.
"Nduk, bapak cuma bisa ngasih bintang, cuma bisa ngasih angin, cuma bisa ngasih daun-daun. Bapak ngga bisa ngasih apa-apa. Ndak apa-apa, ya, nduk. Bapak kangen ama kamu, Nduk. Nanti kita main lagi, ya. Bapak pulang dulu. Besok ke sini lagi."
Lelaki itu meninggalkan bekas telapak ke nisan. Kehangatan terus berbekas walau dingin menjalar.
.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!