Mohon tunggu...
Babeh Helmi
Babeh Helmi Mohon Tunggu... profesional -

Babehnya Saras n Faiz . Twitter : @Babeh_Helmi . . @KoplakYoBand

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Rasionalitas dan Irrasionalitas dalam Acara Peluncuran Novel Tetralogi Karya Kit Rose "Melukis Langit"

6 Desember 2010   09:45 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:58 548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Minggu lalu, tepatnya hari Sabtu tanggal 27 Nopember 2010, Pensil 324 mengadakan peluncuran novel tetralogi karya Kit Rose. Novel pertamanya Kit Rose ini berjudul "Melukis Langit". Acaranya berlangsung sederhana, namun meriah. Lokasi peluncuran novelnya di Bukafe, Pensil 324 Publisher, jalan Duren Tiga 88, Jakarta.

Banyak teman kompasianer yang baru selesai mengikuti perayaan ulang tahun Kompasiana ke-2, mengikuti acara ini, walaupun perjalanan menuju daerah duren tiga ditemani hujan lebat. Di Bukafe itu, toko buku, penerbit sekaligus kafe kopi, telah menunggu teman-teman penulis dan penyelenggara. Bahkan Ibu Iing Anwarini H Hermawan, selaku Pemilik Bukafe dan Penerbit dari Novel "Melukis Langit" tetap setia menunggu kami.

1291623332831901786
1291623332831901786
Walau Imansyah Rukka (dari Ujung Pandang), Zulfikar Akbar (dari Bandung) dan Hadi Samsul (dari Cianjur) datang dari luar kota untuk mengikuti acara ulang tahun Kompasiana, di sana ada juga kompasianer yang datang dari luar pulau. Dia adalah Budi van Boil, yang datang dari Banjarmasin untuk mengikuti acara ini. Begitu juga pengopi kompasiana, Nuraziz Widiyanto yang datang dari Bandung, yang didaulat sebagai pembicara untuk menelaah novel "Melukis Langit".

12916234992000175299
12916234992000175299
Dipandu oleh Jimmo, kompasianer yang sudah lama tidak berjumpa di kompasiana ini, acara pun dimulai dengan sambutan dari Ibu Iing Anwarini H Hermawan. Beliau mengungkapkan kalau dia terkesan sekali dengan isi dari novel ini, padahal dia pun baru baca dan saat itu belum lama mengenal Kit Rose dan karyanya. Karena langsung jatuh hati, beliau langsung menerbitkan Novel "Melukis Langit". Untuk diketahui, sebelumnya beliau, melalui Pensil 324, tidak pernah menerbitkan novel, selalu menerbitkan catatan atau buku-buku inspiratif, seperti buku-buku karya suaminya Prof. Dr. Hermawan Sulityo.

129162373555755399
129162373555755399
Selanjutnya, Nuraziz Widiyanto bicara tentang telaah novel "Melukis Langit". Penyampaian yang menarik darinya adalah tentang rasionalitas dan irrasionalitas yang ada dalam novel itu, bahwa dalam kehidupan sehari-hari, masalah irrasionalitas selalu hadir dan nyata di kehidupan rumah tangga. "...dimana rasionalitas, scientific, dan segala macam yang ada di dalam peradaban modern ini selalu muncul, membingkai semua alasan-alasan tingkah laku, alasan-alasan tindakan kita sekarang ini. Sisi-sisi fungsional, kemudian masuk ke wilayah manajemen rumah tangga. Antara suami dan istri, hanya sebagai job-desk." Nuraziz juga menyinggung tentang keajaiban dari cara penulisannya Kit Rose. Begitu juga dengan puisi-puisi yang ada dalam novel itu.

1291624287460897465
1291624287460897465
Diskusi pun berlanjut pada tanya jawab yang menarik, saat Arrie Boediman Laede mempermasalahkan ke-super-power-an wanita. Herjono Arif Bowo ikut menanggapi soal ini dengan mencuplik sedikit paragraf dari novel "Melukis Langit" dan menyatakan bahwa novel ini juga memperlihatkan soal ke-super-power-an wanita.

12916245401245463880
12916245401245463880
Mas Yono (Buanergis Muryono) mengapresiasi novel ini dengan menyatakan bahwa banyak yang dapat diambil dari kisah di dalam novel karya Kit Rose itu, seperti potret kejujuran dari seorang penulis. Ada 3 poin dalam dunia seni dan sastra yang dibahas Mas Yono berkaitan dengan isi novel, yaitu sebagai penulis, dia tidak boleh sombong, tidak boleh rendah diri, dan memiliki loyalitas tinggi, agar menghasilkan karya yang kreatif kelas tinggi.

Beberapa blogger juga membahas pencapaian kepenulisan Kit Rose. Seperti Imansyah Rukka yang terkesan dengan inspirasi yang mengalir deras dari Kit Rose dalam menghasilkan novel "Melukis Langit", sehingga Imansyah akan berupaya membantu untuk peluncuran no

12916260331686930671
12916260331686930671
vel tersebut di Makasar.

Arif B Santoso juga mengutarakan soal gaya kelam sang penulis yang sering menggambarkan tentang kepahitan hidup, namun sesungguhnya ada suatu pembelajaran di situ. Begitu juga soal nama Nini Purniawati, sang tokoh di novel "Melukis Langit", Arif menjelaskan bahwa sosok Nini Purniawati masih "hidup" di sekitar kita.

12916266959791539
12916266959791539

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun