Mohon tunggu...
Azzura zahwadhini
Azzura zahwadhini Mohon Tunggu... Mahasiswa - doing good, living well and being the best I can be

Nama:Azzura Zahwa Dhini Artika Tanggal lahir : 29 oktober 2002 NIM: F1091201039 Agama: Islam Hobby:Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Wordwall dan Evernote, Meningkatkan Minat Belajar Siswa di Masa Pandemi Covid-19 Melalui Pemanfaatan Media Belajar

30 Maret 2022   12:41 Diperbarui: 30 Maret 2022   12:42 1081
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA DI MASA PANDEMI COVID-19 MELALUI PEMANFAATAN MEDIA BELAJAR MENGGUNAKAN APLIKASI WORDWALL DAN EVERNOTE

Oleh: Azzura Zahwa Dhini Artika/F1091201039

Dosen Pengampu: Subhan Widiansyah, M.pd/Yustika Irfani Lindawati, MA

                            

Indonesia merupakan salah satu negara yang terinfeksi pandemi Covid-19. Manusia merupakan mahluk sosial yang memungkinkan saling berinteraksi secara langsung sehingga tingkat penyebaran pandemi Covid-19 semakin pesat. Karena adanya virus ini, aktivitas masyarakat di berbagai Negara jadi terganggu sehingga membuat masyarakat di dunia harus tetap diam dirumah untuk memutus matarantai virus corona agar tidak semakin menyebar. Pandemic covid-19 ini juga tentunya berdampak pada dunia pendidikan. Pemerintah Indonesia, melalui Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4 Tahun 2020 dan Nomor 15 Tahun 2020, melarang sekolah-sekolah menyelenggarakan pembelajaran tatap muka di kelas. Alhasil, agar pembelajaran tetap terlaksanakan maka dilakukanlah pembelajaran secara daring (sekolah online) atau distanced learning, baik itu sinkronus dan asinkronus.

Moda pembelajaran secara daring adalah moda pembelajaran yang pertama kali diterapkan di Indonesia dalam sejarah. Melalui pembelajaran moda daring ini siswa memiliki keleluasaan waktu belajar, Siswa dapat belajar kapanpun dan di manapun. Siswa dapat berinteraksi dengan guru secara Synchronous yang berarti kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh pengajar dengan peserta didik dalam waktu yang bersamaan, sehingga memungkinkan pembelajaran langsung berpusat pada pengajar (Pakpahan dan Fitriani, 2020). Narayana (2016) menyatakan bahwa synchronous juga merupakan proses pembelajaran yang menterjadikan adanya interaksi langsung diantara peserta didik dengan instruktur melalui sebuah komunitas pembelajaran online dalam waktu yang telah ditetapkan. Pembelajaran synchronous ini dapat memanfaatkan kecangihan teknologi di era modern ini seperti menggunakan zoom meeting, google meet. Selain itu juga ada pembelajaran Asynchronous yang berarti kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh pengajar dengan peserta didik dalam waktu yang tidak bersamaan, dimana bahan ajar yang telah didistribusikan oleh pengajar dapat diakses oleh peserta didik kapanpun dan dimanapun mereka berada (Sadikin dan Hamidah, 2020). Asynchronous juga merupakan proses pembelajaran yang berlangsung secara tidak langsung antara peserta didik dengan sumber belajarnya, dimana peserta didik dapat melakukan aktivitas belajar kapanpun dan dimanapun mereka inginkan tanpa harus menunggu langsung kehadiran sumber belajar (Wahyuningsih dan Sungkono, 2017). Namun tidak semua siswa menyukai pembelajaran secara daring ini karena terkadang muncul berbagai masalah dan keluhan yang dihadapi oleh siswa. Namun di balik masalah dan keluhan tersebut, terdapat berbagai hikmah bagi dunia pendidikan di Indonesia. Diantaranya, siswa maupun guru dapat menguasai teknologi untuk menunjang pembelajaran secara online ini. Di era moden ini teknologi berkembang pesat dan semakin canggih, guru maupun siswa dituntut agar memiliki kemampuan dalam bidang teknologi pembelajaran. Penerapan pembelajaran online juga membuat tenaga pendidik berpikir kembali, mengenai model, metode dan media pembelajaran yang akan digunakan.

Media dalam pembelajaran sangat dibutuhkan karena dengan adanya media pembelajaran yang digunakan tersebut tentu dapat membantu dalam kegiatan belajar mengajar. Sebab keberadaannya secara langsung dapat memberikan dinamika tersendiri terhadap peserta didik. Kata media pembelajaran berasal dari bahasa latin"medius" yang secara harfiah berarti"tengah", perantara atau pengantar.  Schramm berpendapat bahwa media merupakan teknologi pembawa informasi atau pesan instruksional yang dapat dimanipulasi, dilihat, didengar dan dibaca. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual dan verbal.

Dalam pembelajaran di kelas, guru yang baik adalah guru yang selalu bersifat kreatif dan inovatif dan dapat mencari cara untuk meningkatkan minat, motivasi, prestasi peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar. Ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi minat peserta didik, salah satunya adalah media pembelajaran yang digunakan dan ditampilkan kepada peserta didik. Media pembelajaran yang menarik dan sesuai dengan perkembangan teknologi dapat menjadikan proses pembelajaran menjadi menarik dan tentunya diminati oleh peserta didik dan salah satu media belajar yang cocok untuk meningkatkan minat belajar siswa yaitu menggunakan aplikasi Wordwall dan Evernote.

Seiring perkembangan teknologi di era Revolusi Industri 4.0, ada banyak aplikasi yang dapat digunakan oleh guru dalam pembelajaran daring contohnya aplikasi Wordwall dan Evernote. Wordwall adalah sebuah aplikasi yang dapat dijadikan sebagai media pembelajaran, sumber belajar atau evaluasi berbasis daring yang menarik bagi siswa. Wordwall juga yang dapat membantu guru dalam mengukur tingkat pemahaman peserta didik. Dengan menggunakan Wordwall guru dapat membuat game yang berkaitan dengan materi yang telah dibahas untuk mengatasi kejenuhan peserta didik selama mengikuti pembelajaran daring, sehingga peserta didik dapat menjadi lebih aktif dalam menerima materi pembelajaran. Wordwall juga yang dapat membantu guru dalam mengukur tingkat pemahaman peserta didik.

Kelebihan dari aplikasi wordwall yaitu fitur yang disediakan lengkap dengan template yang beragam yang dapat diakses secara gratis serta peserta didik dapat langsung mengerjakan kuis tanpa harus membuat akun terlebih dahulu. Permainan yang sudah dibuat dapat langsung dibagikan melalui tautan link yang dikirimkan dengan aplikasi Whatsapp, Google Classroom maupun Email. Banyak jenis permainan yang terdapat di aplikasi wordwall ini seperti Quiz (kuis) dan Crossword (teka-teki silang), Missing word, Find the Match (Mencari padanan), Match up, Random Wheel (Roda acak), Random cards (Kartu acak), True or False (Benar atau salah), Group short, Anagram, Open the Box, Wordsearch (Cari kata), Unjumble, dan Gameshow Quiz dan masih banyak lagi.

Selain itu media belajar yang dapat digunakan saat pembelajaran Asynchronous yaitu Evernote. Evernote merupakan sebuah aplikasi yang dapat membuat catatan/notes, menyimpan ide-ide, mengumpulkan artikel-artikel yang ditemukan saat browsing dan ditambah dengan akses dari berbagai macam perangkat digital seperti desktop, smartphone, iPad. Kelebihan aplikasi evernote ini yaitu, gratis, dapat dibuka kapan saja, mudah digunakan, ada fitur pencarian, tag dan kategori, dan fasilitas share antar sesama pengguna Evernote. Evernote juga memiliki banyak fungsi dan manfaat seperti notebook, chechlist, voice note, adding web clippings, creating tables, setting reminder dan dapat mengembalikan data yang hilang. Jadi walaupun guru dan siswanya tidak melakukan pembelajaran daring, guru tetap bisa memberi materi pembelajaran yang telah dirangkum kepada siswanya melalui aplikasi Evernote ini karena terdapat fasilitas share. Aplikasi Evernote ini juga dapat digunakan oleh siswan untuk membuat catatan yang menarik dan Aesthetic.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun