Mohon tunggu...
Babeh Helmi
Babeh Helmi Mohon Tunggu... profesional -

Babehnya Saras n Faiz . Twitter : @Babeh_Helmi . . @KoplakYoBand

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Final Polling Logo "Seribu Tangan Cinta (STC)" (update)

2 Mei 2010   23:11 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:27 834
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Mengenai gambar dan warna, yang pasti latarnya adalah putih dengan makna yang tentu sangat universal.

Lingkar hati yang mengelilingi lambang lubang kunci, saya sarankan diberi gradasi warna yang memperlihatkan kekuatan atau proses yang hendak dicapai oleh STC

Gradasi warna yang saya gunakan di sini, bukan saya adaptasi dari semangat STC, tetapi lebih pada semangat Cijapun, he he dari Yakni Merah -> Oranye -> Hijau. Yang dalam pemahaman saya pribadi berarti sebuah proses dari merah (katakanlah semangat perlawanan) menuju Oranye (warna yang paling mampu menembus kabut) -> dan berakhir pada hijau sebagai lambang kelestarian alam."

Ada catatan tambahan tentang makna logo nomor 1, dari Om Risman, saya langsung copas dari kolom komentar di bawah itu.  Thanks, Om ...

Sekedar menambah makna logo nomor satu:

1. Lambang cinta. Inilah dasar, landasan, pondasi fikir, rasa, dan tindakan mengapa para blogger kompasiana tidak berhenti pada alam tulis menulis saja dan ingin melakukan sesuatu (aksi). Melakukan (fikir, rasa, dan tindakan) sesuatu yang benar dan baik serta berfaedah adalah refleksi tertinggi dari cinta. Jadi cinta bukan hanya soal mengoptimalkan Assed Based Thinking (ABT) dan Assed Based Feeling (ABF) melainkan juga melingkupi sesuatu yang Appreciative Inquiry (AI).

2. Warna Merah, Oranye dan Hijau adalah kesadaran gerak yang berawal dari keberanian (kesadaran akan kebenaran) untuk menuju masa depan (oranye) yang dicita-citakan semua orang (hijau) sebagai kesejahteraan, kemakmuran, keadilan.

3. Anak-anak. Para kompasianer awalnya sudah menetapkan 3 bidang utama gerakan aksi yakni sosial, lingkungan, dan budaya serta terakhir menemukan fokusnya di anak-anak.

4. Lubang Kunci. Sebuah kesadaran untuk bisa dan dapat melakukan sesuatu dengan benar agar bisa bertindak benar sehingga bukan hanya bisa membuka pintu permasalahan anak-anak melainkan juga membuka pintu yang tepat bagi menjawab masa depan karena anak-anak bukan hanya sebagai pewaris masa depan melainkan tindakan yang tepat adalah fikiran, rasa, dan tindakan yang memiliki persfektif masa depan.

5. Kita Peduli, Kita Bisa adalah slogan paling mudah dan cepat untuk tiba pada kesadaran yang berbuah tindakan dan sekaligus merefleksikan kesadaran kebersamaan atau gotongroyong. Kalau kita semua mau peduli apa pun bisa kita lakukan.

Terakhir, apapun yang sedang dan hendak kita lakukan semua atas nama cinta, dilakukan dengan penuh cinta, agar hidup senantiasa penuh cinta, karena awal dan akhir kehidupan pun kita semua melakukan, mempersembahkan, dan menuju Sang Maha Cinta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun