Mohon tunggu...
Azzam Marshus
Azzam Marshus Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sarjana Terapa Teknologi Rekayasa Elektromedis Poltekkes Kemenkes Jakarta II

Seorang pelajar muda penyuka hal-hal scientific dan humour.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Elektromedis Menuju Asa, Membangun Pribadi Profesional yang Efektif dan Berkembang

30 Oktober 2024   13:30 Diperbarui: 30 Oktober 2024   13:33 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendahuluan

Dalam era yang semakin maju ini, bidang elektromedis mengalami perkembangan pesat. Elektromedis bukan hanya bertanggung jawab dalam pemeliharaan dan perbaikan perangkat medis, tetapi juga berperan dalam memastikan pelayanan kesehatan berjalan optimal. 

Untuk menjadi seorang elektromedis yang unggul, tidak hanya diperlukan keterampilan teknis, tetapi juga ciri pribadi yang berkembang dan soft skills yang baik. 

Artikel ini akan membahas bagaimana elektromedis bisa maju dengan mengintegrasikan ciri pribadi berkembang, prinsip dari 7 Habits of Highly Effective People, serta pentingnya soft skills dalam pekerjaan sehari-hari.


Pengertian Profesi, Profesional, dan Profesionalisme serta Perbedaannya

Profesi adalah suatu pekerjaan yang membutuhkan pengetahuan khusus, keterampilan, dan pelatihan formal di bidang tertentu. Seseorang tidak bisa sembarangan menjalankan profesi tanpa memiliki dasar pendidikan, sertifikasi, atau pelatihan yang relevan. 

Biasanya, sebuah profesi diatur oleh badan pengawas atau asosiasi tertentu yang menetapkan standar, etika, dan prosedur bagi anggotanya.

Profesional merujuk pada seseorang yang menjalankan suatu pekerjaan atau profesi dengan sikap, keterampilan, dan tanggung jawab yang sesuai dengan standar yang ditetapkan dalam profesinya. Profesional tidak hanya mengacu pada keterampilan teknis seseorang, tetapi juga mencakup perilaku, sikap, dan bagaimana seseorang berinteraksi dengan orang lain dalam lingkup pekerjaannya.

Profesionalisme adalah serangkaian sikap, perilaku, dan kualitas yang diharapkan dari seseorang yang bekerja dalam suatu profesi tertentu. Ini mencakup cara seseorang menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab, kompeten, dan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh profesi tersebut.

Profesionalisme memainkan peran penting dalam hubungan antara klien dan penyedia layanan. Profesionalisme mencerminkan kredibilitas seseorang dalam menjalankan profesinya. 

Hal ini juga membantu dalam membangun reputasi dan kepercayaan. Ketika seorang profesional menunjukkan profesionalisme tinggi, mereka tidak hanya memenuhi harapan klien tetapi juga meningkatkan standar industri.

Meskipun ketiga istilah ini sering digunakan secara bersamaan, ada beberapa perbedaan mendasar:

  1. Profesi mengacu pada pekerjaan atau bidang tertentu yang membutuhkan keahlian khusus dan pelatihan formal. Profesi seringkali dikaitkan dengan bidang-bidang seperti medis, hukum, teknik, dan pendidikan, di mana seseorang harus memenuhi kriteria tertentu dan diakui oleh badan pengatur.
  2. Profesional adalah individu yang bekerja dalam suatu profesi dan menjalankan tugas mereka dengan keterampilan, pengetahuan, dan etika yang sesuai dengan standar profesinya. Seseorang disebut profesional jika mereka dapat menjalankan tugas dengan baik, bertanggung jawab, dan mematuhi aturan-aturan yang berlaku dalam profesinya.
  3. Profesionalisme lebih merujuk pada sikap, perilaku, dan cara seseorang menjalankan pekerjaan mereka. Ini termasuk tanggung jawab, integritas, komitmen terhadap kualitas, dan kemampuan untuk terus meningkatkan keterampilan mereka.


Pengertian Profesi Elektromedis

Profesi elektromedis adalah bidang yang menggabungkan pengetahuan teknik dan medis, dengan fokus utama pada manajemen, perbaikan, pemeliharaan, dan pengujian alat-alat kesehatan elektronik. 

Secara umum, dalam duniaq pendidikan, Jurusan Teknik Elektromedik ini merupakan jurusan yang mempelajari tentang instalasi dan juga perawatan alat-alat medis untuk pasien.

 Di dalam jurusan ini akan mempelajari tentang bagaimanan cara memperbaiki dan memelihara berbagai peralatan biomedis yang berguna untuk klinik kesehatan dan juga rumah sakit. 

Elektromedis memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa peralatan medis yang digunakan oleh tenaga kesehatan, seperti dokter dan perawat, berfungsi optimal dan aman. Peran mereka sangat penting karena kegagalan atau malfungsi alat kesehatan bisa berujung pada risiko terhadap kesehatan bahkan nyawa pasien.


Mengapa Perlu Ada Jurusan Teknik Elektromedik?

Sebagai salah satu negara berkembang, Indonesia masih membutuhkan banyak sekali tenaga kerja kesehatan yang mumpuni di bidangnya untuk bisa meningkatkan mutu serta kualitas pelayanan kesehatan saat ini dan juga di masa mendatang. 

Ditambah lagi dengan adanya perkembangan teknologi di bidang kesehatan, berbagai peralatan medis yang semakin canggih, sudah memegang peranan penting dalam memingkatkan mutu dan kualitas layanan kesehatan. 

Hal itu juga harus diiringi dengan sumber daya yang mempunyai kompetensi di bidang keteknikan dan juga kesehatan untuk bisa mengoperasikan serta mengontrol berbagai alat tersebut supaya layak dan bisa digunakan sebagaimana mestinya.


Bagaimana Menjadi Seorang Elektromedis yang Profesional?

Menjadi elektromedis profesional yang kompeten tidak hanya bergantung pada keterampilan teknis tetapi juga pada karakter pribadi yang berkembang. Berikut adalah enam ciri utama yang harus dimiliki seorang elektromedis untuk sukses:

Sikap Mental Positif

Sikap ini diperlukan ketika menghadapi berbagai tantangan dalam pekerjaan sehari-hari. Saat menghadapi alat yang rusak atau situasi darurat, sikap mental positif membantu elektromedis tetap fokus mencari solusi tanpa merasa tertekan.

Tanggung Jawab

Elektromedis memegang peran yang sangat krusial karena alat medis yang tidak berfungsi bisa membahayakan nyawa pasien. Karena itu, rasa tanggung jawab tinggi sangat dibutuhkan untuk memastikan setiap alat yang ditangani telah diperiksa dan diuji dengan seksama.

Objektivitas

Dalam mendiagnosis permasalahan pada alat, seorang elektromedis harus bersikap obyektif dan berdasarkan data serta fakta yang ada. Tidak boleh ada pengaruh pribadi atau asumsi yang mendasari keputusan.

Kendali Diri

Pada saat terjadi situasi yang penuh tekanan, misalnya ketika alat kritis tiba-tiba tidak berfungsi di tengah prosedur medis, elektromedis harus mampu menjaga kendali diri dan tetap berpikir jernih untuk menyelesaikan masalah secepat mungkin.

Ketegasan

Elektromedis seringkali perlu mengambil keputusan cepat, seperti apakah suatu alat bisa diperbaiki segera atau perlu diganti. Ketegasan membantu dalam pengambilan keputusan yang cepat namun tetap terukur.

Tenggang Rasa

Sebagai bagian dari tim medis, elektromedis harus bisa bekerja sama dengan baik dengan tenaga kesehatan lainnya. Kemampuan untuk memahami kebutuhan tim lain, seperti dokter dan perawat, serta meresponsnya dengan empati dan sikap terbuka sangat penting.


  • Mengadopsi 7 Habits of Highly Effective People

Prinsip-prinsip yang diajarkan dalam 7 Habits of Highly Effective People oleh Stephen Covey juga sangat relevan bagi profesi elektromedis. Berikut adalah bagaimana tujuh kebiasaan ini dapat diterapkan dalam konteks elektromedis:

Be Proactive

Elektromedis yang proaktif akan secara aktif melakukan pemeriksaan rutin terhadap peralatan medis sebelum terjadi masalah. Mereka juga proaktif dalam memperbarui pengetahuan terkait teknologi medis terbaru.

Begin with the End in Mind

Setiap tindakan yang dilakukan oleh seorang elektromedis seharusnya memiliki tujuan yang jelas, yaitu untuk mendukung kelancaran pelayanan kesehatan. Mulai dari perbaikan alat hingga memastikan pengujian alat medis berjalan lancar, semua dilakukan untuk memastikan kesehatan pasien.

Put First Things First

Prioritas adalah hal penting dalam profesi ini. Elektromedis perlu menentukan alat mana yang harus diperbaiki atau dipelihara terlebih dahulu berdasarkan tingkat urgensinya terhadap pasien.

Think Win-Win

Elektromedis harus mencari solusi yang menguntungkan semua pihak, baik untuk pasien, rumah sakit, maupun diri sendiri. Dengan berfokus pada hasil yang baik untuk semua pihak, kolaborasi yang lebih baik bisa tercipta.

Seek First to Understand, Then to Be Understood

Sebelum membuat keputusan, elektromedis harus mendengarkan kebutuhan dokter atau tenaga medis lain terkait alat yang mereka gunakan. Ini memastikan bahwa keputusan yang diambil relevan dan tepat sasaran.

Synergize

Sinergi atau kerja sama antar berbagai disiplin di rumah sakit adalah kunci keberhasilan. Elektromedis yang mampu bekerja sama dengan baik dengan tim lain akan lebih mudah mencapai tujuan bersama.

Sharpen the Saw

Elektromedis harus selalu memperbarui keterampilan dan pengetahuan mereka, baik melalui pelatihan formal, seminar, atau membaca literatur terkini. Dengan demikian, mereka tetap relevan di era teknologi yang cepat berubah.


  • Pentingnya Soft Skills bagi Elektromedis

Selain keterampilan teknis, soft skills menjadi aspek yang tidak bisa diabaikan. Berikut adalah beberapa soft skills yang sangat dibutuhkan oleh seorang elektromedis:

Interpersonal Skills

Elektromedis sering bekerja dalam tim, sehingga kemampuan komunikasi yang baik, kemampuan memimpin saat dibutuhkan, dan keterampilan membangun hubungan adalah hal yang sangat penting. Kemampuan ini juga mencakup negosiasi, presentasi, serta keterampilan berbicara di depan umum.

Intrapersonal Skills

Kesadaran diri, manajemen stres, dan motivasi diri sangat penting dalam menghadapi tantangan sehari-hari. Elektromedis yang mampu mengelola emosi dan memiliki keyakinan diri akan lebih efektif dalam menjalankan tugasnya.

Extrapersonal Skills

Elektromedis juga sering berhubungan dengan pihak luar, seperti vendor atau penyedia alat kesehatan. Kemampuan berkomunikasi dan memahami kebutuhan pihak ketiga sangat penting untuk memastikan alat-alat yang dibeli atau diperbaiki sesuai dengan standar yang diinginkan.


Kesimpulan

Menjadi seorang elektromedis yang maju tidak hanya membutuhkan penguasaan teknis, tetapi juga keterampilan interpersonal, intrapersonal, dan kemampuan untuk terus berkembang. 

Dengan mengembangkan ciri pribadi yang positif, menerapkan kebiasaan efektif, dan menguasai soft skills, seorang elektromedis dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi dunia kesehatan. 

Profesi elektromedis memiliki peran vital dalam menjaga keselamatan dan kualitas pelayanan medis, dan dengan persiapan yang tepat, kita dapat bergerak menuju masa depan yang lebih baik dan penuh harapan.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun