"Iya, kenapa? Boss kamu telepon, kan?"
"Bukan, Mas."
"Trus, siapa? Sorry, bukannya mau tau urusan kamu, ya, Mas" kataku.
"Yang tadi telepon itu ... ya ... "
"Hm... siapa?"
"Ya wanita tadi, Mas"
Saya terperanjat mendengarnya. Hah. Ini bercanda atau serius? Masa sih ada hantu menelepon? Bagaimana mungkin dia tau nomor telpon yang ada di meja lantai 17? Saya melihat tampang si Security menunduk. Terdiam, sehingga membuat saya yakin kalau dia sedang tidak bercanda.
"Hah, serius nih?"
"Iya, Mas." Saya makin diam. Bulu kuduk saya mulai merinding. Hawa mulai bertambah dingin.
"Kok Mas tau kalau wanita lantai 12 itu yang menelpon Mas?" tanyaku yang sudah mulai panik.
"Ya, yang di telepon itu bilang begini, ..." Saya makin tegang mendengar ceritanya.