Mohon tunggu...
Babeh Helmi
Babeh Helmi Mohon Tunggu... profesional -

Babehnya Saras n Faiz . Twitter : @Babeh_Helmi . . @KoplakYoBand

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Makam Mbah Kramat Syaikh Maulana Syamsuddin

23 Januari 2015   10:08 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:33 943
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_392687" align="aligncenter" width="600" caption="#JejakParaRiser berkunjung ke Makam Mbah Kramat, Syaikh Maulana Syamsuddin"][/caption]

Setelah dari pelelangan ikan di Tanjung Pura, Pemalang, Tim 3 #JejakParaRiser #KompasianaBlogTrip, dengan Datsun Go+ Panca, menyempatkan mampir ke Makam Mbah Kramat, Syaikh Maulana Syamsuddin di tepi pantai Tanjung Pura, Pemalang. Almarhum Syaikh Maulana Syamsuddin adalah seorang ulama penyebar agama Islam di Jawa Tengah. Menurut penuturan Pak Zainul Arifin, warga sekitar makam yang juga mengelola makam tersebut, Syaikh Maulana wafat di tepi pantai. Saat itu pelaut melihat cahaya memancar di tepi pantai, dan setelah didekati ternyata cahaya tersebut berasal dari jasad Syaikh. Kemudian mereka memakamkannya di situ.

[caption id="attachment_392693" align="aligncenter" width="600" caption="Makam Mbah Kramat"]

1421956189405513992
1421956189405513992
[/caption]

[caption id="attachment_392691" align="aligncenter" width="600" caption="Bangunan berisi makam Mbah Kramat dari pintu belakang"]

14219560951565715069
14219560951565715069
[/caption]

Hingga kini, makam Syaikh Maulana Syamsuddin banyak dikunjungi para peziarah, baik dari warga sekitar maupun warga dari seluruh Indonesia. Bangunan untuk bernaungnya makam sudah beberapa kali dipugar. Biaya pemugaran masih berasal dari donasi peziarah, belum dari pemerintah daerah. Padahal makam ini sudah menjadi bagian dari wisata religi.

[caption id="attachment_392694" align="aligncenter" width="600" caption="Pintu masuk makam Mbah Kramat"]

1421956429508435630
1421956429508435630
[/caption]

Pengelolaan makam masih diurus oleh warga sekitar. Mbah Mega sudah mengurus makam ini sudah 17 tahun. Perempuan tua ini tinggal di situ, tanpa gaji maupun honor. Katanya, "Gaji saya dari doa ikhlas para peziarah. Saya pun iklhas sepenuh hati mengurus pemakaman ini."

[caption id="attachment_392695" align="aligncenter" width="400" caption="Mbah Mega, 17 tahun mengurus makam tanpa pamrih"]

14219564741489559754
14219564741489559754
[/caption]

Saat merasakan air ledeng di sana, airnya tawar, tidak terasa air laut. Padahal air tersebut diambil dari sumur di pantai, yang berlokasi persis di depan makam. Ternyata sumur di makam tersebut adalah sumur keramat, begitu menurut pengelola makam.

[caption id="attachment_392696" align="aligncenter" width="600" caption="Bangunan dengan pagar kecil yang berisi sumur keramat"]

14219566222015042164
14219566222015042164
[/caption]

[caption id="attachment_392697" align="aligncenter" width="600" caption="Sumur keramat"]

14219566761080385120
14219566761080385120
[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun