Mohon tunggu...
Maghfirah Az Zahra
Maghfirah Az Zahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hallo! Namaku zahra, hobi fotografi dan menulis <3

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Kurangnya Literasi Dalam Pendidikan di Indonesia

22 Januari 2024   22:48 Diperbarui: 22 Januari 2024   23:05 685
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kedua, kebodohan semakin meyebar luas dan tidak berujung. Dibuktikan dengan masih banyaknya orang yang tidak mengetahui dan tidak memahami ilmu pengetahuan, bahkan pengetahuan dasar seperti yang diajarkan di sekolah pada umumnya.

Ketiga, tingginya angka putus sekolah. Tanpa budaya literasi, pemahaman mengenai pentingnya pendidikan semakin lemah sehingga mudah bagi orang tua yang menyuruh anaknya untuk bekerja daripada sekolah.

Keempat, cenderung malas berpikir. Dibuktikan dengan banyaknya siswa maupun mahasiswa yang lebih memilih cara cepat ketika mengerjakan tugasnya. Salah satu contohnya yaitu menggunakan sistem Artificial Intelligence (AI) yang memudahkan untuk mengerjakan tugas tanpa harus mencari atau membaca banyak referensi terlebih dahulu.

Kelima, tingginya kriminalitas. Pendidikan yang rendah karena kurangnya literasi mengakibatkan nilai-nilai kehidupan semakin terabaikan, sehingga banyak orang yang melakukan tindakan kriminal.

Kurangnya literasi sangat berdampak buruk terhadap kehidupan. Maka dari itu, beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut yaitu seperti memberikan akses yang lebih mudah ke bacaan, memberikan pendidikan yang lebih efektif dan berkualitas, memberikan bimbingan dan dukungan kepada setiap individu, meningkatkan kesadaran dan pemahaman akan pentingnya literasi, mengadakan program gerakan literasi, serta mengadakan kolaborasi antara pemerintah, sekolah, dan masyarakat. Karena lingkungan terdekat adalah keluarga, pentingnya memperkenalkan bacaan agar tumbuh keinginan untuk sering membaca sejak dini. Selain itu juga penting untuk mendukung berjalannya program Gerakan Literasi Sekolah. Karena dengan banyak membaca, maka akan banyak pula manfaat yang didapatkan.

Oleh karena itu, kegiatan gemar membaca harus selalu ditingkatkan dan dijadikan sebagai budaya demi masa depan cerah. Agar menjadi generasi penerus bangsa yang sukses dan cerdas, penting sekali untuk meningkatkan gerakan literasi di Indonesia dengan ilmu-ilmu yang sudah didapat dari hasil membaca dalam kehidupan sehari-hari, serta menanamkan kesadaran diri untuk meningkatkan minat dalam membaca.

Membaca memang kegiatan yang melelahkan otak, karena sebuah kalimat terdiri dari beberapa kata dan sebuah kata terdiri dari beberapa huruf. Itulah mengapa kebanyakan orang lebih mudah dan senang untuk memahami gambar daripada tulisan. Namun hal tersebut tidak bisa menjadi alasan seseorang untuk malas membaca, membaca itu memang sulit tapi perlu. Dan disisi lain hal yang harus dipertanyakan bukan hanya minat bacanya melainkan juga minatnya apa. Jadi setidaknya, seseorang bisa mendapatkan dan membaca buku yang sesuai dengan minat dan kemampuannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun