Lalu, jika seseorang tersesat di gurun dan tidak menemukan air bahkan batu hingga kayu-kayu kering sekalipun, bagaimana caranya bersuci? Jika dalam kondisi seperti ini, maka kita dapat bersuci dengan cara ketiga. Jika tidak menemukan batu (hajar haqiqi), maka kita dapat menggunakan benda lain yang disamakan dengan batu (hajar syar'i) sesuai dengan syarat-syarat yang telah disebutkan. Apa saja benda lain tersebut? Boleh saja baik itu hanya berupa potongan kardus atau bahkan sobekan pakaian sekalipun selama masih memenuhi syarat yang ditentukan.
Bersuci dari Hadats
Jika kita tidak menemukan air sama sekali, maka kita dapat bersuci dari hadats dengan cara tayamum. Lalu, apa itu tayamum dan bagaimana caranya? Tayamum merupakan bagian dari cara bersuci dalam kondisi tertentu seperti tidak adanya air maupun karena sakit. Tayamum dilakukan dengan menggunakan tanah atau debu yang tidak tercampur benda lain sebagai alat bersuci. Adapun niat tayamum yaitu sebagai berikut:
Nawaitut tayammuma listibaahatish sholaati fardhol lillaahi ta'ala.
Artinya: "Saya niat tayamum agar diperbolehkan melakukan fardu karena Allah"
Niat tersebut dilakukan bersamaan dengan usapan pertama tayamum yaitu ketika mengusap wajah. Adapun rukun dari tayamum sendiri hanya ada 2, yaitu niat, mengusap wajah, mengusap kedua tangan, dan tertib.
Lalu bagaimana cara bersuci dai hadats besar jika tidak ada air?
Adapun bersuci dari hadats besar dalam keadaan darurat, dapat juga dilakukan dengan tayamum. Cara tayamumnya pun sama seperti tayamum pada umumnya. Yang berbeda hanya pada niatnya saja, yaitu diniatkan untuk membersihkan hadats besar tanpa air sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.
Penulis: Ainunnisa Ubudiyah
Editor: Lia Baro'atul Khusnia
Dilansir dari berbagai sumber
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H