Mohon tunggu...
Ahmad Toyi Malkan
Ahmad Toyi Malkan Mohon Tunggu... Freelancer - Penjahit

Seorang pria introvert yang selalu patah hati disaat cinta datang menghampiri, lalu melampiaskan rasa sedih dengan bermain volly

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Berawal dari Kuli Keceh Menjadi Salah Satu Pengusaha Sukses di Desanya

29 November 2023   19:56 Diperbarui: 29 November 2023   20:07 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wawancara dengan Kusnani, dokpri

Dari kuli keceh menjadi salah satu pengusaha terkaya di desa Jeruksari,
inilah yang di alami oleh bapak Kusnani, pria yang kerap dipanggil Minti itu kini menjadi salah satu orang terkaya di desanya. Hal itu tak luput dari usahanya dalam membangun konveksi yang awalnya hanyalah konveksi kecil, sekarang telah berubah menjadi konveksi yang amat besar.

Berawal dari saat beliau lulus SD, saat itu beliau tak mempunyai uang untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya. Akhirnya pria yang kini berusia 39 tahun itu pun, mencoba peruntungan nasib dengan bekerja sebagai kuli keceh. Lama bekerja sebagai kuli keceh, ia pun naik tingkat menjadi kuli ngecap. Bertahun tahun ia geluti pekerjaan itu, hingga ia akhirnya bertemu dengan gadis yang menjadi istrinya saat ini, kemudian menikah. Namun setelah menikah, ia merasa ada yang kurang bila ia bekerja sebagai kuli ngecap terus menerus. Hingga akhirnya ia melihat adanya peluang ketika istrinya sedang menjahit, terbesit suatu usaha didalam pikiran pria tersebut, hingga akhirnya ia memulai untuk membangun usaha konveksi batik. Dalam perjalanan nya banyak sekali cobaan, namun ia dan sang istri tetap teguh terhadap jalan yang dipilihnya, hingga akhirnya ia pun dapat menikmati hasil jerih payahnya saat ini.
Dalam wawancaranya bapak Kusnani juga menjelaskan bahwasanya hambahatan terbesar dalam awal karirnya ialah karyawan, "karena pada dasarnya mengatur karyawan itu tidak mudah, apalagi dengan karyawan dari berbagai latar belakang" begitu ucapnya. Selain itu hambatan yang lain ialah saat pasar sedang sepi "jualan kan ada masanya, nggak selalu ramai terus terkadang juga sepi, yang bikin susah itu gimana cara kita biar tetap produksi walaupun pasar sedang sepi, karena kita kan punya tanggungan mas, karyawan kita" begitu imbuhnya.


Dalam akhir wawancara pria yang hampir menginjak usia kepala 4 itu pun berpesan kepada generasi muda yang ingin membangun usahanya "kalau dalam berusaha itu yang nomor 1 itu tekun mas, jangan gampang tergoyahkan, intinya harus selalu konsisten, tak lupa juga selalu meminta kepada Allah, insyaallah nanti ada jalan nya" begitu katanya. Hingga saat ini bapak Kusnani menjadi salah satu pengusaha sukses di desanya. Kini usahanya tak hanya konveksi batik saja melainkan juga membuka sebuah toko bangunan. Ia juga ikut andil dalam pembangunan infrastruktur di desanya dengan menjadi pemborongnya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun