"Saya pertaruhkan kepemimpinan saya. Bagi saya makan bergizi untuk anak-anak dan ibu hamil ini adalah strategis. Yang tidak mendukung hal ini silakan keluar dari pemerintah yang saya pimpin," kata Prabowo dalam Sidang Kabinet perdana di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10).
Pernyataan tersebut menggambarkan kepedulian Presiden Prabowo terhadap gizi untuk anak-anak dan ibu hamil. Gizi untuk ibu hamil dan anak-anak  sangat penting diperhatikan karena menyangkut  tumbuh dan kembang anak terutama pada anak-anak yang tergolong golden age yaitu pada usia 0-5 tahun.
Pada masa ini, pertumbuhan dan perkembangan anak sangat pesat, sehingga perlu diperhatikan oleh orang tua terutama pada aspek gizi dan kecerdasannya. Pada masa golden age, otak anak berkembang secara maksimal, termasuk belahan otak kiri dan kanan. Otak anak bekerja sekitar 80% pada masa ini, dan perkembangan otaknya akan mempengaruhi kebiasaan dan sifat anak sepanjang hayatnya.
Jika kebutuhan gizi anak pada masa golden age diabaikan, berisiko pada anak sehingga anak mengalami tumbuh kembang yang kurang optimal. Beberapa masalah yang mungkin terjadi pada anak adalah gangguan kognitif, stunting, keterlambatan bicara, dan gangguan perilaku.
Menurut data Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) angka prevalensi stunting di Indonesia pada 2023 mencapai 21,5%, dan ditargetkan mencapai angka prevalensi stunting 14% Â pada akhir 2024.
Stunting adalah kondisi ketika tinggi badan anak lebih rendah dari rata-rata anak seusianya akibat kekurangan gizi yang berlangsung dalam waktu lama. Stunting dapat disebabkan antara lain oleh : kurangnya asupan gizi pada ibu selama kehamilan, kurangnya asupan nutrisi pada anak saat masa pertumbuhan dan infeksi berulang-ulang.
Sedemikian pentingnya persoalan gizi pada ibu hamil dan anak-anak maka kebijakan memberi makan yang bergizi bagi ibu hamil dan anak-anak menjadi perhatian serius kabinet Merah Putih. Tidak hanya untuk memenuhi janji kampanye Presiden terpilih tetapi lebih dari itu menjadi hal yang strategis karena menyangkut masa depan anak-anak Indonesia pada 20-25 tahun mendatang. Apakah mereka akan berhasil menyelesaikan pendidikan tinggi atau gagal?
Karena itu pernyataan Presiden Prabowo pada sidang kabinet perdana ".....Yang tidak mendukung hal ini silakan keluar dari pemerintah yang saya pimpin," Â merupakan bentuk impresi bahwa program memberi makan bergizi ini serius, bukan mainan apalagi candaan.
Itulah mengapa Presiden Soeharto selama  32 tahun pemerintahannya selalu menekankan pembangunan Negara pada sektor pertanian sebagai landasan pembangunan industri di Indonesia. Mengapa? Karena pertanian yang menghasilkan beras itu menjadi sumber konsumsi pangan rakyat Indonesia. Jika sumber pangannya tidak terpenuhi maka perut rakyat akan lapar sehingga sulit untuk diajak berfikir bahkan pada titik tertentu mudah tersulut untuk rusuh yang bermuara pada stabilitas politik bahkan bisa mengancam kekuasaan presiden. Â
Â
Analog dengan itu jika ibu hamil dan anak-anak masa golden age asupan nutrisinya tidak bergizi maka akan berdampak pada aneka persoalan malnutrisi seperti stunting, gangguan kecerdasaan dan rentan terhadap serangan penyakit sehingga dimasa mendatang akan menjadi beban Negara yang seharusnya dapat diandalkan sebagai SDM unggul untuk pembangunan negara.