Mohon tunggu...
bernad widhiartadi
bernad widhiartadi Mohon Tunggu... -

rimbawan yg mo blajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

"Ale Rasa..... Beta Rasa"

15 September 2011   11:39 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:56 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Matahari baru beranjak dari peraduan, dengan langkah tergesa Opa Obeth melangkah menuju pasar di sekitar Hotel Amans. Masih  nampak sisa-sisa kerusuhan beberapa hari yang lewat, memang hanya kenekatan dan rasa ingin tahu yang membawa langkah kaki Opa Obeth menuju pasar ini.

Opa Obeth : "Ibu, berapa harga sawi inika?"

Ibu                : "Masih sama, 3000 seikat"

Opa Obeth  : "Beta beli 4 ikat sa..., Ibu.... bagaimana Ibu rasa??

Ibu                : "Beta susah....siapa mo pi datang beli ke sini.... dorang takut datang.......itu banyak beta pung sayuran busuk.."

Opa Obeth  : "Aiih sama Ibu.... Katong juga susah diatas.... seng ada mas-mas bajual ke atas.... beta mo makan susah"

Ibu                : "Memang par katorang, ini bikin susah sa...... Opa, jang marah e... pi pulang sudah.. seng bae lama lama disini."

Opa Obeth  : " Baik Ibu, beta balik jua...."

Keesokan harinya, Opa Obeth pergi berjalan ke pasar Batu Meja

Opa Obeth  : "Berapa seikat sawi Mama?"

Mama           : " Sementara ikut keadaan Opa, 7000 se ikat"

Opa Obeth  : "Mahal skali...seng bisa kurangka?"

Mama           : "Jang marah Opa, seng bisa lai, beta beli ini bertaruh apa sa yang beta punya... Opa tentu tau ke mana bisa dapa ini sayur... Bukan beta mo cari unutng sa.. tapi tolong lihat jua resikonya"

Opa Obeth   : " Ya mama beta mangerti...beta ambil 2 ikat"

Opa Obeth melanjutkan langkah, disekitar perempatan Polda nampak beberapa angkutan umum mangkal, rupanya jalur angkutan umum yang melintasi wilayah rawan dan berbeda komunitas telah mengalihkan jalur dan tempat mangkalnya. Jalur jalan lebih jauh, dan tentu saja biaya menjadi berlipat.

Sambil menghirup nafas dalam-dalam, Opa Obeth berkata dalam hati, "Keributan ini cuma bikin hidup katong makin susah, katong samua basudara, knapa mesti baku pukul, baku bunuh par sesuatu yang katong seng mengerti................... Ale rasa, Beta rasa...."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun