Mohon tunggu...
Babeh Helmi
Babeh Helmi Mohon Tunggu... profesional -

Babehnya Saras n Faiz . Twitter : @Babeh_Helmi . . @KoplakYoBand

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Kampung Batik Pesindon, Pekalongan

23 Januari 2015   10:48 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:32 1075
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_392699" align="alignnone" width="600" caption="Datsun Go+ Panca mampir ke salah satu butik di Kampung Batik Pesindon, Pekalongan"][/caption]

Di dekat Pasar Anyar, Pekalongan, tepatnya di jalan Hayam Wuruk, terdapat satu kampung yang di dalamnya tersisi banyak rumah yang dijadikan showroom semacam butik. Di rumah-rumah tersebut, diisi dengan batik-batik khas Pekalongan yang kualitasnya sangat bagus. Di butik batik ini juga ada pebatik-pebatik yang berasal dari warga yang tinggal di situ, yang langsung membuat batik untuk butiknya.

[caption id="attachment_392700" align="alignnone" width="600" caption="Kampung Batik Pesindon, Pekalongan, di sore hari"]

14219592881233923460
14219592881233923460
[/caption]

Riser Tim 3 #JejakParaRiser #KompasianaBlogTrip, saat melakukan perjalanan wisata dengan Datsun Go+ Panca, menuju Jogjakarta, yang melewati jalur pantai utara (pantura), menyempatkan diri untuk mampir ke Kampung Batik Pesindon, Pekalongan.

[caption id="attachment_392701" align="alignnone" width="600" caption="Kampung batik ini didukung penuh oleh pemda setempat"]

1421959336785271356
1421959336785271356
[/caption]

Hasil karya batik-batik dari Kampung Pesindon ini sangat terkenal di mana-mana, dan sudah dijual di mana-mana. Umumnya jenis batik yang termahal yang dibuat dari batik tulis. Corak batik Pekalongan memang khas, beda dengan corak batik Jogja maupun Solo. Harga yang ditawarkan memang terasa mahal, namun jika dilihat dengan cermat melalui penilaian kualitas, maka harga yang ditawarkan sangat wajar. Dan jangan salah, harga yang ditawarkan itu masih bisa ditawar lho.

[caption id="attachment_392702" align="alignnone" width="600" caption="Lukisan-lukisan batik di tembok rumah"]

1421959403536184765
1421959403536184765
[/caption]

[caption id="attachment_392703" align="alignnone" width="600" caption="Lukisan grafiti bergambar corak batik"]

14219594371344342000
14219594371344342000
[/caption]

[caption id="attachment_392704" align="alignnone" width="600" caption="Salah satu lukisan di tembok rumah"]

14219594751844671209
14219594751844671209
[/caption]

Banyak butik-butik Jakarta, bahkan di pasar Tanah Abang, menjual batik-batik khas dari Kampung Pesindon ini.

Sayangnya saat Tim 3 #JejakParaRiser #KompasianaBlogTrip berkunjung ke kampung ini, waktunya sudah sore. Jadi tidak bisa melihat para pebatik dan pekerja batik, sedang membuat  batik. Yang tersisa hanya para pramuniaga yang ramah yang menjual batik-batik di setiap rumah.

[caption id="attachment_392705" align="alignnone" width="600" caption="Suasana butik batik yang nyaman"]

14219595161850075013
14219595161850075013
[/caption]

[caption id="attachment_392706" align="alignnone" width="600" caption="Batik khas Pekalongan"]

14219595561838490361
14219595561838490361
[/caption]

[caption id="attachment_392707" align="alignnone" width="400" caption="Batik tulis khas Pekalongan"]

14219595954963221
14219595954963221
[/caption]

Kampung batik ini unik, dan sudah didukung penuh oleh pemerintah daerah setempat. Di jalan utama kampung ini, ada beberapa lukisan besar semacam grafiti di tembok-tembok, dengan gambar-gambar corak batik. Jika melakukan perjalanan melalui jalur pantura, sempatkan lah untuk mampir ke Kampung Pesindon, karena kampung batik ini berada tepat pada jalur utama.

[caption id="attachment_392709" align="alignnone" width="600" caption="Penunjuk jalan untuk menunjukkan lokasi butik-butik"]

1421959638259474624
1421959638259474624
[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun