Fakta: Kondom sangat efektif dalam mengurangi risiko penularan PMS, namun tidak sepenuhnya melindungi dari semua infeksi. Beberapa infeksi, seperti herpes genital atau HPV, dapat menular melalui kontak kulit ke kulit di area yang tidak tertutup kondom. Meski begitu, penggunaan kondom tetap merupakan langkah pencegahan yang sangat penting.
4. Mitos:Â "Jika pasangan saya tidak menunjukkan gejala PMS, berarti mereka tidak terinfeksi."
Fakta: Banyak orang yang terinfeksi PMS tidak menunjukkan gejala apa pun, namun tetap bisa menularkan penyakitnya. Beberapa infeksi seperti klamidia, gonore, dan HIV dapat berada dalam tubuh tanpa gejala untuk waktu yang lama. Karena itu, pemeriksaan rutin adalah cara terbaik untuk memastikan kesehatan seksual.
5. Mitos:Â "Menggunakan dua kondom sekaligus memberikan perlindungan ekstra."
Fakta:Â Menggunakan dua kondom (baik kondom pria maupun wanita) tidak memberikan perlindungan ekstra, melainkan malah meningkatkan risiko robeknya kondom karena gesekan. Gunakan satu kondom dengan benar untuk perlindungan yang optimal.
6. Mitos: "Berhubungan seksual saat menstruasi aman dari kehamilan."
Fakta: Meskipun risiko hamil lebih rendah selama menstruasi, kehamilan tetap bisa terjadi. Sperma dapat bertahan hidup di dalam tubuh wanita hingga lima hari, dan jika ovulasi terjadi lebih awal, ada kemungkinan kehamilan. Kontrasepsi tetap diperlukan jika tidak ingin hamil.
Dengan memahami fakta-fakta ini, mahasiswa dapat menjaga kesehatan seksualnya dengan lebih baik dan menghindari risiko yang bisa berdampak jangka panjang. Pendidikan dan kesadaran adalah kunci untuk menciptakan kehidupan seksual yang sehat dan bertanggung jawab.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H