Mohon tunggu...
Babeh Helmi
Babeh Helmi Mohon Tunggu... profesional -

Babehnya Saras n Faiz . Twitter : @Babeh_Helmi . . @KoplakYoBand

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Jelajah 1.000 Kilometer, Naik Turun 2.000 Anak Tangga. Berkunjung ke Kampung Naga

23 Januari 2015   15:20 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:32 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_392774" align="aligncenter" width="480" caption="Bangunan di areal depan"]

14219755971639149857
14219755971639149857
[/caption]

[caption id="attachment_392775" align="aligncenter" width="480" caption="Tampak samping bangunan areal depan Kampung Naga"]

14219756361615334538
14219756361615334538
[/caption]

[caption id="attachment_392776" align="aligncenter" width="480" caption="Arsitektur bangunan Kampung Naga yang alami"]

14219756771121836427
14219756771121836427
[/caption]

Untuk masuk ke Kampung Naga, kita menuruni anak tangga yang berjumlah 430. Sehingga jika dijumlahkan, Tim 3 #JejakParaRiser #KompasianaBlogTrip pada hari Kamis, 22 Januari 2015, telah menaiki dan menuruni anak tangga sejumlah 2000 lebih anak tangga.

[caption id="attachment_392777" align="aligncenter" width="480" caption="Masyarakat Kampung Naga sedang berbincang di depan rumahnya yang berhadapan"]

14219757161165249749
14219757161165249749
[/caption]

[caption id="attachment_392778" align="aligncenter" width="480" caption="Bangunan di pelataran Kampung Naga yang artistik"]

14219757781003922850
14219757781003922850
[/caption]

Di dalam kawasan Kampung Naga, kita bisa menemui bangunan-bangunan yang alami, yang ternyata sangat mengikuti aturan pendirian bangunan yang sehat, seperti pengaturan udara, penempatan pintu yang saling berhadapan, dan lain-lain.

Saat kami berkunjung ke sana, kami ditemani Pak Tatang, pemandu Kampung Naga. Kami berbincang banyak dengannya soal adat istiadat, arsitektur, bangunan-bangunan yang terbuat dari kayu, serta unsur panggung di semua bangunan. Semua warga yang kami temui, semuanya ramah, baik menegur sapa di jalan, maupun jika ditanya ataupun untuk memberitahu hal apapun yang ada di sana. Intinya, kita tidak akan kehilangan info.

[caption id="attachment_392779" align="aligncenter" width="320" caption="Anak Tangga yang berjumlah 430"]

14219758191640186660
14219758191640186660
[/caption]

Cindera mata yang dijual di Kampung Naga, semuanya asli dibuat oleh warga di sana. Saat kami datang, banyak anak sekolah yang menginap di sana. Namun, untuk menginap, tidak boleh sembarangan. Jika berminat untuk menginap, sebaiknya survey dahulu dan konsultasi dahulu dengan sesepuh Kampung Naga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun