Mohon tunggu...
azzrr
azzrr Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Degradasi Profesi Nelayan: Menelik Strategi Pemkot Surabaya Dalam Memberdayakan Masyarakat Pesisir dan Nelayan yang Masih Belum Suistainable

9 Oktober 2022   23:00 Diperbarui: 9 Oktober 2022   23:23 976
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah hampir 10 tahun sejak berdirinya Sentra Ikan Bulak namun hingga saat ini eksistensi SIB sangat menurun bahkan hampir tidak ada pengunjung yang datang kesana. Sebelumnya, pada awal-awal SIB dibangun dan dipegang oleh Bu Risma, SIB sangat ramai pengunjung dan sangat diminati oleh masyarakat bahkan hingga luar kota. 

Hal ini sukses menjadikan Sentra Ikan Bulak sebagai tempat kuliner sekaligus tempat pengulakkan berbagai jenis ikan baik mentah maupun makanan olahan ikan lainnya. 

Dimana pada lantai satu digunakan sebagai tempat menjual berbagai ikan mentah hasil tangkapan nelayan serta krupuk ikan dan makanan olahan lainnya tidak hanya itu disana juga dijual berbagai jenis ikan hias. Sedangkan dilantai dua digunakan khusus untuk kedai makanan olahan ikan.

“Dulu pas masih dipegang Bu Risma, setiap ada kegiatan atau event di Surabaya pasti tamu-tamu besar selalu diarahkan ke Sentra Ikan Bulak. Jadi dulu disini selalu ramai dan banyak yang beli”, ujar salah satu pedagang makanan di Sentra Ikan Bulak.

Sentra Ikan Bulak yang Sepi Peminat

Foto Keadaan Lantai Dua Sentra Ikan Bulak yang Sepi (Sumber: Dokumentasi Penulis)   
Foto Keadaan Lantai Dua Sentra Ikan Bulak yang Sepi (Sumber: Dokumentasi Penulis)   

Sejak badai pandemi datang menjadi awal mula kemunduran Sentra Ikan Bulak. Pandemi yang membatasi kegiatan masyarakat menjadikan orang mulai tidak pergi ke SIB. Ditambah sejak bergantinya pengurus atau bukan Bu Risma lagi, eksistensi SIB mulai menurun. 

Sepinya pengunjung membuat banyak penjual kembali lagi ke depan Pantai Kenjeran tempat mereka berjualan sebelumnya, hal itu mereka lakukan karena tuntutan ekonomi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari yang mana sepinya pengunjung berpengaruh pada menurunnya pendapatan mereka.

Salah satu pedagang mengatakan “Akibat pandemi dan bukan Bu Risma yang mengelola, dagangan jadi sepi banget mbak, bahkan sekarang untuk bertahan hidup pas-pasan, bahkan untuk dapat uang Rp 50.000 aja susah banget. Sekarang satu deret kedai ini pindah ke jalan lagi karena engga ada yang beli”.

Pernyataan itu didukung oleh salah satu pengelola parkir di Sentra Ikan Bulak, “Udah pernah mengajukan keluhan ke Pemerintah Kota atau pengelola SIB yang baru namun sampai sekarang enggak ada tanggapan dan tindak lanjut dari pihak pengelola”, ujarnya.

Foto lantai satu Sentra Ikan Bulak  (Sumber: Dokumentasi Penulis)   
Foto lantai satu Sentra Ikan Bulak  (Sumber: Dokumentasi Penulis)   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun