Mohon tunggu...
Babeh Helmi
Babeh Helmi Mohon Tunggu... profesional -

Babehnya Saras n Faiz . Twitter : @Babeh_Helmi . . @KoplakYoBand

Selanjutnya

Tutup

Puisi

(PARADOKS) Siapa yang mencuri pisang? (Bagian Pertama)

24 April 2011   12:20 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:27 326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Follow Babeh_Helmi on Twitter

Siapa Yang Mencuri Pisang?

Bagian Pertama

Trio Ketan Duren (162) : Annisa Fitri Rangkuti, Ouda Saija, Babeh Helmi

13036363981410608981
13036363981410608981
Pagi itu, Doggie bangun dengan senangnya. Dilihatnya matahari bersinar menyinari kebun di belakang rumah. Pohon-pohon dan gunung pun turut menyambut hangatnya sinar mentari pagi, sehingga pemandangan saat itu makin terlihat indah.

Pagi ini Doggie merasa segar. Ia pun tak ingat lagi apa mimpinya semalam.

1303637086479028329
1303637086479028329
Lain lagi dengan kondisi Bu Asin. Pagi ini Bu Asin malah terkejut, karena mendapati di halaman kebunnya banyak bergeletakan kulit pisang, sebagian lagi ada yang tersangkut di sela-sela pohonnya.

Bu Asin mempunyai beberapa pohon pisang di kebun belakang rumahnya. Pohon-pohon pisangnya sudah berbuah, walau sebagian belum masak. Namun kini Bu Asin mendapati kalau ada seseorang yang mencuri buah-buah pisangnya. Kejadian ini selalu terulang selama seminggu terakhir. Padahal setiap malam ia telah menugaskan Doggie, anjingnya yang setia, untuk menjaga kebun itu.

Karena itu, sambil kesal Bu Asin pun memanggil Doggie.

"Doggieeeeeeeee! Ayo kemariiiii!"

Doggie yang sedang asyik menikmati pemandangan dari jendela, menjadi kaget karena teriakan majikannya. Ia pun menyahut panggilan majikannya dengan menggonggong pelan. Dengan langkah perlahan ia menemui Bu Asin di belakang.

“Doggie, kamu kan sudah saya tugaskan berjaga di kebun belakang ini. Mengapa kamu malah tidur di depan?” Bu Asin terus mengomel pada Doggie. Doggie hanya bisa menunduk. Ia sedih karena dimarahi majikannya. Tapi di sisi lain, ia tak terima dirinya dimarahi. Tadi malam dan malam-malam sebelumnya, ia memang berjaga di sini. Tapi entah mengapa tak berapa lama ia lalu merasa ngantuk sekali. Ia juga heran mengapa dirinya tiba-tiba sudah berada di halaman depan.

"Pokoknya, kamu harus jaga kebun Ibu, ya. Ingat itu. Sekarang Ibu pergi kerja dulu," pesan Ibu Asin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun