Mohon tunggu...
Azzizatul Arifah
Azzizatul Arifah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Unik! Mahasiswa UNS Buat Camilan Permen Jelly Berbahan Dasar Krokot dan Daun Sirsak

16 Oktober 2021   15:10 Diperbarui: 16 Oktober 2021   15:17 690
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada zaman sekarang ini, camilan anak semakin bervariasi dengan bermacam bentuk dan rasa yang menarik. Salah satu camilan sehat yang digemari anak-anak adalah permen jelly. 

Permen jelly biasanya terbuat dari campuran antara sari buah-buahan, bahan pembentuk gel, dan esens dengan bentuk fisik yang transparan dan tekstur yang kenyal.

Berdasarkan data statistik konsumsi pangan pada tahun 2018 menunjukkan bahwa adanya peningkatan pada konsumsi makanan ringan anak-anak dengan angka peningkatan 13,3%. Seiring bertambahnya tahun, permintaan permen meningkat bersamaan dengan tuntutan inovasi pada produk permen. 

Sedangkan dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah dalam lima tahun terakhir, produksi buah sirsak cenderung mengalami peningkatan khususnya pada tahun 2019-2020 yang meningkat secara signifikan.

Sehingga lima mahasiswa UNS menciptakan camilan permen jelly mengandung antioksidan berbahan dasar krokot dan daun sirsak. Kelima mahasiswa tersebut adalah Roro Roudotul Rohmatin Rose (Pendidikan Kimia, 2019), Anna Setyowati (Ekonomi Pembangunan, 2019), Azzizatul Arifah (Pendidikan Kimia, 2018), Hayu Diah Cahyani(Pendidikan Kimia, 2019), dan Iqbal Candra Maulana (Pendidikan Kimia, 2019). Lima mahasiswa ini bergabung dalam Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Kewirausahaan Kemendikbudristek di bawah bimbingan dosen Program Studi Pendidikan Kimia Lina Marhardiani S.T, M. Sc, Ph.D yang berhasil lolos Dana Hibah PKM 2021.

Menurut Roro, selaku ketua TIM PKM K mengutarakan, sampai saat ini tanaman krokot dan daun sirsak kurang dimanfaatkan dan tanaman krokot lebih dianggap sebagai gulma. 

Tanaman ini tumbuh secara liar dan ditemukan hampir disetiap daerah persawahan dan perkebunan sehingga keberadaannya melimpah.

“Padahal menurut penelitian tanaman korkot dan daun sirsak mengandung antioksidan yang tinggi disamping vitamin, asam lemak, omega-3, dan mineral lainnya (Wulur, dkk, 2012, Yuliantari, dkk, 2017; Astuti, dkk, 2019).  Lebih lanjut antioksidan bersifat sitotoksik sebagai pencegah siklus sel kanker,” terang Roro.  

Menurutnya, dengan kandungan antioksidan dalam tanaman krokot dan daun sirsak serta kurang dimanfanfaatkannya tanaman krokot dan daun sirsak, tim jadi memiliki inspirasi untuk membuat produk camilan permen jelly yang mengandung antioksidan.

“Kami terinspirasi untuk membuat inovasi produk camilan permen jelly karena pasar makanan ringan (snack) masih terbuka lebar. Dengan mengembangkan camilan permen jelly yang mengandung antioksidan diharapkan dapat menjadi camilan sehat” tambahnya.

Produk camilan permen jelly yang mengandung antioksidan dari tanaman krokot dan daun sirsak ini dapat berpotensi sebagai produk sediaan selain obat yang sangat bermanfaat bagi tubuh, namun masih perlu dilakukan uji-uji lain yang mendukung potensi camilan permen jelly ini.

Oleh karena itu, kami sebagai salah tim PKM mahasiswa UNS berharap produk camilan permen jelly yang dinamai “Potaca Candy” dapat diterima dan dapat dijangkau masyarakat luas. 

Produk permen jelly “Potaca Candy” juga diharapkan dapat menjadi inovasi produk cemilan sehat yang memiliki potensi untuk dikembangkan.

Menurutnya, produksi pembuatan permen jelly “Potaca Candy” telah dilaksanakan mulai bulan Juli-sekarang. Dengan tiga tahap pembuatan yang terdiri dari produksi, pengemasan dan pemasaran. Serta pelaksanaan produksi yang dilakukan secara luring di daerah Solo.

“Potaca Candy dengan menambahkan ekstrak tanaman krokot dan daun sirsak yang terbuat dari bahan-bahan alami menjadi daya tarik dan pasar tersendiri, sehingga menjadi peluang usaha  dalam meningkatkan perekonomian kreatif”, pungkas Roro.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun