Saat ini, fungsi masker sebagai pemutus rantai penyebaran COVID-19. Masker juga dijuluki sebagai trend fashion 2020 sampai sekarang. Tetapi, sebagian remaja khawatir memakai masker, karena dapat menimbulkan jerawat atau disebut jerawat masker "maskne".
Timbulnya maskne, akibat pengendapan minyak/sebum, bakteri, kondisi kulit yang lembab, sehingga menyumbat pori-pori, dan bersarang menjadi jerawat. Biasanya, maskne muncul dibagian pipi, dagu, dan hidung. Jujur, yang bermasalah itu bukan jerawat, tetapi bekasnya yang susah hilang. Betul, bukan?
Pemilihan jenis masker sangat berpengaruh pada maskne. Kriteria masker menurut WHO, yaitu terdapat filtrasi, mudah bernafas, dan bentuknya pas. Ada dua jenis masker yang sering ditemui, masker non-medis dan masker medis. Pemakaian masker sering dijadikan fashion oleh influencer, selebritis, dan desainer ternama Indonesia. Sehingga, wajib hukumnya memakai masker saat pandemi.
Ditambah, penjualan masker saat ini sangat pesat. Situs belanja online bak racun yang menjual berbagai jenis masker, dengan harga terjangkau, banyak model, efektif, efisien, dan tetap aman menunggu paket sampai rumah.
Manfaat ganda pada masker medis bisa mencegah virus, tetapi tidak disarankan dalam penggunaan sehari-hari. Menurut studi Cheng (2020), masker kain dapat mengurangi penularan virus pernapasan di kalangan masyarakat. Riset menyatakan, bahwa penggunaan masker sehari-hari yang efektif adalah masker non-medis (masker kain). Karena, tidak menimbulkan limbah dan dapat didaur ulang.
TIPS! Agar tetap fashion pakai masker saat pandemi, dan terhindar dari maskne???
Pertama, harus menjaga kebersihan wajah, seperti mencuci wajah pakai sabun cuci muka secara lembut, dan keringkan. Selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah menyentuh wajah.
Kedua, menjaga kulit wajah dari paparan sinar matahari dengan menggunakan sunscreen atau tabir surya. Fungsinya, agar kulit wajah dan leher lemabab dan tetap terlindungi dari penuaan dini, kanker kulit, sinar UVA dan UVB.
Ketiga, pilih masker yang tepat. Masker yang nyaman terbuat dari bahan yang aman untuk kulit, tidak pengap, dan pas di wajah. Jangan lupa, untuk selalu mengganti masker, minimal 4 jam sekali pada masker non-medis dan minimal 8 jam sekali pada masker medis. Setelah digunakan, masker non-medis harus dicuci bersih dengan deterjen anti bakteri, dan pada masker medis harus diganti/dibuang, dengan disobek terlebih dahulu.
Keempat, konsumsi makanan bergizi. Saat pandemi, kondisi imunitas harus stabil. Pentingnya mengkonsumsi asupan gizi seimbang sesuai pedoman isi piringku. Menghindari konsumsi makanan tidak sehat dan dapat merangsang timbulnya jerawat, seperti junk food, fast food, makanan tinggi garam, gula, lemak.
Kelima, meminimalisir penggunaan make up. Para wanita tidak perlu repot touch up setiap saat, karena menggunakan masker dapat menutupi segalanya. Jika menggunakan make up dan memakai masker, wajah tidak dapat bernapas maksimal dan berpotensi menimbulkan maskne.
Keenam, menggunakan skincare. Di siang hari, wajah tertutup masker dan butuh bernafas. Sehingga, di malam hari perlu diberikan perawatan agar meminimalisir timbulnya maskne.
Pakai masker itu kewajiban, maskne kebetulan
Jadi, tidak perlu khawatir dengan maskne ya, hal tersebut bisa diatasi. Tetap patuhi protokol kesehatan, dengan menjaga jarak, mencuci tangan, dan memakai masker. Semoga, pandemi di Indonesia cepat berlalu dan bisa kembali menjalani hidup normal tanpa harus parno berlebihan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H