Perusahaan analitik informasi global Elsevier mencatat terdapat banyak tantangan yang dihadapi bidang teknik di masa depan. Yaitu meningkatkan infrastruktur, mendidik insinyur terbaik di dunia untuk memahami bagaimana memecahkan masalah dunia ketiga, mempromosikan rekayasa hijau untuk meningkatkan keberlanjutan dan mengurangi jejak karbon di bidang manufaktur.
Tantangan lainnya adalah mengidentifikasi sumber energi alternatif yang layak, memikirkan kembali bagaimana kota terlihat dan bekerja, menjadikan STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics) lebih menarik bagi siswa muda, dan menjaga data pribadi atau kekayaan pribadi dari serangan siber.
Dalam isu lingkungan kita dihadapkan dengan fenomena alam yaitu perubahan iklim global. Oleh karena itu bidang teknik seyogyanya dapat mengatasi perubahan iklim melalui inovasi teknik.
Pada sektor pangan, PBB memperingatkan bahwa pada tahun 2050 produksi pangan dunia akan meningkat 60%. Tantangannya adalah untuk memenuhi permintaan ini secara berkelanjutan dan memastikan akses makanan dan air.Â
Kemarin kita mengalami pandemic yang hebat, sayangnya hari ini masih saja berlangsung. Oleh karena itu  bidang teknik memiliki peran penting bagaimana krisis kesehatan dapat teratasi. Dengan meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan melalui rekayasa teknik  life sciences, nanotechnology, dan bio engineering. Populasi dunia yang terus meningkat menuntut ketersediaan obat dan rekayasa teknik untuk pengobatan.
Profesi Insinyur tak Populer
Saya teringat pada masa kecil, sering kali ditanya, "apa cita-cita kamu dik?". Saya jawab lantang, "Aku mau jadi insinyur!". Begitulah saya jawab dengan polosnya.
Sayangnya, profesi insinyur tak lagi begitu populer. Sejak tahun 1993, Mendikbud Fuad Hassan melalui Keputusan Mendikbud RI No. 36/U/1993 tentang Gelar dan Sebutan Lulusan Perguruan Tinggi menetapkan perubahan gelar lulusan program studi teknik dari Insinyur (Ir) menjadi Sarjana Teknik (ST).
Hari ini anak-anak lebih kenal profesi youtuber daripada Insinyur. Apakah insinyur hari ini tidak lagi menginspirasi? Apakah sarjana teknik hari ini telah bergeser menjadi konten kreator sehingga kehilangan jati diri..?
Padahal, sejak 7 tahun lalu profesi insinyur disahkan kembali melalui Undang-Undang Nomor 11 tahun 2014 tentang Keinsinyuran. Hal ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan ahli teknik atau insinyur profesional yang semakin hari semakin mendesak.Â
Merujuk pada Undang-undang Nomor 11 tahun 2014, Keinsinyuran adalah kegiatan teknik dengan menggunakan kepakaran dan keahlian berdasarkan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk meningkatkan nilai tambah dan daya guna secara berkelanjutan dengan memperhatikan keselamatan, kesehatan, kemaslahatan, serta kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan.Â
Undang-undang ini dilatar-belakangi karena belum adanya pengaturan yang terintegrasi mengenai penyelenggaraan keinsinyuran yang dapat memberikan perlindungan dan kepastian hukum untuk insinyur, pengguna keinsinyuran, dan pemanfaat keinsinyuran.