Mohon tunggu...
Babeh Helmi
Babeh Helmi Mohon Tunggu... profesional -

Babehnya Saras n Faiz . Twitter : @Babeh_Helmi . . @KoplakYoBand

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[MIRROR] Jika Listrik di Rumah Padam

21 Desember 2011   09:28 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:57 657
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Brrtt. Tiba-tiba lampu neon kamar berkedip. "Hah!" Matanya langsung melotot melihat lampu neon. “Aneh, kenapa lampu neon berkedip di saat seperti ini?” Sambil melihat neon dan pintu kamar, pikirannya berkecamuk. Tapi dia berusaha membuang pikiran buruk jika setelah ini listrik di rumahnya padam, dan ruangan menjadi gelap gulita. “Atauuu .. jangan-jangan tangan hantu itu perlahan akan menjulur ke saklar lampu, dan mematikan lampu neon kamarnya. Huaaaaa."

Pikiran buruk terus menguasai dia. Pandangan Rini tak bisa lepas antara lampu neon, skalar lampu dan pintu kamar. Matanya bergerak cepat berpindah ke 3 arah itu. Namun karena neon masih menyala, akhirnya dia memusatkan perhatian ke pintu.

Dan...

Perlahan terlihat sedikit bayangan hitam masuk ke kamarnya. Melihat itu Rini makin memojokkan badannya ke tembok. Nafasnya memburu cepat.  Tangannya mencengkram tembok. Matanya makin melotot. Mukanya makin memucat.

Bayangan itu makin masuk ke kamar. Dan ...

Blup.

Listrik mati.

Kamar menjadi gelap.

Rini terdiam kaku. Berusaha menjerit, namun tidak keluar suara. Nafasnya serasa terhenti. Entah kenapa, Rini malah makin melotot berusaha menangkap bayangan di kamar gelap itu.

Tiba-tiba listrik menyala kembali. Dan ...

Tepat di hadapannya, wajah mengerikan muncul tiba-tiba. Dia menyeringai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun