Selanjutnya kaum muda diharapkan memiliki tekad untuk sungguh-sungguh (mujahadah) menyusun agenda guna mengisi nikmat kemerdekaan ini. Jika dulu kaum muda berjuang menggunakan senjata berupa bambu runcing maka perjuangan kaum muda masa kini dalam rangka mengisi kemerdekaannya dengan senjata berupa pena, lisan, akal dan fikiran.
Dengan pena peta jalan masa depan dituliskan, dengan lisan gagasan jernihnya diucapkan dan ditekadkan dan dengan akal fikiran konstruksi masa depannya berhasil diabstraksikan dengan cemerlang bersumber pada spirit ilahiah agar kehidupan dan masa depannya diberi Rahmat oleh Allah Yang Maha Kuasa sebagaimana termaktub dalam pembukaan konstitusi kita.
Dimana pada saat memperingati Hari Santri Nasional narasi pembukaan konstitusi 1945 itu diucap berulang-ulang oleh para santri di seluruh Indonesia. Selamat Hari Santri semoga Allah SWT meridhai kiprah para santri demi kemajuan bangsa dan Negara Indonesia. Â Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H