Menyapu halaman rumah biasanya dikerjakan oleh Asisten Rumah Tangga (ART) baik di hari kerja maupun libur. Karena pada umumnya bagi kita yang sibuk tidak memiliki waktu untuk mengerjakan pekerjaan domestik. Jangankan menyapu halaman rumah, sekedar mencuci piring atau gelas bekas makan saja kebanyakan tidak sempat.
Tetapi bagi yang berprofesi sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT) dan tidak memiliki ART mengerjakan pekerjaan domestik seperti mencuci piring, mencuci pakaian, menyapu kamar, ruang tamu hingga menyapu halaman rumah merupakan pekerjaan rutin harian yang jika tidak dikerjakan dengan ikhlas membuat hati dongkol dan terasa cape. Sebaliknya jika dikerjakan dengan ikhlas hati terasa riang dan tubuh terasa segar disertai tetesan keringat yang mengalir sebagai hasil pembakaran karbohidrat dan lemak dalam tubuh kita.Â
Pernahkah seorang suami mengerjakan pekerjaan domestic yang biasa dikerjakan oleh para Istri atau ART? Jika pernah ternyata pekerjaan domestic tersebut  cukup berat. Kita patut berempati kepada IRT dan ART yang mengerjakan pekerjaan domestic dengan tulus hati. Tetapi jika kita menyadari saat mencuci, menyetrika, menyapu dan mengepel tubuh kita sering membungkuk atau jongkok. Ini memberikan isyarat kepada siapapun yang mengerjakan pekerjaan-pekerjaan domestic yang mungkin dianggap remeh itu sejatinya mengajarkan rasa hormat dan tidak sombong karena mau membungkuk dan jongkok.
IRT apalagi ART terkadang dipersepsikan sebagai profesi rendahan dibandingkan dengan wanita  karir dengan jabatan mentereng. Kebanyakan manusia lebih menghormati wanita karir dengan jabatan yang tinggi dan cenderung merendahkan wanita yang berprofesi IRT apalagi ART. Sama juga  kebanyakan manusia lebih hormat kepada orang kaya dengan jabatan tinggi dibandingkan dengan pada orang miskin dari kalangan rakyat jelata.
Saat kita mencuci atau menyapu yang dituju adalah bersih. Dengan bersih terasa nyaman dan bahkan terasa indah. Bersih adalah bagian dari iman yang bersemayam dalam qalbu. Rasul menegaskan bahwa Allah SWT tidak melihat seseorang dari sisi lahiriahnya (ras, warna kulit termasuk juga jabatan) dan juga dari seberapa banyak harta kekayaannya (apalagi jika diperoleh dengan jalan tidak halal) akan tetapi melihatNya dari qalbu dan amal shalihnya. Kegiatan mencuci dan menyapu jika dikerjakan dengan ikhlas dan hanya berharap mendapat ridhaNya masuk kategori amal shalih. Bahkan boleh jadi menjadi bagian amal shalih yang paling diterima disisiNya.
Menyapu halaman rumah berarti membersihkan area depan rumah kita. Tempat para tamu pertama kali menghampiri sebelum dipersilahkan masuk. Mirip dengan berwudhu yang pertama kali dikerjakan adalah membasuh yang berarti menyapu muka bagian depan dari wajah dan tubuh kita. Demikian pentingnya sisi depan itu sehingga halaman rumah harus disapu dan muka (wajah) kita harus dibasuh.
Setiap hari rumah kita menghasilkan sampah organic dan anorganik dalam jumlah yang tidak sedikit. Seandainya saat menyapu halaman rumah terkoneksi dengan Allah SWT yang menyatakan diriNya bersih dan indah serta mencintai kebersihan dan keindahan maka saat itu ada transmisi spiritual yang membuat qalbu tenang dan tubuh mengalami peningkatan energi sehingga secara lahiriah terlihat lebih bersemangat dan bertenaga dalam bekerja.Â
Tenaga yang keluar  dari tubuh yang bersemangat itu digunakan untuk menyapu serasah daun tanaman yang berserakan di halaman rumah kita. Jika dicampur dengan  sampah organik dari dalam rumah lalu dikomposkan dan hasilnya digunakan untuk bercocok tanam di halaman rumah maka halaman rumah akan terlihat bersih.
Formasi tanaman disusun sedemikian rupa mulai dari yang bertajuk tinggi (berkayu) menurun secara gradatif ke tanaman yang lebih rendah. Baik yang berbunga maupun tidak berbunga. Juga ditanam berdasarkan umur dengan waktu yang berbeda sehingga terlihat indah.Â
Dari formasi tanaman yang bertajuk dan berkayu seperti mangga, belimbing, murbei dan kelor (umur panennya lebih dari satu tahun), kemudian menurun secara gradatif berupa tanaman cabe, cengek dan tomat (umur panennya sekitar tiga bulan lebih) hingga yang paling rendah misalnya kangkung, sawi dan bayam (umur panennya kurang atau lebih dari  satu bulan) dipanen berdasarkan rentang umurnya maka dari halaman rumah kita memiliki nilai ekonomi karena bisa panen sepanjang waktu. Dengan demikian dari kegiatan menyapu halaman rumah tercipta halaman rumah yang BAE (Bersih, Asri dan bernilai Ekonomi). Â
Halaman rumah yang BAE akan memancarkan gelombang Alpha yang cenderung membawa ketenangan. Apalagi jika setiap pagi setelah halaman rumah disapu, tanaman disapa dan saat menyiraminya sambil melantunkan ayat-ayat ilahi maka resonansi gelombang Alpha terjadi secara irreversible dari tanaman ke manusia dan dari manusia ke tanaman yang memberi efek healing. Hal ini diduga menjadi salah satu faktor yang memberi efek umur lebih panjang bagi manusia yang gemar menyapu halaman rumahnya lalu dilanjutkan dengan berkebun.