Mohon tunggu...
Bochri Rachman
Bochri Rachman Mohon Tunggu... -

saya lahir 1 januari 1949 di Nusa Tenggara Barat . Sejak tahun 1970 bekerja di RRI samapai dengan 2009 sebagai broadcaster , jurnalis dan managemen RRI di Mataram, Jayapura, Madura , Bengkulu , Makassar dan terakhir di Bandung .

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kartini-kartini RRI di Karier Puncak

21 April 2011   01:15 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:35 676
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bertemu dengan Saraswati  cepat akrab , sebab ia tidak pelit didalam bicara . Pembicaraan langsung nyambung dengan logat jawa, bahkan ia sering menggunakan bahasa Jawa walaupun yang diajak bicara bukan orang Jawa . Itulah Saraswati , Kepala RRI Surakarta yang sudah memiliki jam terbang lama sebagai pimpinan LPP RRI . Sebagai seorang reporter ia termasuk memiliki pengalaman cukup lama . Sejumlah pendidikan dan pelatihan profesi telah diikutinya termasuk pelatihan Reportase III tahun 1991 yang sangat dikenal sebagai suatu pelatihan untuk mencetak jurnalis RRI oleh Sub Dit Pemberitaan waktu itu.Hampir semua peserta Diklat Reportase III yang dijuluki " Kopasus RRI " itu mencapai karier sebagai Kepsta  . Saraswati berhasil sebagai ranking dua  pelatihan itu dan berpengaruh sampai ia menjadi Kepala RRI . Ia memulai karier sebagai karyawan RRI di Yogyakarta , lalu mendapat promosi sebagai Kepala Bidang di Semarang . Saraswati juga pernah sebagai Kepala RRI Cirebon  dan Kepala RRI Surakarta . Di RRI Surakarta Saraswati bersama ratusan Karyawan sehingga ia harus piawai menerapkan manajemen kepegawaian dengan baik agar setiap karyawan bisa melaksanakan tugas secara effektif . Jumlah Karyawan yang mencapai hampir 400 orang di Surakarta merupakan pengalaman menarik tersendiri bagi Saraswati , sebab memerlukan seni bagaimana meningkatkan kesejahteraan ratusan orang . Misalnya bagaimana ia menyiapkan bantuan transport tahunan yang diberikan menjelang hari raya idul Fitri . Bagi Kepala RRI yang satu ini kegiatan gelar budaya menjadi kebiasaan yang rutin sebab RRI Surakarta memiliki tenaga kesenian yang cukup banyak .

Yupita Tri Rejeki , Krisma Rini dan Rasiyah .

Tiga wanita ini juga adalah Kepala RRI  . Yupita mendapat tugas sebagai Kepala RRI Palangkaraya . Ia tidak mengira jika mendapat tugas di Palangkaraya

alt
alt
sebab baginya tugas sebagai Kepala Bagian di Kantor Pusat merupakan suatu penghargaan . Sebagai seorang pekerja keras , Yupita termasuk rendah hati sehingga tidak pernah menonjolkan kemampuannya. Orang baru tahu kalau kemampuannya cukup tinggi dengan melihat hasil kerjanya .  Infosketsa agak sulit memperoleh profile ketiga tokoh RRI ini sehingga tidak banyak yang bisa ditampilkan  . Infosketsa mencoba mencari foto Yupita melalui face book kamis akhirnya ketemu .

Rasiyah , yang lama malang melintang di RRI Jakarta yang Type A .Rasiah sekarang bertugas sebagai Pimpinan RRI Purwokerto salah satu stasiun RRI Type C yang cukup bergengsi di Pulau Jawa . Dari RRI Purwokerto ini banyak muncul tokoh-tokoh RRI yang memiliki kemampuan didalam memajukan RRI . Keramahan Rasiah dalam pergaulan memberi nilai tambah dalam memimpin RRI Purwokerto . Ia termasuk lama bertahan di RRI Jakarta sebagai Kepala Bidang , tetapi menambah kemampuannya sebagai insan RRI .

Sedangkan Krisma Rini dipercaya menjadi Pimpinan RRI Tarakan suatu Stasiun RRI yang berdekatan dengan daerah perbatasan . Di Tarakan sebagai tempat berkumpulnya para pionir RRI yang ditempatkan di Stasiun Produksi SP RRI di Perbatasan , untuk membahas evaluasi SP RRI . Dari pertemuan Tarakan muncul hasil evaluasi SP yang cukup mengejutkan bahwa Pembangunan SP RRI di Perbatasan belum sesuai harapan bahkan terkesan tergesa-gesa . Infosketsa pernah menghubungi Krisma Rini melalui sms untuk melakukan konfirmasi tentang SP RRI Malinau bulan Maret lalu . Ia tidak sulit dihubungi dan orangnya terbuka , berbicara apa adanya . ( Infosketsa, dari berbagai sumber ) .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun