Di malam yang dingin, cahaya membiru.
KANDAR : Niiiing..
DINA : Hmm..
KANDAR : Kamu tuh sudah menggangguku.
DINA : (Menatap Kandar)
KANDAR : Ga tau kenapa, kamu tuh sudah mengganggu jiwaku. Mengganggu pikiranku.
DINA : (Menunduk terdiam)
KANDAR : Aku juga ngga tau kenapa perasaanku sekarang ini goyah, Ning. Aku selalu mikirin kamu. Aku ngapain aja, pasti kebayang dirimu. Kebayang senyummu. Duh...
DINA : (Masih terdiam)
KANDAR : Aku selalu terbayang saat pertemuan kita kemarin di Kompasianival, di booth KoplakYoBand, yang .. ah .. Entah lah. Aku pulang dengan hati tersiksa, Ning. Kemarin itu aku ngga mau pulang begitu aja. Aku pengen diriku terus ada di sana, menemanimu, ngobrol denganmu, ketawa bareng denganmu. Dan... ah, melihat senyum manismu itu, Ning, membuatku .. ahh
DINA : (Menatap KANDAR)
KANDAR : Aku jujur, Ning. Aku ingin numpahin semua yang ada di kepalaku ini, Ning. Aku ingin membiarkan hatiku bicara apa adanya padamu, Ning. Aku ingin jujur padamu, bilang ini semua padamu, agar kamu tau ada apa denganku, Ning. Biar kamu tau apa yang kurasakan, Ning. Biar kamu tau kalau aku ...
DINA : (Menunduk, tapi hatinya berdebar-debar)
KANDAR : (Mendekati telinga DINA dan berbisik lembut) .. kalau aku sayang kamu, Ning. Aku mencintaimu, Ning.
DINA : (Bersuara pelan) Hmm. Begitu kah?
KANDAR : (Menatap DINA, masih berbisik) Kamu ngga percaya apa yang kubilang itu, Ning?
DINA : (Terdiam)
KANDAR : Aku harus apa lagi untuk meyakinkanmu, Ning? Aku harus omong apa lagi, Ning? Aku harus ...
DINA : (Terdiam)
KANDAR : Apa aku harus membuktikan kalau aku benar-benar sayang padamu, Ning? Apa aku harus memperlihatkan hatiku yang telah terisi semua tentangmu, Ning?
DINA : (Menatap KANDAR)
KANDAR : Oke, Ning. (Tiba-tiba berlutut, dan .. ) Percayalah Ning, aku jujur menyayangimu! (Membuka baju dengan cepat, dan menunjukkan dadanya. Suaranya masih berbisik seolah meratap dengan penuh kasih) Lihat ke sini, Ning. Lihatlah hatiku, Ning. Ada kamu di sini. Ada senyummu. Aku menyayangimu Ning! (sambil menunjukkan dadanya. Dan kini kembali berbisik lembut) Aku menyayangimu. Aku mencintaimu, sepenuh hati, aku ...
Tiba-tiba
Pak AJ : CUUUUT! Baguuuus. Baguuuus bangeeeet. Oke. Cek dulu ya. Audio gimana? (sambil menengok ke belakang. Tapi, Pak AJ malah kaget) Lhaaaaa ...
Terlihat Alex, si perekam suara, yang guling-gulingan sambil menekan headphone di kupingnya dan berdesah "Aaah .. uuuuh.. Kandaaaar"
PAK AJ : Waduuuuuuuuuuuuh ... Aleeeeexx. Segitunya denger bisikan, yaaaa. Waduh waduuuh. (Ngelus-ngelus dada) Ya udah, gimana gambarnya? Videonya bagus nggaa? (Memanggil) Kamerameeeeeen? (Tapi kembali PAK AJ kaget dan mulutnya menganga melihat kameramen)
Terlihat si kameramen Panca yang sudah berlutut dan juga mendesah sambil mengelus-elus seluruh dadanya dengan tangannya, sambil "Kandaaar .. aaah, dadamu, Ndaaar .. Dadamuuu .. Peluk aku, Ndaaaaaar .. Aaaaaaahh"
PAK AJ : Waduuuuuuuuuuh.. Ampuuuun biyuuuuung. (Pak AJ kemudian melihat sekelilingnya, dan .. gedubraaaaak .. PAK AJ pun pingsan melihat adegan di belakang)
Erick yang menjadi penata kostum pun, bergolak, guling-gulingan sambil memeluk dadanya sendiri, dan mendesah "Kandaaaaaar ... Aaaaah .. Kandaaaaarr .. Peluk aku, Sayaaaaang. Aaaaaaaaaaaaaah"
Dari skenario Gombal @KoplakYoBand
----
Ini dari skenario AQUA Â YANG Â TERTUKAR, adegan "Kopdar kok di Ragunan?"
[caption id="attachment_228656" align="aligncenter" width="560" caption="01. Jadi gini skenarionya, Lex. Simak ya, Ca."][/caption] [caption id="attachment_228660" align="aligncenter" width="560" caption="02. (Panca) Okeh Beh. Jadi nanti begitu, ya, Lex."]

[caption id="attachment_228661" align="aligncenter" width="560" caption="03. Apaaa? Aqua gelas 5000 peraaak? - Iya, mbak. Mau beli kaga?!!"]






Babeh, Nomor 174, Gombalsianival 2012.
Artikel teman-teman peserta lainnya ada di sini
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI