat mempermak penampilan biar kelihatan seperti anak muda. Atau, ya paling ngga berjiwa muda lah. #eh :)
Okeh, begini ceritanya.
Minggu pagi tanggal 8 Maret 2015 kemarin, 24 Kompasianer melakukan kegiatan Kompasiana Drive n Ride. Kali ini kami menguji mobil Mitsubishi Mirage keluaran PT Krama Yudha Tiga Berlian Motor. 24 Kompasianer ini terdiri dari 16 Kompasianer yang bisa mengemudi dan sisanya 8 orang sebagai penumpang. Jadinya mobil yang disediakan berjumlah 8 Mitsubishi. Sepertinya, ini jumlah mobil yang paling banyak disediakan, dari sekian acara test drive Kompasiana. #CMIIW
Sebelum kami menguji mobil Mirage, kami berkumpul di lantai 5 gedung Kompas untuk mendengarkan briefing dan pembukaan acara. Seperti biasa Kang Pepih Nugraha membuka acara Kompasiana Drive N Ride ini, dan dilanjutkan penjelasan tentang mobil Mirage dari pihak Krama Yudha, yaitu Bapak Duljatmono, Operating General Manager of MMC Marketing Division PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB).
Setelah itu, Mas Aris dari Otomotif.Kompas.com menjelaskan sedikit tehnis berkendara irit. Memang, di acara ini, test drive-nya bukanlah pengujian ketangguhan mesin, tetapi pengujian keiritan bahan bakar, dan ini dijadikan bahan inti sebagai lomba irit Kompasiana Drive N Ride. Setelah acara pembagian kelompok, mulailah 24 Kompasianer ramai dan berisik, karena ternyata semua peserta diberikan uang Rp 800.000,- untuk belanja pakaian untuk ikut kontes foto lifestyle.Â
Mbak Astri dimunculkan sebagai pihak yang membantu Kompasianer untuk dandan, memilih baju dan juga menjadi juri, walau ternyata di akhir acara ternyata ada hadiah bagi satu grup yang berkostum serasi dengan tema acara, yaitu "Be Youthful, Be Sporty-Drive Mirage".
Akhirnya, dimulailah acara test drive sebenarnya. Saat kami menemui mobil-mobil yang digunakan, ternyata semua transmisi mobilnya bertipe otomatis. Mobil Mirage yang disediakan juga mobil tipe terbaru, yaitu New Mirage, baik yang tipe New Mirage maupun tipe New Mirage Sport.Â
Sepertinya dari New Mirage yang ada saat itu, ada yang bertipe GLS maupun Exceed. Cuma memang yang terlintas kemarin, hanya perbedaan di strip. Untuk yang tipe Sport, ada lis strip Mirage Sport.
Perjalanan pertama adalah berbelanja di Gandaria City. Rute dari Kompas Palmerah menuju Gandaria City ini lurus tanpa hambatan berarti. Apalagi saat itu hari Minggu. Namun tetap ada rintangan yaitu jalan turun dan menanjak di jalur terowongan/under pass dekat Gandaria City.Â
Begitu juga saat parkir di Gandaria City yang lantai parkirnya di Basement 2. Tentunya para pengemudi harus bersiap menghadapi tanjakan tinggi saat keluar nanti dari lantai parkir yang memang ternyata lumayan menanjak derajat kemiringannya.
Di dalam Gandaria City, semua peserta sibuk mencari pakaian yang bisa mengubah wujud mereka menjadi bergaya modis. Ada sekitar 1 jam lebih mereka mondar mandir ke sana kemari mencari-cari pakaian yang tepat. Hampir semuanya berbelanja di toko H&M. Saya sih berbelanja di toko lain, karena menurut panita, yang penting berbelanja di mall Gandaria City, terserah toko yang mana, bebas.
Selesai berbelanja, semua peserta langsung menggunakan pakaian yang baru dibelinya, agar saat mengendarai mobil New Mirage ini terlihat pas dengan tema acara. Ya itu tadi, "Be Youthful dan Be Sporty". Â Nah mulai deh dari lokasi parkiran Gandaria City ini terasa pengujian keiritan mobil New Mirage. Tanjakan curam kami lalui dengan menekan gas agak dalam, namun tetap konstan kecepatannya.
Okeh, lanjut menguji keiritan dan ketangguhan New Mirage. Lokasi kedua adalah tempat makan siang, yaitu di kafe LOCALE yang berlokasi di Ruko Garden House, Blok B No. 10-11, Bukit Golf Mediterania, Jl. Raya Pantai Indah Kapuk. Etape menuju LOCALE melalui tol Slipi dan keluar di pintu Pantai Indah Kapuk. Bagi peserta yang menguji keiritan, trek dari Gandaria City menuju Pantai Indah Kapuk, melalui tol, lumayan menaikkan nilai irit bahan bakar. Umumnya berkisar di angka 16 km/liter, bahkan bisa lebih, karena memang jalanan kosong dan lancar, sehingga dengan kecepatan stabil, mobil bisa bertambah irit.
Namun saat keluar dari Pintu Tol PIK, trek jalanan mulai mengasah ketrampilan para pengemudi untuk bersabar dalam menahan tekanan gas, karena jalan masuk ke area perumahan dipenuhi oleh polisi tidur dan bergelombang, sehingga harus terus bersabar menginjak gas saat keluar dari rintangan polisi tidur. Apalagi, jalanan sudah mulai lumayan ramai dengan banyaknya mobil yang hilir mudik di sekitar perumahan.
Oh ya, untuk pembahasan soal enaknya naik mobil New Mirage ini dan menguji keiritannya, nanti saya tulis di artikel selanjutnya ya.
[caption id="attachment_403811" align="aligncenter" width="600" caption="New Mirage parkir di depan kafe Locale, Pantai Indah Kapuk"]
Akhirnya sampailah kami di kafe Locale. Kafe ini unik dengan dipenuhi warna hijau putih. Tampilan depan kafe berupa bis hijau. Namun saat memasuki kafe, nuansa kafe mulai terasa. Tempatnya menurut saya unik. Dan ternyata ramai dikunjungi. Ini terlihat dari tidak pernahnya bangku kosong di dalam kafe. Selalu penuh. Sepertinya kafe ini enak untuk tempat nongkrong ya.
[caption id="attachment_403812" align="aligncenter" width="600" caption="Suasana keramaian di dalam kafe Locale, PIK"]
Hidangan (menu) yang ada lumayan beragam, dari yang masakan Indonesia maupun luar negeri. Di dekat kasir, ada bar panjang, yang di depannya dipenuhi minuman wine dan alkohol dari berbagai merek. Sepertinya ini kafe yang buka hingga malam hari. Entah juga ya, saya baru pertama kali ini ke sini, dan itu pun siang hari. Entah kalau malam hari, bagaimana suasana kafe ini. Namun menurut sosmed Locale, mereka juga mengadakan acara clubbing dengan DJ-Dj terkenal. Jadi paling tidak, kita mengetahui jenis kafe apa Locale ini.
[caption id="attachment_403814" align="aligncenter" width="400" caption="Es Teh Leci ala kafe Locale"]
[caption id="attachment_403815" align="aligncenter" width="400" caption="Jus Stroberi ala kafe Locale"]
Untuk peserta Kompasiana Drive N Ride, menu yang disajikan terbatas, sudah disiapkan beberapa menu. Kalau tidak salah, 6 pilihan makanan dan 6 pilihan minuman, sehingga pilihan makanan kami hampir serupa semuanya. Saat itu saya memilih minuman Lychee Ice Tea, Â sementara yang lain ada juga yang memesan Juice Strawberry. Untuk makanan, saya memilih Country Fried Steak, yang dihidangkan di piring. Kompasianer lain ada yang memesan Burger, dan itu masih dalam daftar menu terbatas khusus Kompasiana Drive N Ride, sehingga kami tidak tahu rasa dari makanan lain yang bisa dicirikan dari kafe ini.
[caption id="attachment_403816" align="aligncenter" width="400" caption="Ini kalau ngga salah namanya ikan dori apa gitu. #eh :))"]
[caption id="attachment_403817" align="aligncenter" width="600" caption="Burger ala Locale, PIK"]
[caption id="attachment_403818" align="aligncenter" width="600" caption="Ini yang kumakan, Country Freed Steak. :))"]
Soal rasa menu yang disajikan ke kami? Ya lumayan lah untuk makan siang. Rasa masih standart dan belum ada ciri khas dari makanan yang disajikan, yang bisa membuat kami untuk tidak melupakan rasa makanan. Mungkin kalau disajikan menu khas dari kafe ini, penilaian terhadap rasa makanannya akan berbeda ya. Padahal saat itu, kami semua lapar lho. #eh :))
Nah, di bawah ini tampang Yayat dan Wildan setelah dandan dengan belanjaannya, dan kenyang makan di Locale. #eh
[caption id="attachment_403819" align="aligncenter" width="400" caption="Bergaya muda kan? #eh :))"]
[caption id="attachment_403821" align="aligncenter" width="400" caption="Cocok di cover majalah apa, ya? #eh :)))"]
[caption id="attachment_403822" align="aligncenter" width="400" caption="Gaya lain nih. Tuh Yayat udah ganti kostum. Pake rok, Sodara-sodaraaaaaa .. #eh :)))"]
Setelah makan siang, kami pun bergerak lagi untuk menembus kota Jakarta. Etape ketiga adalah dari Locale menuju Taman Ayodya, Barito dekat Bulungan Blok M. Nah jalur menuju ke sana melalui tol panjang. Lumayan untuk menambah tingkat keiritan mobil.
[caption id="attachment_403824" align="aligncenter" width="600" caption="Bisa nyetir ngga, Yat? "]
[caption id="attachment_403825" align="aligncenter" width="600" caption="Wih, gayanya Wildan .. Mantaap, boo"]
Di jalur tol Lingkar Luar, umumnya peserta Kompasiana Drive NRide sudah mempraktekkan cara berkendara irit, yaitu melaju dengan stabil. Putaran mesin RPM New Mirage Automatic ini dimainkan di kisaran 1500 rpm. Lambat memang, namun ya begitu yang dilakukan untuk mendapatkan keiritan. Beda dengan saat mobil menembus lalu lintas dalam kota. Untuk mencapai 1500 rpm sangat susah karena mobil ini bertransmisi otomatis, sehingga jika dijalankan di kisaran 1500 rpm, kecepatan mobil akan menjadi sekitar 60 km/jam lebih. Ini sangat sulit dilakukan di lalu lintas jalanan dalam kota.
[caption id="attachment_403826" align="aligncenter" width="600" caption="Tetap nge-jempol walau sedang nembus kemacetan"]
Keluar dari pintu tol Pondok Indah, kecepatan mulai lagi berkurang. Putaran mesin tidak bisa lagi dijalankan di kisaran 1500 rpm, apalagi saat mengantri di lampu merah. Tingkat keiritan dengan mobil bertransmisi otomatis akan menurun, alias kembali boros. Panel konsumsi BBM di mobil kami menurun hingga di bawah 16 km/liter.
Sesampainya di Taman Ayodya, kegiatan yang ada hanyalah foto-foto untuk memperlihatkan life style Be Youth. Sementara mobil diparkir di luar dan dalam posisi yang tidak menunjang kegiatan berfoto-foto.
[caption id="attachment_403827" align="aligncenter" width="600" caption="Gaya anak-anak sekarang. Weleh weleeeh .. (sumber dari Facebook Page Kompasiana)"]
Tidak lama di taman ini, kami bergerak kembali ke taman lain, yaitu Taman Suropati Menteng. Semula dijadwalkan untuk nongkrong di FX, tapi karena kepadatan sangat tinggi saat masuk ke FX, perjalanan diubah menuju Taman Suropati. Grup saya sempat terjebak di kemacetan depan FX, karena saya sendiri salah informasi, mengira yang dibatalkan adalah etape Taman Suropati. Macet yang lumayan parah ini menurunkan banyak tingkat keiritan mobil. Mobil bertranmisi otomatis lebih irit saat sudah berjalan di kecepatan yang stabil. Mobil bertransmisi otomatis menghadapi kemacetan cuma bisa mempermudah saja, tidak perlu repot menginjak kopling berulang-ulang kali, yang bisa menyebabkan kelelahan dan stress. Hanya tinggal melepas rem, mobil bertransmisi otomatis bergerak perlahan.
[caption id="attachment_403828" align="aligncenter" width="400" caption="Yayat beraksi di parkiran Taman Ayodya. Di belakangnya pohon gede tuh, Yat. #eh "]
[caption id="attachment_403829" align="aligncenter" width="400" caption="Tetep eksis di taman. Tetep muda di Kompasiana. #eh "]
Di Taman Suropati juga acaranya hanya berfoto-foto di depan dua mobil yang dijadikan model. Mulailah para fotografer dadakan memotret model-model dadakan pula. :))
[caption id="attachment_403830" align="aligncenter" width="600" caption="Gaya Entertain Muda saat menyetir New Mirage. Pas bangeeet"]
Menjelang maghrib, kami bergerak ke etape terakhir yaitu Hotel Santika Slipi Petamburan. Di sini adalah acara penutupan, sekaligus pengumuman pemenang kontes irit, live-tweet dan kontes fashion. Nah di sini juga ternyata Kompasianer bermewah-mewahan dalam acara Kompasiana Drive N Ride. Dari area acara di samping kolam renang, makan malam, hingga penutupan acara. Banyak makanan enak tersaji di sini. Apalagi, di panggung juga diumumkan pembagian uang untuk para pemenang.
[caption id="attachment_403831" align="aligncenter" width="600" caption="Suasana di Hotel Santika. Mewaaaah"]
[caption id="attachment_403832" align="aligncenter" width="600" caption="Makanan enak, pasti cepet ludes"]
[caption id="attachment_403833" align="aligncenter" width="400" caption="Nyam nyam nyaam nih"]
[caption id="attachment_403834" align="aligncenter" width="600" caption="Acara penutupan di samping kolam renang. Sayang ngga ada acara berenangnya. #eh "]
[caption id="attachment_403835" align="aligncenter" width="600" caption="Tetep senyuuuuuum. "]
Acara penutupan sendiri dimulai dengan testimoni dari perwakilan grup peserta tentang mengendarai Mitsubishi New Mirage ini. Semuanya memuji mobil Mitsubishi Mirage, yang bisa dibilang mobil murah namun tetap mewah. Paling tidak, semua peserta sepertinya berharap memiliki mobil ini deh. #eh :))
[caption id="attachment_403836" align="aligncenter" width="400" caption="Perwakilan dari Krama Yudha Tiga Berlian Motor, menutup acara Kompasiana Drive N Ride"]
Kemudian Mas Aris naik ke panggung untuk melakukan tanya jawab soal berkendara irit dan seputar mobil New Mirage. Yang dilanjut dengan pengumuman pemenang. Untuk kontes fashion lifestyle, yang menang grup dari Om Rahab, yang menamakan diri mereka The Begals. Hihihi, sayang namanya The Begals, karena saat ini kan masyarakat lagi takut dan marah dengan aksi-aksi begal, hingga terjadi main hakim sendiri, membakar pembegal. #eh :))
[caption id="attachment_403837" align="aligncenter" width="600" caption="Para pemenang lomba irit berpose di akhir acara"]
Untuk grup yang paling irit, lagi-lagi grup Om Harris Maulana yang menang, yang mencapai keiritan di sekitar 15,7 km/liter. Tingkat keiritan ini sangat jauh dari hasil yang di dapat peserta uji irit New Mirage yang diadakan oleh KTB. Mas Aris saja dulu bisa mencapai 23 koma sekian km/liter saat menembus lalu lintas pulau Bali dengan Mirage bertransmisi otomatis. Untuk mobil otomatis, memang susah mendapatkan keiritan yang lebih baik dari itu, karena medan lalu lintas yang kami lalui memang padat. Lain cerita saat menguji keiritan mobil bertransmisi manual di acara Kompasiana Drive NRide sebelumnya, yang dengan mudah mengendalikan putaran mesin untuk berjalan di 1500 - 2000 rpm, sehingga tingkat keiritan bisa lebih tinggi didapatnya.
Yah, segitu deh cerita mewah-mewahan tapi irit-iritan di acara Kompasiana DriveNRide kemarin. Kapan lagi ya Kompasiana ngadain acara mewahnya untuk Kompasianer? .. #eh :))
[caption id="attachment_403838" align="aligncenter" width="600" caption="New Mirage Sport seharga Rp 170 juta, mejeng di depan Hotel Santika"]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H