Setelah itu, tinggal menunggu jadwal interview visa di US Embassy.
Datang sesuai jadwal interview. Karena jadwal saya dilakukan di bulan puasa, dan saya pikir interview dilakukan face to face; ngeri juga ntar bau mulut minyak kesturi ini bikin gagal interview. Saya pun gosok gigi lebih lama dari biasanya. hehehe.
Masuk ke US Embassy, nunjukkin lembar konfirmasi dan langsung menuju ruang interview. Oh ya, semua HP, kamera, laptop harus dititip di dekat pintu masuk dalam. Tas sih bisa dibawa ke dalam. Jadi, kalau bisa jangan bawa macem-macem.
Masuk ke ruang interview, siap-siapkan semua persyaratan untuk interview: lembar konfirmasi aplikasi visa online dan bukti pembayaran biaya visa. Ketika saya akan interview, saya juga menyertakan KTP, KK dan Surat Keterangan Kerja (katanya suka ditanya, "nanti mau cari kerja ngga di Amerika...?").
Di ruang interview ini, kecil, tapi lumayan nyaman. Dan beberapa orang sedang menunggu untuk dipanggil. Panggilan pertama untuk menyerahkan berkas lembar konfirmasi aplikasi dan bukti transfer biaya visa. Ada yang berpikir bisa membayar di lokasi. Sangat tidak direkomendasi. Apalagi kalau ketinggalan bukti transfer, otomotasi harus diambil dulu atau malah jadinya bayar double.
Seperti ketika saya akan interview. Ada seorang wanita yang belum bayar biaya visa, akhirnya bayar di lokasi. Tidak punya uang rupiah yang cukup, karena harus bayar biaya visa pake rupiah. Saya yang baru ambil uang di bank, langsung menawarkan jasa. Kekurangan uang Rp 800.000 dia tukar dengan $100. Lumayan, untung hampir Rp 100.000; berasa jadi tukang tuker uang lebaran di terminal bis deh. Kemudian wanita itu datang lagi dan ingin menukar uang dollarnya lagi. Kali ini $50; dan dia langsung tembak "tuker dengan Rp 500.000 ya..?" mungkin baru sadar, kalau tadi dia rugi. Ya, tidak apa-apa membantu sekaligus dapat lebihannya. Repot juga kalau dia harus keluar dan menukarkan uang di money changer atau ambil uang di ATM. Biar nolong asal untung. Lumayan.
Menunggu tak terlalu lama, saya dipanggil ke loket 3; kali ini untuk diambil sidik jarinya. Empat sidik jari kanan dan kiri, plus 1 sidik jari jempol kanan dan kiri.
Berikutnya, interview visa di loket 8. Tak lama menunggu, langsung dipanggil. Saya masih inget bau mulut minyak kesturi di bulan puasa. Dan ternyata interviewnya dilakukan dengan hijab sebuah kaca. Aman...
Masih inget wanti-wanti dari teman saya, tentang interview yang akan dilakukan. Agak ribet juga. Tapi, karena saya ikut program sebagai pemenang kontes yang diadakan oleh US Embassy dan RCTI, akhirnya interview itu pun lancari dilakukan. Sebentar banget.
Cuma ditanya (dalam bahasa Inggris):
- Q: "Sudah ada sponsornya ya?" A; "Ya"