Mohon tunggu...
Babay Suhendri
Babay Suhendri Mohon Tunggu... Dosen - Babay Suhendri adalah Wirausahawan, Pegiat Sosial dan Akademisi

Babay Suhendri. Lahir di Serang, Banten. Memperoleh ijazah Sarjana Teknik Informatika dari STT YBS Internasional Bandung tahun 2001. Lulus dengan Yudisium Cumlaude di Pascasarjana Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Program Studi Teknologi Pembelajaran (TPm) tahun 2013. Penggiat Pendidikan Non Formal, terutama pelatihan dan kursus di Provinsi Banten sejak tahun 2003. Aktif di berbagai organisasi kemasyarakatan, profesi dan kepemudaan. Berbagai Workshop dan Pelatihan di bidang pendidikan non formal, kursus dan pelatihan sepanjang tahun 2006-2013. Dosen Tetap di Politeknik Piksi Input Serang tahun 2015-2019. Mengajar mata pelajaran TIK di SMAN 1 Tirtayasa sejak tahun 2005-2013. Pengembang Aplikasi Pendataan Paket C di Direktorat Pembinaan SMA Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Kemdikbud RI tahun 2012. Pengelola lembaga keuangan dan ekonomi mikro syariah. Tim teknis kegiatan di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus, Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah tahun 2013-2014. Direktur Vokasi di Universitas Primagraha tahun 2020 sampai dengan sekarang. Tim Penulis Buku di Direktorat Pembinaan SMA Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah Kemdikbud RI tahun 2019 sampai dengan sekarang.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Aku Mau Jadi Insinyur

11 Februari 2022   15:44 Diperbarui: 11 Februari 2022   16:07 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perusahaan analitik informasi global Elsevier mencatat terdapat banyak tantangan yang dihadapi bidang teknik di masa depan. Yaitu meningkatkan infrastruktur, mendidik insinyur terbaik di dunia untuk memahami bagaimana memecahkan masalah dunia ketiga, mempromosikan rekayasa hijau untuk meningkatkan keberlanjutan dan mengurangi jejak karbon di bidang manufaktur.

Tantangan lainnya adalah mengidentifikasi sumber energi alternatif yang layak, memikirkan kembali bagaimana kota terlihat dan bekerja, menjadikan STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics) lebih menarik bagi siswa muda, dan menjaga data pribadi atau kekayaan pribadi dari serangan siber.

Dalam isu lingkungan kita dihadapkan dengan fenomena alam yaitu perubahan iklim global. Oleh karena itu bidang teknik seyogyanya dapat mengatasi perubahan iklim melalui inovasi teknik.

Pada sektor pangan, PBB memperingatkan bahwa pada tahun 2050 produksi pangan dunia akan meningkat 60%. Tantangannya adalah untuk memenuhi permintaan ini secara berkelanjutan dan memastikan akses makanan dan air. 

Kemarin kita mengalami pandemic yang hebat, sayangnya hari ini masih saja berlangsung. Oleh karena itu  bidang teknik memiliki peran penting bagaimana krisis kesehatan dapat teratasi. Dengan meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan melalui rekayasa teknik  life sciences, nanotechnology, dan bio engineering. Populasi dunia yang terus meningkat menuntut ketersediaan obat dan rekayasa teknik untuk pengobatan.

Profesi Insinyur tak Populer

Saya teringat pada masa kecil, sering kali ditanya, "apa cita-cita kamu dik?". Saya jawab lantang, "Aku mau jadi insinyur!". Begitulah saya jawab dengan polosnya.

Sayangnya, profesi insinyur tak lagi begitu populer. Sejak tahun 1993, Mendikbud Fuad Hassan melalui Keputusan Mendikbud RI No. 36/U/1993 tentang Gelar dan Sebutan Lulusan Perguruan Tinggi menetapkan perubahan gelar lulusan program studi teknik dari Insinyur (Ir) menjadi Sarjana Teknik (ST).

Hari ini anak-anak lebih kenal profesi youtuber daripada Insinyur. Apakah insinyur hari ini tidak lagi menginspirasi? Apakah sarjana teknik hari ini telah bergeser menjadi konten kreator sehingga kehilangan jati diri..?

Padahal, sejak 7 tahun lalu profesi insinyur disahkan kembali melalui Undang-Undang Nomor 11 tahun 2014 tentang Keinsinyuran. Hal ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan ahli teknik atau insinyur profesional yang semakin hari semakin mendesak. 

Merujuk pada Undang-undang Nomor 11 tahun 2014, Keinsinyuran adalah kegiatan teknik dengan menggunakan kepakaran dan keahlian berdasarkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk meningkatkan nilai tambah dan daya guna secara berkelanjutan dengan memperhatikan keselamatan, kesehatan, kemaslahatan, serta kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan. 

Undang-undang ini dilatar-belakangi karena belum adanya pengaturan yang terintegrasi mengenai penyelenggaraan keinsinyuran yang dapat memberikan perlindungan dan kepastian hukum untuk insinyur, pengguna keinsinyuran, dan pemanfaat keinsinyuran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun