Mohon tunggu...
Babeh Helmi
Babeh Helmi Mohon Tunggu... profesional -

Babehnya Saras n Faiz . Twitter : @Babeh_Helmi . . @KoplakYoBand

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Gimana Caranya Ngirit BBM Mobil?

27 Desember 2014   19:54 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:21 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tapi saat harga BBM sedang naik gini, harga makanan di restoran tersebut tidak dinaikkan. Padahal kunjungan ke hotel satu-satunya yang berbintang tiga di wilayah Jakarta Timur ini, menurun tajam hingga 70% akibat imbas peraturan dilarangnya pegawai pemerintah untuk mengadakan rapat/meeting di hotel.

[caption id="attachment_386421" align="aligncenter" width="600" caption="Makanan tutup mulut... #eh penutup mulut"]

14196585711905740229
14196585711905740229
[/caption]

Sedikit cerita tentang Hotel Santika TMII ini, lokasinya deket pintu masuk TMII. Hotelnya hanya beberapa lantai, tapi ruang lobby-luas dan kamarnya cukup banyak. Restoran Krakataunya juga luas. Tarif makan di situ, sekitar 145ribuan. Untuk harga menginapnya, mulai dari 700-ribuan rupiah semalam. Lumayan kalau mau berkunjung seharian ke TMII, nginep deh di Hotel Santika. Enaknya, deket pintu tol jagorawi, dan ngga terlalu jauh dari bandara Halim.

[caption id="attachment_386428" align="aligncenter" width="600" caption="Manajer Food & Beverage didampingi Editor OtomotifKompas.com dan Admin Kompasiana"]

1419659169929735187
1419659169929735187
[/caption]

Lanjut ya cerita #KompasianaDriveNRide-nya. Sekarang di #TantanganHemat etape ketiga adalah semua peserta dihadapkan pada kemacetan jalan dalam kota. Jalurnya sih lumayan jalur macet, yaitu dari TMII menuju pulang ke gedung Kompas. Rutenya ngga lewat tol lingkar luar, tapi menyusuri pinggirnya, melalui jalan TB Simatupang menuju simpang Lebak Bulus - Pondok Indah, berbelok ke arah Pondok Indah Mall, menyusuri jalan Sutan Iskandar Muda hingga Palmerah.

Jalur ini biasanya macet di hari kerja, dimulai dari simpang empat Pasar Rebo, yang biasanya macet karena angkot dan bis ngetem, juga di simpang empat Ragunan yang macet dan posisi jalan di lampu merahnya menanjak. Biasanya di hari libur, simpang empat tersebut macet. Belum lagi di persimpangan Carefour Lebak Bulus. Dan nanti bakal kena macet lagi di sekitar Pondok Indah Mall. Jadiiii, jalur macet ini merupakan tantangan terberat di saat itu untuk menjajal keiritan mobil Datsun Go.

Eh ternyata, jalanan lancar jaya. Kemacetan ngga parah. Bisa dibilang tidak terlalu macet lah. Wajar kalau antrian kendaraan di persimpangan lampu merah. Entah kalau jalur #TantanganHemat ini dihadapkan di jalur macet pas pulang kantor di Thamrin Sudirman, atau di sekitar pasar.

Nah, menjelang kantor Kompas di Palmerah, tingkat keiritan menunjukkan 19 km/liter, lumayan irit menembus kemacetan. Gaya mengemudi stabil dan santai serta tidak nafsu menerobos padatnya lalu lintas, mempengaruhi tingkat keiritan BBM. Ya kuncinya seperti apa yang dibilang Om Arief, Editor rubrik OtomotifKompas.com. Menyetir dengan stabil, bermain pada putaran mesin yang ditentukan (sekitar dan jangan melebihi 2000 rpm), serta tidak memainkan gas berlebihan. Memainkan gas kurang dari putaran mesin juga mengakibatkan bensin boros, karena kebutuhan kecepatan tidak diimbangi oleh putaran mesin yang cukup, sehingga menginjak gas sedikit, bukan berarti bensin yang keluar dari karburator sedikit juga.

[caption id="attachment_386431" align="aligncenter" width="600" caption="18,8 km/liter setelah jalan di jalur Jakarta yang lumayan ramai"]

14196592721753040263
14196592721753040263
[/caption]

Eh tapi, kok ya sampai di posisi parkir, setelah mobil Datsun Go diputar-putar karena mencari tempat parkir di gedung Kompas, tingkat keiritan malah menurun, menjadi 18,8, padahal karena berputar sedikit mencari posisi parkir. Hiks. Akhirnya kalah deh ama Tim-nya Rahab, yang membukukan tingkat irit 18,9. Beda tipis 0,1. Serunya, tim kami bisa menjaga posisi iritnya di kemacetan, sementara Tim juara menunjukkan penurunan tingkat keiritan yang lumayan jauh, dari 22 koma sekian, hingga ke 18,9 km/liter. :)) Jadi, kalah irit dalam hitungan Nol koma itu, sakitnya di siniii *nunjuk dompet* #eh .. :))) Alhasil, masih penasaran untuk genjot Datsun Go ini, gimana caranya untuk dapetin tingkat irit yang maksimal, apalagi di jalur super macet maupun nyetir jarak jauh antar kota/propinsi. Kali aja masih diajak acara Blog Trip, #Jejak Para Riser itu, ataaauuuu... ada yang ngasih gratis mobil Datsun Go ini. Bekas yang kemarin juga ngga apa-apa. #eh :))

[caption id="attachment_386429" align="aligncenter" width="600" caption="Tegang karena bakal dibagi-bagi duit oleh Admin :))"]

1419659235885618205
1419659235885618205
[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun