Mohon tunggu...
Muhammad Azzam Pridana
Muhammad Azzam Pridana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya suka programming, sepakbola dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Teknologi Artificial Intelligence Mengubah Segalanya!

9 Desember 2022   14:50 Diperbarui: 9 Desember 2022   22:09 675
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Teknologi Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence) Hari Ini Telah Mengubah Hampir Seluruh Sektor!

Dewasa ini, kita seringkali mendengar istilah Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. Lalu, apa sebenarnya makna dari kecerdasan buatan itu sendiri?

Dalam buku berjudul "Artificial Intelligence : A Modern Approach" karya Stuart J. Russel & Peter Norvig, definisi dari kecerdasan buatan adalah sistem yang berpikir seperti manusia, yakni berpikir secara rasional, serta sistem yang bertindak seperti manusia, yakni bertindak secara rasional. Dalam bentuknya yang paling sederhana, kecerdasan buatan adalah bidang yang menggabungkan computer science dan robust datasets untuk memungkinkan pemecahan masalah. Dengan kata lain, dapat didefinisikan, Artificial Intelligence (AI) merupakan simulasi dari kecerdasan manusia yang diimplementasikan pada sebuah  mesin atau sistem komputer.

Mungkin beberapa dekade lalu, kecerdasan buatan seperti penggunaan robot dalam membantu kehidupan manusia, kendaraan yang bisa menyetir secara otomatis, dan berbagai teknologi kecerdasan buatan lainnya adalah hal yang mustahil bagi sebagian besar masyarakat, ia hanyalah angan-angan dan mimpi di siang bolong. Namun apa yang dianggap mustahil dahulu, pada faktanya menjadi hal yang benar-benar mampu terealisasikan hari ini.

Kecerdasan buatan (AI) hari ini telah berhasil mengubah cara bisnis di berbagai sektor dalam beroperasi. Dengan menggunakan Kecerdasan buatan (AI), sektor-sektor bisnis dapat mengotomatisasi aktivitas dan meningkatkan efektivitas pekerjaan. Teknologi ini mampu menghasilkan produk atau output yang lebih konsisten dalam segi kualitas, efisien dalam waktu dan sumber daya pengerjaan.

Berikut ini adalah beberapa sektor utama dimana AI akan memiliki dampak penting.

1. Pertanian

Ilustrasi Pertanian Menggunakan Traktor
Ilustrasi Pertanian Menggunakan Traktor

Teknologi AI sangat berpotensi dalam mengoptimalkan sektor pertanian dengan mengaktifkan pertanian presisi dan mengotomatisasi beberapa fungsi. Salah satunya adalah sistem tractor auto-steer keluaran perusahaan FJ Dynamics. Sistem yang mengadopsi teknologi AI ini berfokus pada pertanian presisi. Mengutip dari laman resmi perusahaan, "Pertanian presisi adalah strategi manajemen pertanian dan ilmu yang membantu petani dalam mengambil keputusan manajemen pertanian. Pertanian presisi membantu petani dalam mengambil keputusan untuk meningkatkan profitabilitas dengan mengamati dan mengukur informasi tanaman dan lapangan, serta menganalisis informasi yang diperoleh melalui alat analisis." 

Tujuan akhir dari pertanian presisi diyakini dapat menghasilkan output lebih banyak dengan sumber daya yang lebih sedikit, sambil mempertahankan standar kualitas yang unggul. Dari sisi petani,  pertanian presisi dapat mengoptimalkan alur kerja dan sumber daya, meningkatkan produktivitas lahan, hingga mengurangi biaya produksi. Hal ini sangat berpotensi menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi. Sedangkan dari sisi lingkungan, pertanian presisi membuat penggunaan sumber daya yang lebih rasional, lebih sedikit limbah dan emisi pupuk dan herbisida. Mengurangi pemadatan tanah, mencegah degradasi tanah, yang pada akhirnya menjaga tanah dalam keadaan berkelanjutan.

2. Pendidikan 

Image source : freepik.com
Image source : freepik.com

Dengan adanya pandemi dan peralihan ke pembelajaran jarak jauh mengharuskan siswa dan pendidik untuk mengadopsi dan merangkul metode serta teknologi baru. Ditambah dengan kondisi zaman yang serba berkaitan dengan teknologi membuka ruang bagi AI untuk membantu meningkatkan cara siswa belajar dan pendidikan yang mereka terima. Karena salah satu tantangan terbesar di dunia pendidikan adalah cara dan kecepatan belajar yang berbeda-beda pada tiap individu, yang mana ada siswa yang lebih kuat otak kirinya, sementara yang lain memiliki kelebihan di otak kanannya. Kurikulum sekolah yang umumnya cenderung kaku dan kurang mempertimbangkan kebutuhan belajar individu siswa membuat berbagai potensi yang dimiliki siswa kurang terasah. Melalui penerapan AI, siswa dapat memiliki rencana pembelajaran yang lebih individual berdasarkan pada kebutuhan dan kemajuan belajar siswa.

Dengan mempersonalisasi pembelajaran untuk setiap siswa, sistem AI dapat membantu membuatkan learning profile yang mampu menyesuaikan materi pembelajaran dengan kemampuan, cara belajar, minat dan pengalaman setiap siswa. Sistem AI juga memungkinkan siswa belajar dengan bantuan education assistant seperti bot. Selain membantu dalam proses pembelajaran, kehadiran education assistant ini juga mampu menghadirkan adaptive learning yang mana setiap siswa dapat belajar dengan kecepatan belajarnya masing-masing. Dengan demikian, segala potensi dan kemampuan yang dimiliki siswa dapat terasah secara maksimal karena metode dan materi belajar yang terarah serta sesuai dengan kebutuhan masing-masing siswa.

3. Kesehatan

Image source : freepik.com
Image source : freepik.com

Menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI), sistem perawatan kesehatan dapat memperoleh manfaat dari pengenalan patologi otomatis dan penerapan data untuk menginformasikan diagnosis. Secara khusus, sangat tidak mungkin pasien ingin mengganti perhatian dan keahlian dokter mereka dengan robot. Tetapi Artificial Intelligence di sektor kesehatan mampu diimplementasikan dalam mendukung proses medis yang telah ada saat ini, alih-alih menggantikannya.

Dokter dan tenaga Kesehatan profesional terlatih tentu saja masih diperlukan untuk menginterpretasikan data dan diagnosis, peranan AI ialah untuk membantu profesional kesehatan memenuhi dan mengoptimalkan peran mereka dengan lebih efisien.

Melalui penerapan AI, perawatan kesehatan, secara khusus tenaga ahli, seakan memiliki kekuatan super. Dengan analisis dan diagnosa berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan dalam jenjang waktu tertentu serta data seputar riwayat pasien, maka tenaga ahli memiliki kemudahan dan akan sangat optimal dalam memberikan perawatan. Namun peran AI disini bukan sebagai pengganti jawaban mereka, tetapi lebih spesifik sebagai saran. Kemudian terserah tenaga ahli untuk menerapkannya ke dalam praktik mereka sendiri.

4. Militer

Image source : mwi.usma.edu
Image source : mwi.usma.edu

Teknologi kecerdasan buatan (AI) sangat berpotensi mengubah secara drastis berbagai hal di dunia militer. Bahkan negara superpower dunia hari ini, yakni Rusia dan AS melalui Kementerian Pertahanan mereka telah mengumumkan pembentukan satu departemen khusus untuk mengembangkan persenjataan berbasis AI.

Pada Februari lalu, Pentagon menunjuk CIO-nya, John Sherman untuk merangkap jabatan sebagai Chief Digital and Artificial Intelligence Officer (CDAO). Yang mana CDAO sangat jelas akan memperluas penerapan artificial intelligence di jajaran militer AS.

Kemudian pada Agustus di ajang Army 2022 Summit. Dikutip dari C4ISRNET, Alexander Osadchu, Head of Innovative Development, Kemenhan Rusia mengumumkan pembentukan departemen khusus untuk mengembangkan teknologi artificial intelligence dalam rangka mengintensifikasi penerapan artificial intelligence untuk membuat model-model senjata dan perangkat khusus militer.

Sebenarnya sejak tahun 2017, Presiden Rusia Vladimir Putin sudah menunjukkan perhatiannya pada artificial intelligece. Menurut Putin, AI adalah masa depan, tidak hanya untuk Rusia tapi untuk umat manusia.

Dilansir dari RT.com, Putin mengatakan bahwa AI membawa peluang yang sangat besar sekaligus juga ancaman yang akan sulit diprediksi. "Siapa saja yang menjadi pemimpin di bidang ini akan menjadi pemimpin dunia," ucapnya pada momen Knowledge Day tahun 2017.

Sebuah laporan berjudul National Security Scorecard: Critical Technologies Edition yang dilansir oleh firma data analytics, Govini, mengungkapkan bahwa konflik Rusia-Ukraina memperlihatkan perang di masa depan akan bertumpu pada teknologi-teknologi baru, seperti autonomous dan semi-autonomous drone, serta artificial intelligence.

Hal ini mendorong negara-negara seperti, China, Amerika Serikat, dan Rusia, berlomba-lomba mengembangkan potensi artificial intelligence khususnya dalam bidang kemiliteran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun