Selanjutnya, ada ketakutan bahwa AI mungkin mengurangi kebutuhan akan keterlibatan manusia dalam pembuatan musik. Sementara AI bisa menghasilkan struktur dasar lagu, esensi emosional dan kedalaman yang biasanya terwujud dalam karya seni manusia mungkin tidak dapat sepenuhnya digantikan.
Masa Depan Musik dengan AI
Dalam beberapa tahun ke depan, teknologi babawin AI diprediksi akan terus berkembang dan semakin terintegrasi dalam proses pembuatan musik. Dengan peningkatan kemampuan AI untuk memahami dan mensintesis elemen-elemen musik yang kompleks, musisi dapat berharap pada alat-alat yang lebih canggih untuk membantu mereka menciptakan karya yang lebih inovatif dan imajinatif.
Selain itu, AI bisa menjadi katalis bagi musisi independen yang mungkin tidak memiliki akses ke sumber daya produksi yang besar. Dengan biaya entri yang lebih rendah, kreativitas bisa lebih bebas berkembang, memungkinkan lebih banyak bakat baru untuk tampil di kancah internasional.
Penerapan AI dalam pembuatan lagu membuka pintu bagi kemungkinan-kemungkinan baru, meski di sisi lain tetap memerlukan manajemen dan regulasi yang hati-hati untuk mengatasi berbagai tantangan yang ada. Terlepas dari berbagai perdebatan, kolaborasi antara AI dan manusia dalam musik menandai babak baru yang menjanjikan dalam sejarah industri kreatif ini.
Konvergensi antara inovasi teknologi dan seni ini bukan hanya meredefinisi apa yang mungkin dalam musik, tetapi juga bagaimana kita merenungkan penciptaan seni pada umumnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
