Kebijakan internasional memerlukan kerjasama dengan negara-negara penting, terutama yang memiliki pengaruh besar terhadap Korea Utara. China sangat penting karena merupakan tetangga dekat Korea Utara dan mitra dagang utamanya. China secara luas diakui sebagai negosiator dan penghubung yang penting antara komunitas internasional dan Korea Utara.
China lebih cenderung menekankan stabilitas regional dan telah mendesak solusi diplomatik daripada langkah-langkah yang dapat memperburuk ketegangan, meskipun ada tekanan dari banyak negara untuk menerapkan sanksi yang lebih keras.
5. Pencegahan dan Kesiapsiagaan dalam MiliterÂ
Strategi internasional juga mencakup kesiapan militer dan pencegahan sebagai elemen kunci. Meskipun tidak diinginkan untuk menggunakan kekuatan militer guna menghentikan program nuklir Korea Utara, latihan militer bersama dan pameran kekuatan antara AS dan sekutunya---seperti Korea Selatan dan Jepang---mengirimkan pesan yang kuat bahwa dunia siap menghadapi ancaman ini.
Rencana untuk mengurangi kemungkinan kerusakan akibat serangan nuklir juga mencakup latihan militer dan pembangunan sistem pertahanan, termasuk sistem THAAD (Terminal High Altitude Area Defense) milik Korea Selatan.
6. Program untuk Pembangunan dan Bantuan KemanusiaanÂ
Dalam konteks Korea Utara, inisiatif pembangunan dan bantuan kemanusiaan sama pentingnya dengan pengendalian senjata. Program bantuan internasional dapat berkontribusi pada perbaikan kondisi hidup di negara tersebut, yang dapat memengaruhi kebijakan domestik dan mengurangi ketergantungan Korea Utara pada senjata nuklir untuk keamanan.
Inisiatif serupa sering kali dikelola oleh kelompok non-pemerintah yang beroperasi di daerah tersebut dan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Selain meringankan penderitaan rakyat Korea Utara, inisiatif ini juga memperbaiki lingkungan untuk diskusi dan negosiasi.
7. Mempromosikan Perubahan InternalÂ
Pada akhirnya, rencana jangka panjang untuk menangani bahaya nuklir mungkin termasuk mendukung reformasi internal Korea Utara. Reformasi di bidang politik dan ekonomi mungkin dapat berkontribusi pada pembukaan lingkungan dan mengurangi kebutuhan akan proyek nuklir untuk mencapai tujuan nasional.
Namun, ketidakstabilan politik internal dan kontrol ketat yang diterapkan oleh pemerintah Kim Jong-un terkadang menjadi tantangan bagi gerakan reformasi. Untuk mencegah konsekuensi yang tidak terduga, dukungan internasional untuk reformasi memerlukan rencana yang hati-hati dan dipikirkan dengan matang.