Mohon tunggu...
Mohamad Ali Mustofa
Mohamad Ali Mustofa Mohon Tunggu... Guru - Guru di Pondok Modern Daaruta'awun Lempuyang Tanara dan petani di Serang Banten

Menulis Saat Mendapatkan Inspirasi

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Pendampingan PPL pada Gapoktan Sebagai Distributor Pupuk Bersubsidi

22 November 2024   14:19 Diperbarui: 22 November 2024   14:28 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kios Pupuk Bersubsidi dan Non Subsidi (Sumber: Dok. Poktan Sumber Urip)

 

Dalam hal ini posisi PPL memiliki peran sentral karena tidak hanya melaksanakan kegiatan penyuluhan pertanian tetapi juga mendampingi Gapoktan agar amanah dan profesional menggantikan Distributor dan Kios dalam menyalurkan pupuk bersubsidi. Selama ini PPL telah mempunyai andil yang sangat besar dalam menunjang keberhasilan pembangunan pertanian dan peternakan di Indonesia. Di Era Presiden Soeharto PPL bersama mahasiswa mengawal program Bimbingan Massal (Bimas) yang terkenal dengan metode latihan dan kunjungannya pada petani, poktan dan gapoktan  mendifusikan  inovasi dan  transfer pengetahuan dan teknologi hingga berhasil berswasemda pangan pada tahun 1984.

Penyuluhan di Poktan Suka Tani Ds Kepandean Ciruas (Sumber: Dok. Poktan Suka Tani))
Penyuluhan di Poktan Suka Tani Ds Kepandean Ciruas (Sumber: Dok. Poktan Suka Tani))

Gapoktan yang kelak diberi amanah menjadi distributor pupuk bersubsidi harus menjadi fokus sasaran penyuluhan bagi PPL agar pengurus Gapoktan memiliki wawasan dan spirit agribisnis sehingga terjadi perubahan perilaku. Perubahan perilaku  tersebut meliputi aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan pengurus Gapoktan dalam mengelola distribusi pupuk bersubsidi, mampu melaksanakan perubahan-perubahan demi tercapainya peningkatan produksi, pendapatan/ keuntungan dan perbaikan kesejahteraan keluarga/ masyarakat yang yang berprofesi sebagai petani (Mardikanto, 1993).

Pendampingan PPL pada Gapoktan tidak hanya bersifat teknis dan administratif belaka tetapi harus mampu melakukan perubahan mental dari yang semula dorman /nyantai agar berkecambah/bergeliat menjadi pemain bisnis baru menjadi distributor pupuk bersubsidi yang beban teknis, manajerial dan finansialnya tentu tidak ringan.

Namun dengan pendampingan PPL yang kuat dan bersahabat  pengurus Gapoktan kelak dalam perjalanannya mampu mengelola distribusi pupuk bersubsidi dengan baik, tidak terjadi frued dan moral hazard. Tapi tumbuh menjadi wirausahawan baru yang amanah dan proesional dibidang pertanian. Gapoktan bersama PPL diharapkan mampu mengakapitalisasi bisnisnya dan mampu melakukan mobiitas vertikal mengisi kelas menengah baru bersamaan dengan sukses petani binaannya dalam meningkatkan produksi dan kesejahteraannya. Dengan demikian PPL sobat petani bukan hanya slogan tetapi bukti, dalam wujud Gapoktan sukses menjadi distributor pupuk bersubsidi untuk mendukung swasembada pangan berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun